Connect with us

Parlemen

Sambut Ramadan 1444H, Ketua DPRD Batam Nuryanto Hadiri Megengan di Bengkong Kartini

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F55f03e2761ab842d715c6a9bd7d5003da01bbd92388ad8058e8725b8294a348.0
Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto hadiri megengan warga RT02/RW012 Bengkong Kartini, Kelurahan Tanjung Buntung Batam.

Batam, Kabarbatam.com – Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1444 H, warga RT02/RW012 Bengkong Kartini, Kelurahan Tanjung Buntung Batam memiliki kebiasaan unik Yakni menggelar megengan pengajian dan doa arwah.

Megengan merupakan tradisi menyambut bulan suci Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur. Tradisi ini telah berlangsung bertahun-tahun secara turun-temurun.

Megengan berasal dari kata megeng yang berarti menahan. Dengan demikian, makna megengan adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan lainnya.

Hadir pada kesempatan ini, Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto bersama tokoh masyarakat serta unsur perangkat RW hingga RT bersama warga pada sabtu (11/3/2023) malam.

Pria yang akrab disapa Cak Nur ini pun menjelaskan bahwa setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki tradisi yang berbeda dalam menyambut bulan Ramadan. Sementara di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur juga menggelar hal yang sama.

Namun demikian, setiap daerah memiliki cara yang masing-masing berbeda dalam melangsungkan Megengan. Hal yang sama juga dilakukan oleh masyarakat Batam di Bengkong yang menggelar megengan.

Di setiap daerah, tradisi menyambut Ramadan ini berbeda-beda, sesuai adat istiadat setempat. Di Semarang ada dugderan, di Kudus namanya dandhangan, di Demak dan di Batam biasanya disebut dengan megengan. Untuk itu, Kita harus nguri-uri budaya adiluhung ini,” terang Cak Nur.

Cak Nur juga menambahkan, megengan merupakan alkuturasi atau gabungan dua budaya, yaitu budaya Jawa dan budaya Islam. Hal tersebut dilakukan oleh Walisongso saat menyebarkan ajaran Islam di Jawa.(aan)

Advertisement

Trending