Connect with us

Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Singapura Kontraksi 5,4 Persen pada Tahun 2020

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Singapura Ok 11
Suasana di pusat kota Singapura. (Foto: Republika Online)

Kabarbatam.com – Pertumbuhan ekonomi Singapura pada tahun 2020 kontraksi 5,4 persen. Ini menandai resesi terburuk yang pernah ada di negeri Singa tersebut.

Meski demikian, realisasi pertumbuhan ekonomi Singapura ini lebih baik daripada proyeksi awal yakni kontraksi sebesar 5,8 persen.

Pada kuartal keempat tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Singapura kontraksi 2,4 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Ini menempatkan negara itu pada jalur pemulihan bertahap untuk tahun 2021 setelah mengalami resesi terburuknya karena pandemi Covid-19.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, Senin (15/2/2021), mengatakan bahwa produk domestik bruto (PDB) Singapura ini lebih baik dibandingkan proyeksi pemerintah dengan penyusutan 3,8 persen.

Sementara itu, dalam jajak pendapat Reuters, analis memperkirakan kontraksi 3,5 persen.

“Perekonomian Singapura diproyeksikan mengalami pemulihan bertahap pada 2021, dengan PDB diperkirakan tidak akan kembali ke tingkat sebelum Covid-19 hingga paruh kedua tahun ini,” kata Gabriel Lim, Sekretaris Kementerian Perdagangan dan Industri.

Pemerintah menambahkan, sektor-sektor yang berorientasi ke luar kemungkinan akan mendapat manfaat dari peningkatan aktivitas ekonomi global, tetapi tingkat aktivitas di sektor-sektor yang terkait dengan pariwisata dan penerbangan diproyeksikan tetap di bawah tingkat pra-pandemi bahkan pada akhir tahun 2021.

Dibanding kuartal sebelumnya, ekonomi Singapura naik 3,8 persen pada kuartal keempat tahun lalu.

Di sisi lain, pemerintah Singapura menargetkan PDB tumbuh 4 persen hingga 6 persen tahun ini.

Data tersebut datang sehari sebelum pengumuman anggaran Singapura. Ekonom mengharapkan, anggaran ekspansif tetapi memangkas untuk mendukung bisnis yang masih berjuang dari dampak virus corona.

Bank sentral membiarkan kebijakan moneter tidak berubah pada pertemuan terakhirnya di bulan Oktober dan mengatakan sikap akomodatifnya akan tetap sesuai untuk beberapa waktu.

Edward Robinson, Wakil Direktur Pelaksana, Otoritas Moneter Singapura, bilang bahwa pengaturan kebijakan saat ini tetap sesuai.

Sumber: Kontan.co.id

Advertisement

Trending