Connect with us

Uncategorized @id

Pendaftaran Calon Siswa-Siswi Baru di SMA Negeri 3 Batam Menuai Polemik

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210724 Wa0074
Para orang tua wali murid saat melakukan aksi damai di SMAN 3 Batam.

Batam, Kabarbatam.com – Sudah satu bulan lamanya para orang tua wali murid calon siswa-siswi SMA Negeri 3 Kota Batam mencari keadilan demi anaknya agar dapat bersekolah di SMA Negeri 3 Kota Batam.

Para orang tua wali murid harus disibukkan lagi dengan tata cara Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021 di SMA Negeri 3 Batam yang dinilai oleh para orang tua wali murid adanya dugaan kecurangan dalam proses penerimaan siswa-siswi.

“Kami sudah 3 minggu lebih mengadakan aksi damai untuk mencari perhatian kepada pihak sekolah SMA Negeri 3 Batam. Pernyataan dari PPDB sekolah ini bahwa mereka telah menerima 288 siswa-siswi ajaran baru,” ungkap Kordinator aksi, Suherman, Sabtu (24/7/20201) di SMA Negeri 3 Kota Batam.

Namun pada kenyataannya, dibalik 288 siswa-siswi yang telah diterima, muncul tambahan siswa di gelombang kedua dengan jumlah penerimaan 81 siswa dan sudah melaksanakan daring Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Padahal pihak sekolah, sambung Suherman, pernah mengatakan tidak ada penerimaan gelombang kedua.

“Yang jadi pertanyaan kami, tambahan 81 siswa yang sudah daring MPLS itu dari mana? Kenapa kami yang tadinya memohon kepada pihak sekolah dari awal tidak ditanggapi,” ujarnya.

Tentu, hal itu membuat para orang tua wali murid calon SMA Negeri 3 Batam yang tergabung dalam jalur zonasi kesal sehingga melakukan protes terhadap pihak sekolah.

“Sebanyak 32 orang anak-anak yang termasuk dalam jalur zonasi tidak diterima disini dan dipindahkan ke sekolah lain yang jaraknya lebih jauh,” tambahnya.

Tak hanya itu, hal yang serupa turut dirasakan oleh orang tua wali murid Imron, ia merasa kesal lantaran anaknya juga tidak diterima di sekolah tersebut sementara menurut Imran jarak antara sekolah dan kediamannya tidak begitu jauh serta masuk dalam zonasi.

“28 orang yang masuk dalam zona pun tidak diterima disini dan diarahkan untuk ke tempat yang lebih jauh. Seandainya anak kita di perjalanan terjadi apa-apa siapa yang bertanggung jawab? sementara jarak sekolah dan rumah saya hanya 800 meter saja,” terang Imran.

Lanjut, para orang tua murid menyampaikan, pihak sekolah juga tidak memberikan alasan yang tepat terkait tidak diterimanya anak-anak yang sudah melakukan proses pendaftaran sejak awal.

“Kita mau ketemu dengan kepala sekolah pun tidak pernah diizinkan. Apakah yang diterima di SMA 3 hanya orang kaya saja sementara kita yang di bawah tidak bisa sekolah disini,” tutur Imran dengan nada kesalnya.

Kendati demikian, meski aspirasi mereka tidak ditanggapi oleh pihak sekolah para orang tua murid tetap akan melakukan aksi hingga anaknnya dapat diterima di SMANegeri 3 Kota Batam.

“Biarpun kami beli bangku sekalipun atau dikenakan biaya, bagi kami tidak masalah yang terpenting anak-anak kami dapat sekolah disini,” ujar para orangtua wali murid.

Sementara itu, ditempat terpisah, Kepala Sekolah SMA 3 Negeri Batam Vivi Kusuma Effendi saat berusaha dihubungi untuk dikonfirmasi wartawan, enggan memberikan komentar terkait peristiwa ini.

Juga ketika berusaha dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp, Kepala Sekolah SMA 3 Negeri Batam Vivi Kusuma Effendi tidak memberikan tanggapan. (Atok)

Advertisement

Trending