Connect with us

Batam

Ratusan Buruh PT Schneider Mual dan Muntah Usai Divaksin, Ini Penjelasan Kadinkes Batam

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210616 Wa0082
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Dr. Didi Kusmarjadi.

Batam, Kabarbatam.com – Ratusan buruh PT Schneider Electric mengalami, demam, pusing, mual hingga muntah-muntah usai menerima vaksinasi AstraZeneca. Mereka harus berbondong-bondong ke Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) guna mendapatkan perawatan medis, Rabu (16/6/2021).

Gejala-gejala yang ditimbulkan usai menerima vaksin AstraZeneca seperti yang dialami Puluhan buruh PT Schneider Electric itu merupakan gejala yang lumrah pasca menerima vaksin AstraZeneca.

Hal ini dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Dr. Didi Kusmarjadi saat dikonfirmasi kabarbatam.com, Rabu (16/6/2021).

Didi Kusmarjadi mengatakan, seperti diketahui, secara umum vaksin AstraZeneca akan menimbulkan gejala ikutan pasca vaksin berupa demam, meriang, mual, kesemutan pada daerah suntikan dan bagian tubuh lainnya. Namun tidak banyak angkanya.

“Untuk kejadian yang menimpa karyawan PT Schneider Electric bahwa kami sudah mendapat laporan dari Rumah Sakit bahwa sebanyak 260 orang mengalami KIPI. KIPI adalah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi,” ungkap Didi Kusmarjadi.

Dijelaskan Didi, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami 260 orang buruh PT Schneider Electric semua ringan dan itu merupakan hal yang biasa dialami oleh penerima vaksin AstraZeneca.

“KIPI nya itu semua ringan dari 260 orang itu. Sebelumnya kita juga melakukan vaksinasi kepada 2300 orang disana dan yang mengalami KIPI itu sekitar 200 an orang. Semuanya ringan serta tidak ada satupun yang dirawat, hanya saja demam, mual, pusing satu hari usai di vaksinasi. Dan itu sebenarnya dialami oleh penerima vaksin AstraZeneca lainnya,” ujarnya.

Lanjut, Didi Kusmarjadi menyampaikan, bahwa di kawasan Batamindo sudah belasan ribu orang menerima vaksin sejak minggu kemarin. Pihaknya meyakini para penerima vaksin itu menghalami gejala yang sama.

“Kami yakin dan percaya dari belasan ribu orang itu pasti juga mengalami gejala demam, mual, pusing. Namun, pada umumnya mereka mungkin dapat mengatasi gejala itu dengan mengkonsumsi obat,” bebernya.

Selain itu, di kartu vaksin yang sudah diberikan pada saat selesai melaksanakan vaksinasi telah tertera nomor telepon dari pihak yang memvaksin dalam hal ini petugas Puskesmas. Jika mengalami gejala-gejala setelah di vaksin bisa segera menghubungi nomor itu dan mendapatkan petunjuk, misalnya harus minum paracetamol, minum banyak air dan lainnya.

“Pada peristiwa ini, mereka tidak tahu dan berbondong-bondong ke klinik dan kerumah sakit dengan gejala-gejala ringan seperti itu. Padahal, itu hal yang biasa bila mereka bertanya ke nomor yang tertera disana dan pastinya akan dijelaskan,” tuturnya.

Tak hanya itu, pada saat akan di vaksin tentu mereka sudah dijelaskan apa efek-efek yang timbulkan usai di vaksin.

“Kemarin untuk kawasan kita sudah berpesan kepada pengelola supaya tidak mengganggu kerja dan lainnya, setelah di vaksinasi langsung diberikan obat berupa paracetamol dan vitamin. Jadi setelah di vaksin langsung mengkonsumsi obat tersebut sehingga tidak menimbulkan gejala-gejala seperti demam, meriang dan lainnya,” tambahnya.

“Dengan kejadian ini kami yakin tak akan menurunkan animo masyarakat. Karena masyarakat sudah lebih pintar dan tau manfaat vaksin tersebut,” pungkasnya . (Atok)

Advertisement

Trending