Connect with us

Ekonomi

Nongsa D-Town, Kolaborasi Citramas Group dan Sinar Mas Land Bangun Ekosistem Digital di Batam

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210303 120930
Nongsa D-Town, sebuah proyek visioner hasil kerja sama antara Citramas Group dan Sinar Mas Land melalui perusahaan konsorsium PT Citra Sinar Global.

Batam, Kabarbatam.com – Sebuah proyek visioner, Nongsa D-Town telah hadir di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Citramas Group dan Sinar Mas Land melalui perusahaan konsorsium PT Citra Sinar Global.

Nongsa D-Town diresmikan pada Selasa (02/03/2021) secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartanto serta Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Chan Chun Sing, yang turut memberikan kata sambutan dalam acara peresmian tersebut.

CEO Citramas Group, Mike Wiluan dan Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja dalam peresmian tersebut kemudian menjabarkan pembangunan proyek Nongsa D-Town dalam sesi talkshow bersama Dr. Beh Swan Gin (Chairman Singapore Economic Development Board) dan Suryopratomo (Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura

Nongsa D-Town merupakan pengembangan dari Nongsa Digital Park yang telah diresmikan pada tahun 2018 oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Singapura Dr. Vivian Balakrishnan.

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartanto meresmikan pembangunan Nongsa D-Town Batam, Kepulauan Riau.

Nongsa Digital Park berada pada di kawasan ekonomi khusus yang fokus pada pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital di Batam.

Nongsa Digital Park telah menampung 1.000 tenaga kerja digital dari 100 perusahaan multinasional seperti Glints, R/GA, dan WebImp yang telah resmi menjadi bagian dari Nongsa D-Town.

Melalui acara ini, Nongsa D-Town juga meresmikan ekspansi dari Nongsa Digital Park dengan tambahan area seluas 5.000m2 untuk kapasitas 750 tenaga kerja.

Didesain oleh Surbana Jurong dari Singapura, ke depannya Nongsa D-Town diproyeksikan menampung 8.000 tenaga kerja digital dengan luas total 62 hektare.

Nongsa D-Town juga akan dilengkapi dengan perkantoran dan area penunjang lain seperti pusat perbelanjaan, pusat pelatihan digital, hotel, dan co-working/co-living space untuk mendukung kebutuhan hidup masyarakat dan pekerja.

Sinar Mas Land memiliki komitmen untuk membangun ekosistem kota pintar berbasis teknologi. Sebelum mengembangkan Nongsa D-Town, Sinar Mas Land melakukan pengembangan kawasan Digital Hub seluas 26 hektare yang sukses menaungi berbagai nama pemain besar di bidang teknologi seperti Apple Developer Academy, Traveloka, Grab, dan NTT, di kota mandiri terbesarnya yaitu BSD City.

Ini merupakan proyek percontohan dari pembangunan ekosistem digital untuk dikembangkan secara bertahap ke township Sinar Mas Land lain. Baik Digital Hub di BSD City maupun Nongsa D-Town di Batam memiliki keunggulan infrastruktur dan fasilitas yang menjadi magnet bagi generasi muda dan komunitas teknologi digital.

Di sisi lain, studio film dan animasi Citramas Group yang bernama Infinite Studios merupakan cikal bakal hadirnya ekosistem kreatif di Nongsa, Batam. Perusahaan yang dimulai sejak 2004 ini merupakan studio animasi pertama dan terbesar di Indonesia dengan 400 pekerja animasi yang mengerjakan proyek bergengsi di skala internasional.

Studio film menyusul kemudian di tahun 2013 untuk produksi film lokal dan internasional. Ekosistem teknologi dan kreatif yang dimulai oleh Infinite Studios tersebut terus berkembang hingga diresmikannya Nongsa D-Town hari ini.

Nongsa D-Town akan memberikan Singapura akses untuk mengembangkan bisnis serta lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Area ini memiliki lokasi yang strategis, hanya 40 menit dari Singapura melalui feri dan 15 menit perjalanan darat dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam.

Lokasi dan aksesibilitas dari Nongsa D-Town memudahkan Indonesia dan Singapura untuk bertumbuh bersama serta saling melengkapi dalam sektor ekonomi digital.

Tentang Citramas Group

Citramas Group adalah grup bisnis Indonesia yang didirikan pada tahun 1980 Dengan berbagai diversifikasi kegiatan bisnis antara lain pembuatan peralatan minyak dan gas bumi, pengembangan infrastruktur: pelabuhan kargo dan ferry terminal, logistic servis, Kawasan industri , hotel , marina, resorts dan perusahaan produksi film dan animasi. Di bawah ini adalah deskripsi singkat dari beberapa kegiatan utama perusahaan.

Kabil Integrated Industrial Estate (KIIE) adalah perusahaan yang mengusahakan kawasan industri Citramas Group yang terdiri dari PT. Kabil Indonusa Estate (KIE) dan PT. Kabil Citranusa (KCN).

Kawasan industri ini memiliki luas lebih dari lebih dari 520 hektar lahan tepi pantai dan berlokasi strategis di sepanjang pesisir Timur Batam.

Citranusa Kabil Port merupakan pelabuhan umum untuk kargo yang saat ini merupakan pelabuhan terbesar di Batam yang mampu disandari kapal s/d 50.000 DWT dengan fasilitas yang lengkap dan standard internasional dengan 5 jetty , ruang kantor, gudang, dan lapangan penumpukkan terbuka yang luas.

PT. Dwi Sumber Arca Waja (DSAW) didirikan pada tahun 1995 untuk memproduksi pipa baja diameter besar dan tubular struktural. PT Citra Tubindo Engineering adalah pabrikan dan produsen fasilitas rig pengeboran di darat , platform struktural, modul dan peralatan untuk industri minyak dan gas.

