Connect with us

Batam

PT Jembatan Nusantara Beberkan Penyebab Kandasnya Kapal Roro Mulia Nusantara di Tanjung Saung

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20240719 Wa0319

Batam, Kabarbatam.com – Kapal Roro Mulia Nusantara yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Uban tujuan Batam kandas di perairan Tanjung Saung, Kepulauan Riau, Jum’at (19/7/2024) sore.

Branch Manager PT. Jembatan Nusantara Cabang Batam, Beringin Mega mengungkapkan, kapal roro Mulia Nusantara kandas di pasir karena terbawa arus disertai dorongan angin yang cukup kuat

“Penyebab kapal roro Mulia Nusantara kandas karena terbawa arus disertai angin sehingga mesin tidak mampu mendorong tekanan yang terjadi,” ungkap Beringin Mega saat dihubungi Kabarbatam.com, Jum’at (19/7/2024) malam.

Beringin menjelaskan, hingga saat ini para penumpang telah dievakuasi ke Pelabuhan Punggur. Sementara, kapal roro Mulia Nusantara masih dalam upaya penarikan.

“Allhamdulilah, penumpang telah kita evakuasi semua dan saat ini masih proses penarikan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapal Roro Mulia Nusantara bertolak dari Tanjung Uban tujuan Batam dilaporkan kandas di perairan Tanjung Saung, Kepulauan Riau, Jum’at (19/7/2024) sore.

Menurut informasi yang beredar, kapal roro Mulia Nusantara ini diperkirakan kandas sejak pukul 16.30 Wib. Sejumlah penumpang terombang ambing di atas kapal hampir 2 jam lamanya.

“Sekitar pukul 16.30 Wib Kapal Roro Mulia Nusantara kandas. Kami tertahan di dalam kapal kurang lebih hampir 2 jam,” ujar Ferdian salah satu penumpang kapal.

Ferdian menjelaskan, mulanya Kapal Roro Mulia Nusantara berjalan mulus setelah bertolak dari Pelabuhan Tanjung Uban. Namun, saat ditengah perjalanan kapal berhenti mendadak.

“Tentu hal ini membuat kami para penumpang panik. Kapal tersebut entah menabrak karang atau lumpur pasir,” ungkapnya.

Beruntung, para penumpuang dapat bernafas lega setelah kapal bantuan tiba untuk mengevakuasi mereka ke Pelabuhan Roro Punggur, Kota Batam.

“Allhamdulilah akhirnya kami dapat dievakuasi oleh kapal KMP Niaga Fery. Dengan kejadian ini, tentu kami berharap pihak pengelola dapat menempatkan nahkoda kapal yang benar-benar mahir dan mengetahui area perairan,” jelasnya. (Atok)

Advertisement

Trending