Menuai Sorotan, DPRD Batam: Gerai Indomaret dan Alfamart Harus Bisa Melindungi Pedagang Kecil

Batam, Kabarbatam.com– DPRD Kota Batam menyoroti masih maraknya pembangunan gerai warabala, seperti Indomaret dan Alfamart di Batam. Pembangunan gerai tersebut juga dilakukan hingga ke pemukiman warga.
Wakil Ketua II DPRD Kota Batam, Ruslan Ali Wasyim mengatakan bahwa pembangunan gerai warabala tersebut menjadi catatan tersendiri bagi DPRD Batam. Menurutnya, keberadaan gerai ini bisa bersama membesarkan UMKM sejenis yang sudah ada di Batam.
“Harus jadi sebuah keniscayaan, namun demikian peran pemerintah penting di sana untuk mengatur regulasi tentang gerai warabala agar tidak mengganggu usahakecil dan menengah masyarakat,” ujar Ruslan.
Ruslan mengungkapkan bahwa, regulasi atau aturan terkait gerai warbala harus dibuat supaya ada aturan mengenai pembangunannya, dan mendukung juga hadirnya UMKM di tengah masyarakat. Jika tak dibuat aturan yang jelas, keberadaan gerai warabala tersebut dapat mengganggu usaha masyarakat yang tidak mampu berkompetisi dengan gerai tersebut.
“Kita mendukung keberadaannya karena untuk perkembangan ekonomi secara makro, namun juga perlu menjaga kearifan lokal dunia usaha yang ada di sini, dan turut melindungi pedagang kecil, termasuk pelaku UKM maupun UMKM masyarakat,” kata Ruslan, belum lama ini.
Ruslan mendorong hadirnya kesepakatan antara daerah dengan gerai warabala yakni Indomaret dan Alfamart. Bahkan apabila dimungkinkan gerai ini bisa menjadi induk semang yang menaungi para pelaku UMKM.
Sekadar diketahui, Pemko Batam membatasi izin pendirian gerai Indomaret dan Alfamart di Batam sejak 2019 lalu. Saat ini, jumlah toko swalayan yang memiliki jaringan di Indonesia ini sudah ada sebanyak 361 unit yang tersebar di berbagai lokasi di Batam.
“Pembatasan ini merupakan kebijakan khusus yang dikeluarkan demi menjaga agar gerai modern ini tidak semakin menjamur dan mempengaruhi kegiatan usaha yang sebelumnya sudah ada,” ujar Kepala DPM Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Batam, Firmansyah,. (wan).