Nongsa Resorts terletak di pantai Timur Laut Pulau Batam, terdiri dari Nongsapura Ferry Terminal, Turi Beach Resort, Nongsa Point Marina & Resort, Nongsa Village dan Tamarin Golf . Mudah diakses dengan berbagai pilihan transportasi : hanya berjarak 35 menit dengan feri dari Terminal Feri Tanah Merah di Singapura dan 10 menit berkendara dari bandara Hang Nadim di Batam.

Infinite Studios adalah perusahaan hiburan media dan layanan kreatif terintegrasi yang berbasis di Singapura dan Indonesia (Batam). Didirikan pada tahun 1997, Infinite Studios telah mengembangkan bisnisnya dari menyediakan layanan kreatif seperti pasca-produksi, efek visual, dan animasi serta konten untuk industri media digital global.

Terletak di One-North Mediapolis, Infinite Studios mempunyai 2 Sound Stage terbesar di Singapura dan 2 Sound Stage lainnya berikut backlot film seluas 10 hektar di Batam yang hanya berjarak 40 menit dari Singapura dengan menggunakan kapal feri.

Nongsa D-Town (www.nongsadigital.com) adalah taman digital terintegrasi yang menyediakan tempat bagi bisnis digital untuk tumbuh, sebuah situs yang ideal untuk pengembangan pusat data (tersertifikasi Uptime Institute tier IV).

Terletak di topografi tinggi di sisi timur Batam, jauh dari garis patahan seismik, Nongsa D-Town menawarkan lokasi geografis yang jauh lebih aman untuk Pusat Data dan Recovery Centre. Didukung dengan kehadiran infrastruktur yang baik di pulau ini, Batam memiliki potensial yang besar untuk kegiatan bisnis digital.

Total area pengembangan seluas 166 hektar, sebagian sudah dikembangkan dengan Turi Beach Resort, Nongsa Point Marina, Nongsa Village, Terminal Feri Nongsapura, studio film & animasi Kinema, dan Lapangan Golf.

Tujuan taman digital Nongsa adalah untuk menjadi salah satu gerbang ekonomi digital utama di Indonesia sekaligus memperkuat Nongsa sebagai salah satu tujuan pilihan untuk pariwisata domestik dan internasional di Kepulauan Riau.

Tentang Sinar Mas Land

Sinar Mas Land adalah pengembang properti di Indonesia dengan pengalaman hampir 50 tahun. Sinar Mas Land tercatat di bursa saham Indonesia atas nama PT. Bumi Serpong Damai Tbk, (BSDE).

Awal tahun 2011, BSDE telah merampungkan proses akuisisi perusahaan terafiliasi yakni PT Duta Pertiwi Tbk, PT Sinar Mas Teladan dan PT Sinar Mas Wisesa. Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja BSDE terutama portofolio pendapatan dan diversifikasi usaha BSDE.

Sinar Mas Land telah mengembangkan lebih dari 50 proyek di Indonesia. Keberhasilan Sinar Mas Land dengan mengembangkan property & real estate di Indonesia juga diakui oleh lembaga yang kredibel dan independent di dunia dengan mendapatkan berbagai macam penghargaan International yang prestigious seperti FIABCI Golden Award di Andora (2017), MIPIM di Hongkong (2017), MIPIM Award di Prancis (2018), Asia Pacific Property Awards 2018 di Thailand (2018), FIABCI World Prix d’Excellence Awards (2019) dan ASEAN Energy Awards (2019).

Dengan dukungan tim manajemen yang solid Sinar Mas Land juga dikenal sebagai pengembang kota mandiri (Melalui BSD City Development), serta menjadi pelopor dalam pengembangan konsep perumahan Klaster / concept- clustered residential (Kota Wisata, Legenda Wisata, Grand Wisata, dan lain-lain).

Di samping itu, Sinar Mas Land juga merupakan pelopor / pioneer pengembangan proyek inovatif Strata Mall / Trade Center (ITC) di Indonesia.

Sinar Mas Land sebagai pengembang properti berupaya untuk mewujudkan kepedulian terhadap masalah pelestarian lingkungan melalui penerapan visi green di setiap proyeknya. Kesadaran perusahaan untuk bertanggung jawab melestarikan lingkungan hidup diwujudkan melalui berbagai program, seperti pembangunan kawasan hijau Green Office Park, sertifikasi Green Building, Mall tanpa dinding yang ramah lingkungan ‘The Breeze’, jalur-jalur pejalan kaki yang nyaman serta berbagai acara untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan salah satunya melalui penyelenggaraan acara Festival Hijau yang diselenggarakan setiap tahun.

Sejauh ini Sinar Mas Land telah menanam lebih dari tiga juta pohon di area komersial, pedestrian, median jalan, taman lingkungan, dan mengembangkan taman kota serta hutan kota. Inisiatif dan komitmen terhadap masalah sosial juga terus dilakukan melalui program – program CSR yang memberi kesempatan masyarakat sekitar dan usaha kecil dengan dapat menikmati pembangunan yang dilakukan Sinar Mas Land seperti penyediaan tempat usaha untuk 3.000 pelaku UMKM di Pasar-pasar tradisional dan taman jajan kaki lima serta program-program CSR lainnya.

Sinar Mas Land memiliki mitra strategis yang kuat seperti Sojitz Japan, Aeon, Itochu-Japan yang sudah berlangsung selama 25 tahun, Mitsubishi Corporation,Hongkong Land serta mitra lokal seperti Kompas Gramedia dan Kalbe. (*)

Advertisement

Trending