Connect with us

Lingga

Menatap Masa Depan Lingga: Musrenbang RPJMD 2025–2029 Jadi Titik Awal Transformasi Pembangunan Berkelanjutan

Published

on

Whatsapp image 2025 07 06 at 16.27.33 (2)
Musrenbang RPJMD 2025–2029 di Balai Agung Negeri Bunda Tanah Melayu menjadi ajang pematangan strategi pembangunan lima tahun ke depan.

Lingga, Kabarbatam.com – Di tengah tantangan global dan dinamika lokal yang terus berubah, Pemerintah Kabupaten Lingga meneguhkan komitmennya untuk menata masa depan dengan langkah terukur dan partisipatif. Melalui penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029 yang digelar pada Selasa, 24 Juni 2025 di Balai Agung Negeri Bunda Tanah Melayu, Daik Lingga, pemerintah daerah kembali menunjukkan bahwa pembangunan bukan sekadar janji, melainkan kerja nyata yang dimulai dari perencanaan yang inklusif dan kolaboratif.

Tonggak Strategis Lima Tahun ke Depan

RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) adalah dokumen penting yang memuat arah, strategi, dan prioritas pembangunan selama lima tahun. Melalui Musrenbang ini, Pemkab Lingga menyatukan langkah bersama seluruh pemangku kepentingan: pemerintah pusat, provinsi, tokoh masyarakat, dan elemen swasta.

Dalam suasana yang khidmat namun penuh semangat, forum ini menjadi ajang penajaman visi dan misi pembangunan Kabupaten Lingga, dengan dasar realitas yang dihadapi dan peluang yang ingin diraih.

Kepala Bapelitbang Kabupaten Lingga, Selamat, menjelaskan bahwa Musrenbang kali ini jauh dari kesan seremonial belaka. Lebih dari itu, ia menjadi ruang aktualisasi aspirasi publik.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh program dan kegiatan pembangunan benar-benar dirancang sesuai kebutuhan dan potensi daerah. Forum ini menjadi titik temu gagasan dan solusi,” tegasnya.

Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi

Pentingnya forum ini juga tercermin dari kehadiran para tokoh kunci di tingkat nasional dan provinsi. Turut hadir secara virtual Direktur Pembangunan Indonesia Barat Bappenas, Dr.rer.nat. Jayadi, dan Plh. Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Wilayah I Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri RI, Yoppy Herlyn Juniaga. Dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Gubernur diwakili oleh Asisten III Setda Provinsi Kepri, Misni, S.K.M., M.Si.

Kolaborasi ini menandakan perhatian serius dari berbagai level pemerintahan terhadap arah pembangunan Lingga. Artinya, Kabupaten Lingga tidak berjalan sendiri. Ada tangan-tangan strategis yang turut menopang dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana jangka menengah ini.

Whatsapp image 2025 07 06 at 16.27.32 (3)

Musrenbang RPJMD 2025–2029 di Balai Agung Negeri Bunda Tanah Melayu menjadi ajang pematangan strategi pembangunan lima tahun ke depan.

Visi Membangun Lingga Berdaya Saing dan Sejahtera

Berangkat dari tantangan aktual seperti pengelolaan budaya Melayu yang belum maksimal, tingginya ketergantungan pada dana pusat, keterbatasan layanan publik di wilayah kepulauan, hingga ancaman perubahan iklim, Pemerintah Kabupaten Lingga mengusung visi besar:

“Mewujudkan Lingga Berdaya Saing dan Sejahtera.”

Visi ini diperkuat oleh lima misi strategis yang disusun untuk menjadi fondasi utama pembangunan:

  1. Penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif

  2. Peningkatan infrastruktur secara berkelanjutan

  3. Pengembangan sektor ekonomi unggulan berbasis potensi lokal

  4. Pelestarian budaya serta penguatan ketahanan sosial

  5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang adaptif, transparan, dan kompetitif

Lima misi ini dirancang bukan hanya untuk mempercepat pertumbuhan, tetapi juga menjaga keberlanjutan, keadilan, dan inklusivitas dalam pembangunan.

Kolaborasi: Kunci Utama Mewujudkan Perubahan

Wakil Bupati Lingga, Novrizal, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi sebagai pondasi dalam proses pembangunan. Menurutnya, semangat gotong royong dan inovasi adalah modal sosial yang harus terus dijaga agar hasil pembangunan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri. Kita butuh kolaborasi, inovasi, dan semangat gotong royong. Dengan kerja bersama, kita bisa membawa Lingga menjadi daerah kepulauan yang maju dan mandiri,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan agar keberpihakan terhadap rakyat kecil menjadi prioritas. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa hasil pembangunan mampu menjawab kebutuhan mendasar seperti akses pendidikan yang merata, layanan kesehatan yang memadai, penguatan ekonomi kerakyatan, hingga pelestarian budaya lokal yang menjadi identitas Lingga.

Whatsapp image 2025 07 06 at 16.27.32 (5)

Kepala Bapelitbang Kabupaten Lingga, Selamat

RPJMD: Bukan Sekadar Dokumen, Tapi Komitmen Bersama

Dokumen RPJMD 2025–2029 diharapkan menjadi landasan dalam menyusun program-program pembangunan yang tidak hanya teknokratis, tapi juga responsif terhadap dinamika lokal dan global. Ini termasuk antisipasi terhadap perubahan iklim, peluang ekonomi biru di wilayah pesisir, dan penguatan ekosistem digital dalam tata kelola pemerintahan.

RPJMD ini menjadi kompas pembangunan yang memuat arah, strategi, indikator kinerja, serta kebijakan lintas sektor yang terintegrasi. Dengan implementasi yang terukur, evaluasi yang ketat, dan pelibatan aktif masyarakat, Kabupaten Lingga ingin memastikan bahwa pembangunan berjalan tepat sasaran dan berdampak nyata.

Menjadi Daerah Tangguh, Mandiri, dan Inovatif

Di tengah perubahan zaman yang cepat, Lingga tidak tinggal diam. Melalui perencanaan jangka menengah ini, pemerintah daerah ingin memastikan bahwa setiap langkah pembangunan tidak hanya mengatasi masalah hari ini, tetapi juga mempersiapkan diri menghadapi tantangan esok hari.

Dengan strategi yang berbasis data, pendekatan partisipatif, dan kemauan politik yang kuat, Kabupaten Lingga kini berada di jalur transformasi menuju daerah yang lebih tangguh, mandiri, dan inovatif.

Penutup: Perencanaan yang Menyala dari Daik

Musrenbang RPJMD 2025–2029 yang digelar di jantung Negeri Bunda Tanah Melayu ini bukan sekadar acara tahunan, tetapi menjadi bukti bahwa pemerintah daerah memiliki kesungguhan untuk membangun dari bawah. Dari mendengar, merangkul, hingga mengeksekusi setiap aspirasi menjadi kebijakan nyata.

Jika visi besar ini dijaga dan diterjemahkan dengan konsisten, bukan tidak mungkin dalam waktu lima tahun ke depan, Lingga akan menjelma sebagai model pembangunan daerah kepulauan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Advertisement

Trending