Connect with us

Batam

Mantan Karyawan Mr Blitz Resmi Lapor Polisi Soal Hilangnya Ijazah

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20250421 wa0241
Khoirul Anam resmi melaporkan manajemen restoran cepat saji, Mr Blitz atas dugaan hilangnya ijazah miliknya ke Polresta Tanjungpinang, Senin (21/04).

Tanjungpinang, Kabarbatam.com – Khoirul Anam resmi melaporkan manajemen restoran cepat saji, Mr Blitz atas dugaan hilangnya ijazah miliknya ke Polresta Tanjungpinang, Senin (21/04).

Laporan ini dilakukan setelah tidak ada itikad baik dan upaya penyelesaian masalah oleh manajemen Mr Blitz terhadap nasib ijazah miliknya.

Didampingi kuasa hukumnya, Maskur Tilawahyu dan pamannya, Moel Akhyar,  pria yang akrab disapa Anam itu berharap masalah tersebut bisa segera terungkap seadil adilnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Sebelum laporan resmi dibuat, Anam dan kuasa hukumnya juga telah mensomasi pihak Mr Blitz.

“Sudah kami buka pintu selebar- lebarnya kepada manajemen Mr Blitz untuk menyelesaikan masalah ini. Terlebih lagi di bulan baik hari baik dan dengan mengedepankan adat budaya Melayu, namun tidak direspon dengan baik sehingga melapor ke pihak berwajib menjadi langkah terakhir yang harus dilakukan,” ungkap Kuasa Hukum, Maskur Tilawahyu.

Oleh karena itu, sambung Maskur, semoga laporan ini ditindak lanjuti dan menjadi atensi Kapolresta Tanjungpinang. Sebab jika semakin berlarutnya persoalan ini jelas menimbulkan dampak besar bagi pribadi Khoirul Anam.

“Kami minta penyidik polisi bekerja seadil adilnya dan membuka siapa yang salah,” tegas Maskur.

Kronologis Ijazah Hilang

Polemik soal ijazah ini berawal ketika Khoirul Anam diberhentikan manajemen Mr Blitz pada Februari 2025. Anam disebut melanggar peraturan perusahaan.

Tepatnya 25 Februari, sekitar pukul 01.00 dinihari, Anam dipanggil oleh owner Mr Blitz, inisial  YES bersama satu orang karyawan lain bernama Yolla. Anam dan Yolla dituduh menjalin hubungan asmara dan karena itulah mereka dipanggil.

Anam diberhentikan malam itu. Dan besoknya tidak bekerja lagi. Pemberhentian itu tanpa ada peringatan dan tak ada berkas-berkas yang ditandatangani. Anam berhenti dari Mr Blitz. Semua atribut pekerjaan dia kembalikan sebagaimana yang diminta manajemen.

Ketika Anam meminta ijazahnya dikembalikan, manajemen Mr Blitz tidak bisa memenuhinya. Anam melalui abangnya Ulum menghubungi owner Mr Blitz, untuk meminta ijazah.

Owner hanya bilang, ijazahnya nanti menyusul akan dikembalikan. Ulum diberi waktu beberapa hari. Anam juga melakukan upaya serupa dengan menghubungi owner  Blitz, dan jawabannya sama. Nanti dan menyusul.

Setelah menunggu beberapa waktu Anam melalui pamannya Moel Akhyar mendatangi Blitz, 7 Maret 2025. Di sana paman Anam bertemu owner Mr Blitz, Yeza Eka Savitri.

Dalam pertemuan tersebut Yeza sangat memuji sikap Anam selama menjadi karyawannya dan sangat menyayangkan kejadian yang terjadi.

“Malam itu saya bertemu Yeza, dalam pembicaraan itu dia mengatakan selama bekerja ponakan saya berkelakuan baik, saat saya tanya soal ijazah Anam, dia minta waktu 2 hari lagi tanpa ada pengakuan bahwa ijazah itu sudah hilang, dan seperti tidak mengakui ini kelalaian perusahannya. Saya dapat info bahwa ijazah itu hilang, tapi karena dia minta waktu saya mengiyakan,” terang Moel kepada beberapa media.

Paman Anam ini menunggu itikad baik pihak Blitz untuk mengakui bahwa ijazah ponakannya itu telah hilang. Namun sampai dengan seminggu, terus diulur-ulur dengan alasan semakin tidak jelas dan berbelit-belit.

“Saya datang  lagi untuk kedua kalinya. Disuruh bertemu dengan admin yang juga tak menyelesaikan masalah. Malah, kita dihadapkan dengan seorang anggota polisi sehingga terjadi ketegangan,” ungkap Moel Akhyar.

Keluarga Anam hanya ingin pihak Mr Blitz mengakui telah lalai menyimpan barang berharga milik karyawannya. Namun ternyata tidak demikian sehingga berlarut-larut.

Moel juga mengatakan saat pertemuan ada laki- laki yang tiba-tiba datang dan duduk didekat meja yang sama, sembari membuka jaket dan ternyata berpakaian polisi lengkap.

“Saya nggak tau apa maksud oknum polisi tersebut tiba-tiba ikut di dalam pembicaraan dan terkesan mengintimidasi. Dia juga bilang bahwa Mr Blitz pernah kemalingan. Dan salah satu barang yang hilang adalah ijazah atas nama Khairul Anam. Sementara ijazah lainnya aman-aman saja,” ujar Moel.

Merasa aneh, Moel lalu bertanya lebih detil mengapa hanya ijazah Anam yang hilang. Padahal ijazah tersebut ada di dalam sampul. Sedangkan sampulnya tidak hilang.
Setelah melapor ke Polresta Tanjungpinang,  Khoirul Anam bersama kuasa hukum dan pamannya juga membuat laporan ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Provinsi Kepri.(***)

Advertisement

Trending