Connect with us

Batam

NCF di Taman Rusa Sekupang Ungkap Batam Siap Sambut Turis Asing

akhlilfikri

Published

on

F35564728

Batam, Kabarbatam.com– Batam berkomitnen melaksanakan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19, salah satunya di sektor pariwisata. Meski ikut terpukul akibat dampak Covid, pariwisata Batam kini berusaha bangkit untuk menarik kembali sebanyak mungkin wisatawan mancanegara.
Hal tersebut terungkap dalam bincang santai dengan menghadirkan nara sumber kompoten di sektor pariwisata, dalam iven bertajuk “Nomanic Community Fiesta” yang dihelat oleh BP Batam bersama Batam Tourism Promotion Board, di Taman Rusa BP Batam, Sekupang, Sabtu (31/10/2020) pagi.
Bincang santai ini, menghadirkan Plh Kepala BP Batam Purwiyanto diwakili oleh Direktur Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Dendi Gustinandar, Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum, Kadisbudpar Kota Batam Ardiwinata, GM Palm Spring Steven Japari, GM Batam View Resort Anddy Fong, GM Terminal Ferry Sekupang Jumarli, Chairman BTPB Rahman Usman, Binsar Tambunan sebagai Direktur Badan Usaha dan Fasilitas BP Batam.

Hadir juga pelaku wisata HPI Kota Batam, ASITA Kepri, IPI, media, serta blogger. Bangkitnya kembali pariwisata Batam makin terbuka lebar setelah pemerintah, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri meluncurkan Travel Corridor Agreement (TCA) bagi warga negara Indonesia dan warga negara Singapura.
Batam, dengan posisinya yang strategis menjadi pintu masuknya wisatawan mancanegara, yang diawal pelaksanaannya dibuka kepada para diplomat, pelaku usaha (pengusaha/pebisnis), pejabat kedua negara, dan pekerja asing yang telah memiliki KITAS dan telah mengantongi izin dari kementerian untuk masuk ke Indonesia.
“Kita optimis, industri pariwisata kita bisa bangkit lagi. Kita punya beragam destinasi wisata yang menarik dikunjungi. Salah satunya, yang saat ini kita kembangkan Taman Rusa Sekupang ini. Dibangun pada 2003 dan mulai diperkenalkan pada 2009, Taman Rusa BP Batam terus berkembang hingga saat ini. Ini menjadi salah satu pilihan destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
Namun Dendi mengingatkan kepada masyarakat Batam agar protokol kesehatan harus betul-betul diterapkan supaya memberikan trust atau kepercayaan pada sektor pariwisata kita. “Dengan begitu, wisatawan mancanegara akan tertarik untuk datang berkunjung ke Batam,” ujar Dendi.

Dalam kesempatan tersebut juga    terungkap jika pemerintah daerah, pelaku pariwisata, serta pihak terkait lainnya di Batam sesungguhnya sudah siap menyambut wisatawan mancanegara jika perjanjian TCA lebih luas lagi.
Seperti yang diungkapkan Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum bahwa, saat ini sudah ada 121 hotel di Batam yang memiliki sertifikat protokol kesehatan. Jumlahnya ke depan akan semakin meningkat. “Jadi pemerintah tak menunjuk di hotel mana turis akan menginap, tapi mereka bisa cari dan pilih sendiri,” ungkap Syamsul.
Bahkan, untuk membuktikan langsung di lapangan, Syamsul mengunjungi langsung destinasi termasuk hotel untuk merasakan protokol kesehatan. “Saya ingin melihat langsung, saya memilih nginap di hotel untuk membuktikan apakah protokol kesehatan betul-betul ditetapkan atau tidak,” katanya.
Dia berharap hotel yang sudah mendapatkan sertifikat agar benar-benar menerapkan sesuai dengan standar protokol kesehatan. “Ini sangat penting agar wisman yang datang semakin percaya dan merasa aman dan nyaman berkunjung ke Batam,” ungkap Syamsul.

Di tempat sama, Kadisparbud Batam, Ardiwinata mengatakan bahwa Pemko Batam sangat siap dalam menerapkan protokol kesehatan dalam bidang pariwisata atau lebih dikenal dengan clean, healty, safety, environment (CHSE), yaitu kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup dalam tempat-tempat wisata untuk memastikan keamanan wisatawan.
“Batam sangat siap jika pintu wisatawan mancanegara dan lokal benar-benar dibuka lagi,” kata Ardi. Untuk membagkitkan sektor pariwisata Batam, tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi juga pelaku pariwisata, stakeholders, dan juga peran media massa yang turut berkontribusi menyajikan berita-berita tentang penerapan protokol kesehatan di destinasi pariwisata kita.
Hal senada juga disampaikan Anndy Fong, GM Batam View Resort. Dia mengakui Covid-19 membuat sektor pariwisata terpuruk, termasuk tempat usahanya.
Namun, hal itu tak membuat mereka putus asa. Di masa-masa inilah kata Anddy, memberi mereka kesempatan untuk membuat perencanaan dan mengevaluasi hasil-hasil kerja selama ini. “Covid ini kita ambil positifnya. Bagaimana Covid ini meminta kita kembali ke hal-hal dasar. Terutama kebersihan,” kata Anddy.
Dia pun sudah mulai meyakinkan agen-agen perjalanan wisata di luar negeri bahwa Batam aman untuk dikunjungi. “Memang yang mereka tanya pertama adalah safety, keamanan (Covid) di Batam. Saya bilang Batam aman,” kata Anddy.

GM Palm Spring and Resort, Steven Japari, mengatakan Palm Spring and Resort juga sudah menerapkan protokol kesehatan di semua lokasi destinasi. Pihaknya menerapkan hal tersebut untuk meyakinkan wisatawan bahwa Batam, khususnya Palm Spring and Resort siap untuk dikunjungi.
Namun, kata Steven dari informasi yang dia terima jika perjalanan wisata umum dibuka tapi aturan di Singapura tidak diperlonggar maka juga akan membuat wisatawan dari Singapura untuk berpikir ke Batam. “Beratnya pulang ke Singapura. Dua minggu karantina di Singapura, biaya sendiri. Tapi biaya saya rasa tak masalah, namun lama karantina itu,” ujarnya.
Sementara, Binsar Tambunan, Direktur Badan Usaha dan Fasilitas BP Batam, yakin dengan persiapan-persiapan itu Batam sudah siap menyambut wisatawan asing bila pintu itu kembali dibuka.
Keyakinan yang sama juga disampaikan Chairman Batam Tourism Promotion Board (BTPB), Rahman Usman. Dengan berbagai persiapan itu, tak menutup kemungkinan Batam bisa mengalahkan Bali. “Apalagi nanti jika ada penerbangan lansung dari berbagai kota (luar negeri) itu, efeknya akan sangat luar biasa,” ujarnya.(*)

Advertisement

Trending