Batam
Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Tidak Optimal, Uba Minta SPAM Batam Dibubarkan
Batam, Kabarbatam.com – Pelayanan air bersih di Batam mendapat sorotan tajam dari Uba Ingan Sigalingging, Anggota DPRD Provinsi Kepri. Uba meminta kontrak pelayanan air bersih oleh SPAM Batam harus ditunjau ulang.
Hal itu disampaikan Uba menyusul kondisi suplai air bersih bagi masyarakat Batam alami gangguan, bahkan tidak mengalir di beberapa pemukiman warga.
“Kami minta agar kontrak pelayanan air bersih oleh SPAM Batam, dalam hal ini PT Moya Indonesia dan satu perusahaan lainnya, ditinjau ulang. Bahkan jika perlu dibubarkan karena tidak mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya,” tegas Uba, Selasa (24/1).
Uba mengatakan, dalam sistem pelayanan air bersih (SPAM) Batam, sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah, sudah tegas disebutkan tugas dan fungsinya memberikan kualitas dan kuantitas pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Namun justru ironi karena sejak pelayanan air bersih dikelola SPAM Batam, baik itu di hilir dan hulu, pelayanan air banyak dikeluhkan masyarakat. Air bersih, kata Uba, seringkali alami gangguan dan kuantitas suplai airnya tidak sesuai yang diharapkan masyarakat
“Ini ironi, peraturan pemerintah yakni PP No. 122 tahun 2015 Tentang Sistem Penyediaan Air Minum sudah tegas menyebutkan tentang aturan pengelolaan SPAM. Dalam pasal 2 juga tegas menyebutkan, SPAM diselenggarakan untuk memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat untuk memenuhi hak rakyat atas air minum,” tegas Uba.
Bahkan, sambung Uba, masih dalam Pasal 2 bahwa dalam penyelenggaraannya, SPAM diadakan dengan tujuan; terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas bagi masyarakat.
“Ini yang kami lihat SPAM Batam tidak mampu memenuhi hal tersebut. Sangat berbeda ketika pengelolaan air minum di Batam dilakukan dengan cara konsesi, pelayanan air secara kualitas dan kuantitas terpenuhi dan sangat jarang munculnya keluhan bahkan gejolak di tengah masyarakat,” ujarnya
Uba menilai, dengan hadirnya SPAM Batam mengelola pelayanan air bersih di Batam justru memperpanjang birokrasi, karena ketika ada masalah atau gangguan, masyarakat terkadang bingung untuk melaporkan keluhan atau masalah yang dialami terkait dengan pelayanan air bersih.
“Nah terkadang ini juga dikeluhkan masyarakat, mereka mesti mengadu atau menyampaikan laporan ke mana? Sudah dilaporkan ke SPAM Batam tapi diarahkan ke direktorat atau bagian pelayanan air bersih BP Batam. Sudah dilaporkan tapi diarahkan lagi ke SPAM Batam, tidak ada pihak yang cepat merespon untuk menyelesaikan permasalahan warga,” tehasnya.
Dengan kondisi seperti ini, terlebih pelayanan air bersih di Batam, tidak mengalir dalam beberapa hari terakhir, Anggota DPRD Kepri Dapil 4 Kota Batam, ini meminta agar keberadaan SPAM Batam ditinjau ulang lagi.
“BP Batam harus meninjau ulang keberadaan SPAM Batam dalam pengelolaan air bersih. Point lain yang kami soroti juga soal investasi pengelolaan air, menurut kami ini harus jelas, investasinya seperti apa dan tanggung jawab konsorsium yang mengelola aur di hulu dan hilir seperti apa. Ini kan belum jelas diketahui oleh masyarakat,” urainya
Semestinya, sambung Uba, dengan adanya dua perusahaan atau konsorsium yang mengelola air bersih baik di hulu dan hilir semestinya pelayanan air bersih di Batam bisa lebih baik lagi.
“Tapi faktanya berbeda. Pelayanan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air minum tidak terpenuhi dengan baik. Padahal baik Undang-Undang, Konvensi PBB, PP, dan UU Konsumen serta aturan lainnya menjamin hak rakyat dan masyarakat mendapatkan air bersih secara optimal,” ungkap Uba.
Diberitakan sebelumnya, SPAM Batam merespon terkait adanya gangguan aliran air bersih di sejumlah daerah di Kota Batam.
SPAM Batam menjamin aliran air ke wilayah yang terdampak akan kembali normal secara bertahap.
Sebelumnya, suplai air bersih di beberapa daerah mengalami hambatan akibat pekerjaan perbaikan Variable Speed Drive (VSD) pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang.
Pekerjaan ini telah rampung dilaksanakan pada Minggu (22/1/2023) malam, sekitar pukul 21.30 WIB.
Adapun wilayah yang terdampak antara lain: Perumahan Rexvin, Perumahan Pinang Raya, Perumahan Citra Mas, Cendana Alam Raya, area Bandara Hang Nadim, Garden Raya, Bukit Palem, Taman Raya Tahap 3, Perumahan Botania 1 dan 2.
Selain itu, Perumahan Marbella, Perumahan Buana Vista, Bukit Raya, Dotamana, Sugiraya, Perumahan Cikitsu, Pesona Asri, Perumahan Asri 2, Punggur, Kabil, dan sekitarnya.
Suplai air sudah mengalir pada beberapa daerah terdampak, namun masih dilakukan secara bertahap pada area dengan kontur tanah (elevasi) yang tinggi.
Selain itu, daerah yang jauh dari waduk atau pelayanan juga akan mengalami normalisasi secara bertahap,” demikian disampaikan SPAM Batam.
“Kami menyiapkan mobil tangki air bersih untuk pelanggan yang mengalami gangguan suplai air bersih selama 1×24 jam.” (*)
-
Batam3 hari ago
Pemberitahuan Penutupan Lalu Lintas Berkala di Jembatan 2 Barelang
-
BP Batam3 hari ago
Mulai 4 Desember, Pelabuhan Pelni Pindah ke Terminal Bintang 99 Persada Batuampar
-
Batam3 hari ago
Nama Aceh Dijadikan Nama Kampung Narkoba di Batam, Kapolda Kepri: Saya Keberatan!
-
Kepri2 hari ago
APBD Kepri 2025 Ditetapkan Sebesar Rp3,918 Triliun
-
Nasional21 jam ago
Peringatan HUT ke-48 KKSS, Jadi Ajang Silaturrahmi 10 Menteri/Wakil Menteri Asal Sulawesi Selatan
-
Tanjungpinang3 hari ago
Kuasa Hukum Hasan Tegaskan Putusan Perdata jadi Kejelasan Tidak Ada yang Dipalsukan Kliennya
-
Anambas2 hari ago
Dugaan Politik Uang di Pilkada Anambas, Tim PATEN WAY Serahkan Bukti ke Bawaslu
-
Batam2 hari ago
Uniba Gelar Seminar Internasional, Bahas Soal Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Era Transformasi Digital