Connect with us

Batam

Mendesak, Pjs Gubernur Kepri Minta Bupati dan Walikota Lengkapi Rumah Sakit dengan Alat Bantu Pernafasan dan Ventilator

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F32055976
Pjs Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharuddin, didampingi Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah. .

Batam, Kabarbatam.com– Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau melaporkan, data terakhir jumlah pasien covid yang meninggal dunia hingga Oktober ini, mencapai 88 orang.
Menanggapi situasi darurat ini, Pjs Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharuddin meminta kepada seluruh Walikota se-Kepri, segera bertindak cepat.
“Jumlah pasien covid yang meninggal dunia terus bertambah. Tentu saja kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Maka dari itu, untuk mengurangi resiko kematian Covid-19 yang terus berjatuhan itu, saya minta kepada bupati/ wako se-Kepri, segera melengkapi alat bantu pernafasan dan ventilator di puskesmas-puskesmas yang ada,” tegas Bahtiar.
Sebab, lanjut Bahtiar, paru-paru adalah bagian utama pasien Covid-19. Maka dari itu, perlu mendapat perhatian utama soal ini. Bayangkan saja, terbatasnya alat pernafasan dan ventilator, membuat pasien covid tak terlayani dengan maksimal,” ungkapnya.
“Alat bantu pernapasan dan ventilator adalah alat penolong utama bagi pasien covid yang bergejala. Umumnya rumah sakit di wilayah Kepri sangat terbatas alat-alat bantu pernapasan dan ventilator.”
“Jika Rumah Sakit hanya rata-rata punya 3 alat. Sedangkan pasiennya rata-rata lebih dari 3 orang. Maka dipastikan pasien yang tak terlayani dengan alat bantu pernapasan, atau ventilator maka kemungkinan besar meninggal.” sebut Bahtiar.
Sekali lagi, Pjs Gubenur meminta, kiranya bupati / wako se-kepri, segera melengkapi alat-alat tersebut.
Di rumah sakit yang masih terbatas, tolong segera ditambah. Sedangkan di puskesmas-puskesmas yang belum ada, atau hanya ada 1 atau dua alat, segera langsung untuk dilengkapi secepatnya.
“Jangan ditunda lagi, dan bertindaklah cepat karena situasi saat ini cukup mengkhawatirkan.Peralatan medis harus segera diadakan pada APBD Provinsi, Kabupaten/Kota. Begitu pula dengan rumah sakit swasta juga harus memiliki alat-alat bantu pernafasan yang cukup. Dengan alat itu, kita harap bisa mengurangi resiko kematian yang terus bertambah. Ini alat sangat urgen, mendesak dan dibutuhkan saat ini diseluruh daerah,” pungkas Pjs Gubernur.(***)

Advertisement

Trending