Connect with us

Batam

Penting, Destinasi dan Usaha Pariwisata di Kepri Diminta Punya Sertifikat CHSE

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F70007936
Kawasan objek wisata Lagoi, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Kabarbatam.com)

Batam, Kabarbatam.com– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyosialisasikan sertifikasi Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) pada Destinasi dan Usaha Pariwisata bertempat di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batuampar, Senin (26/10/2020).
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural, Guntur Sakti, mengatakan bahwa sertifakasi ini diterapkan di seluruh Indonesia sebagai langkah pemerintah membangun citra pariwisata dengan menerapkan protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh.
Indonesia Care atau I Do Care merupakan strategi kampanye untuk membangun citra reputasi bangsa Indonesia untuk memberikan kepercayaan kepada wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
“Sertifikasi CHSE juga sebagai strategi bangsa kita dalam membangun pariwisata,” ujarnya.
Dalam acara sosialiasi sertifikasi CHSE itu, Guntur berpesan kepada pelaku usaha pariwisata di Kepri untuk mendaftarkan diri melalui laman https://chse.kemenparekraf.go.id/ untuk mendapatkan lencana emas “Indonesia Care”.
Guntur mengaku, pelaku usaha pariwisata di Provinsi Bali dan Sumatera Utara, sudah berkomitmen untuk mendaftar sertifikasi CHSE.

Staf Ahli Menteri Pariwisata, Guntur Sakti.

Staf Ahli Menteri Pariwisata, Guntur Sakti


“Saya ditugaskan di tiga provinsi, Bali, Sumatera Utara dan Kepri. Bali dan Sumatera Utara sudah berkomitmen. Saya minta Kepri juga berkomitmen untuk mendaftar sertifikasi CHSE ini,” kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Kepri tersebut.
Ia mengaku, dengan adanya lencana emas “Indonesia Care” dalam entitas usaha pariwisata dan destinasi pariwisata, bakal makin meyakinkan wisatawan untuk datang ke Kepri. Ia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah yang juga sudah berupaya membuat sertifikasi protokol kesehatan di bidang pariwisata.
“Ini tugas kami menyosialisasikan sertifikasi CHSE. Untuk bisa menerapkan protokol CHSE, jangan bingung lagi membuat buku panduan yang bisa digunakan pelaku pariwisata, Pemda dan para asosiasi, karena kita sudah membuat itu,” ujarnya.
Guntur mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam sudah memberikan sertifikat penerapan protokol kesehatan kepada pelaku jasa perhotelan yang sudah menerapkan protokol kesehatan.
“Pemko Batam sudah memberikan sertifikat protokol kesehatan. Berbanggalah anda mendapatkan dua lebel sekaligus dapat dari Pemko Batam dan lebel Indonesia Care,” ucapnya.
Dalam sosialisasi ini, juga menghadirkan dua narasumber; Health & Life Motivator Holistic, Grace Hananta, serta Taufik Istiqlal dari Kemenparekraf. Dalam acara sosialisasi yang dipandu Kepala Bidang (Kabid) Promosi Disbudpar Batam, Ratnasari tersebut, juga dipaparkan cara mendaftar sertifikasi CHSE.
Taufik memnyampaikan, dalam proses pendaftaran sertifikasi CHSE, pengelola destinasi dan pelaku pariwisata cukup mengunjungi laman https://chse.kemenparekraf.go.id/ dan terdapat panduan hingga beberapa pertanyaan yang perlu dijawab.
“Hingga saat ini, sudah 2.273 usaha pariwisata yang mendaftar dan berasal dari 225 kabupaten dan kota yang ada,” kata dia.
Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya kegiatan sosialisasi CHSE oleh Kemenparekraf bagi pelaku destinasi dan usaha pariwisata Kota Batam. Dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang protokol kesehatan sebagai cara mencegah Covid-19 di tempat wisata.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kemenparekraf yang sudah memberikan pengetahuan terkait protokol kesehatan kepada pelaku pariwisata di Kota Batam,” katanya.
Pemerintah Kota (Pemko) Batam sangat konsen menangani Covid-19, seperti pembagian sembako dan sebagainya. Terhitung ditetapkannya tatanan kehidupan baru (new normal) 15 Juni lalu Disbudpar Kota Batam turun melihat dan membina pelaksanaan protokol kesehatan di hotel, resort, maupun penginapan di Kota Batam.
“Hotel, resort sudah menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.

Sebagai apresiasi Pemko Batam kepada pelaku jasa perhotelan diberikan sertifikat pelaksanaan penerapan protokol kesehatan. “150 hotel resort sudah kita berikan sertifikat,” sebutnya.
Ardi berharap dengan adanya sosialisasi CHSE ini pelaku periwisata di Kota Batam dapat mendukung dengan mendaftarkan diri dalam rangka meningkatkan kepercayaan Batam kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
“Mendaftarnya mudah kalau kita bersungguh-sungguh, jangan disia-siakan ini untuk kebaikan bersama memberikan kepercayaan kepada wisatawan,” pintanya.(*)

Advertisement

Trending