Connect with us

Kepri

Reporter Metro TV Ajari Pramuka Lingga Buat Video Profesional

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Lingga, Kabarbatam.com – Selain narasumber dari Kompas, Kabarbatam serta narasumber dari pihak Kwarcab Pramuka Lingga dan ketua PWI Lingga, pada penghujung kegiatan Perkemahan Literasi Digital yang diikuti oleh adik-adik pramuka yang berlangsung di pantai Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Sabtu (19/10/2019) pihak panitia pelaksana menghadirkan narasumber dari reporter MetroTV.
Pria bernama lengkap Agus Fathurrahman yang sudah bekerja di Metro TV sejak tahun 2006 lalu, mengawali meteri nya dengan dasar hukum jurnalistik dan mengajak para peserta yang terdiri dari para pelajar tingkat SMA sederajat itu untuk selalu cek dan ricek suatu informasi yang didapat baik itu dari media sosial atau pun grup aplikasi chatting.

Narasumber Metro TV Bagas saat pemaparan materi pada peserta di pantai Batu Berdaun Dabo Singkep


“Jika mendapatkan sebuah informasi atau berita adik-adik jangan sembarangan share (bagikan), harus di cek dulu kebenarannya, jika dibagikan ada manfaatnya nggak buat kita ataupun orang yang disekitar kita. Bisa jadi bermanfaat buat kita belum tentu bermanfaat buat orang lain” kata pria yang akrab disapa Bagas.
Lanjut Bagas, apalagi jika yang dibagikan itu berita hoaks tentunya akan berdampak besar bagi diri sendiri juga orang lain yang menerima nya, untuk itu di era teknologi digital yang berkembang begitu pesat ini, handaklah lebih bijak dalam segala hal.

Agus Fathurrahman reporter Metro TV berikan materi cara pengambilan video


Ketika materi masuk pada teknik pengambilan video, tampak adik-adik peserta antusias mendengarkan pemaparan pria yang sangat interaktif dan komunikatif dalam menyampaikan cara membuat video yang profesional dan bermanfaat. Menurut Bagas, sebuah berita visual dalam karya jurnalistik komposisi gambar dalam sebuah video harus benar-benar menarik dan padat akan pesan yang akan disampaikan dalam video itu sendiri.
“Untuk standart video pada sebuah berita televisi berdurasi 2 sampai 3 menit, dengan komposisi angel Long shot 20 persen, Medium shot 30 persen, dan Close up 50 persen,” kata Bagas.

Peserta saat melakukan wawancara doorstop


Lanjut Bagas, untuk komposisi angel Close up yang menjadi dominan dari komposisi yang lainnya, sebab pada komposisi itu idealnya terdapat durasi 30 second untuk narasumber yang berkemontar dalam video terkait kejadian yang diliput.
“Idealnya untuk narasumber berbicara berdurasi 30 second dengan komposisi Close up,” ungkap Bagas.

Terkait teknik pengambilan video yang terpenting posisi kamera atau handycam tidak bergoyang-goyang harus statis guna memberikan kenyamanan pada penonton yang menerima informasi yang disajikan.
“Agar tidak bergoyang kita bisa menggunakan perangkat tambahan yakni tripod, gimbal dan sejenisnya, namun jikapun tidak punya kita bisa melakukan dengan cara meletakkan sikut kita pada telapak tangan lalu atur pernapasan agar tidak goyang-goyang hasilnya” kata Bagas.

Foto bersama Kapolres Lingga, Ka Kwarcab Pramuka Kab. Lingga dan narasumber


Senada dengan narasumber fotografi yang disampaikan Hadi Maulana dari Kompas, pada teknik pengambilan visual baik foto maupun video ada tiga teknik standart yakni Long shot, Medium Shot, dan Close up, yang membedakannya hanya durasi jika video visual lebih dominan pada objek yang bergerak atau bersuara sedangkan foto hanya sebuah gambar momen pada objek.
Disetiap bagian materi yang disampaikan, narasumber dan peserta sangat komunikatif, apalagi Bagas memaparkan materi nya dengan gaya yang mudah dicerna oleh peserta.
Setelah materi selesai disampaikan, Bagas langsung meminta peserta membuat tiap-tiap kelompok yang berisikan tiga peserta yang selanjutnya melakukan wawancara doorstop yang nantinya akan ditayangkan dan dikoreksi serta didiskusikan bersama-sama.(Fikri)

Advertisement

Trending