Connect with us

Headline

Sejarah Singkat PT Unisem, Perusahaan Besar di Awal Pembangunan Batamindo

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F46576760

Batam, Kabarbatam.com- PT Unisem, sebuah perusahaan penyedia layanan perakitan dan pengujian semikonduktor di Batam akan menutup perusahaan. Keputusan ini tentu mengejutkan, terlebih kiprah Unisem dalam dunia industri di Batam sudah terbilang lama.
Perusahaan yang terletak di Kawasan Industri Batamindo ini berdiri sejak tahun 1991. Perusahaan ini berdiri di awal-awal kawasan industri Batamindo di Bangun. Yang cukup membanggakan, di awal-awal investasinya, perusahaan ini sudah bisa memiliki gedung sendiri di Batamindo.
“Perusahaan ini termasuk yang cukup lama di Batamindo. Awalnya bernama PT. Astra Microtronics, lalu dalam perjalanannya dibeli oleh investor Malaysia dan berganti nama menjadi PT Unisem hingga sekarang ini,” kata Manager General Affair Batamindo, Tjaw Hoeing kepada Kabarbatam.com, Minggu (30/6/2019).
Sebagai perusahaan baru di Batamindo, kiprah PT Unisem di Batam cukup cemerlang. Langsung merekrut tenaga kerja dan mulai memproduksi dan merakit semikonduktor di Batam. Produk yang dihasilkan kemudian di ekspor ke beberapa pasar mancanegara.
Bukti keseriusan PT Unisem berinvestasi di Batam, membangun gedung atau industri sendiri di Batamindo. Pabrik tersebut berdiri di atas lahan 3,5 hektare. Uniknya, PT Unisem tak mengadopsi bentuk bangunan industri di Batamindo pada umumnya.
“Ciri gedungnya (industrinya) berbeda dengan bentuk bangunan industri di Batamindo. Mereka membangun dan mendesain sendiri. Perusahaan ini memang terbilang besar, dan di awal-awal kipranya terbilang sukses. Perusahaan ini masuk di awal-awal Batamindo dibangun, sama seperti PT Sumitomo,” tambah Tjaw.
Lantas berapa nilai investasi PT Unisem saat ini? Tjaw mengaku belum mengetahui persis. Data terkait investasi perusahaan, kata dia, lebih lengkap ada pada BP Batam. Namun sebagai perusahaan besar, investasi yang dimiliki PT Unisem saat ini juga terbilang besar. Belum termasuk aset lain berupa peralatan dan mesin-mesin yang dimiliki perusahaan.
Sebelum resmi menutup perusahaannya, lanjut Tjaw, aktivitas di perusahaan berjalan seperti biasa. Pekerja dan karyawan juga tetap bekerja seperti biasa untuk menyelesaikan pekerjaan (order/pesanan) yang masih ada.
“Perusahaan ini masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan. Ribuan karyawan tetap bekerja seperti biasa, menyelesaikan pekerjaan yang masih ada. Setelah pekerjaan selesai, maka perusahaan akan tutup. Mereka tidak menerima orderan atau pekerjaan lagi,” ujarnya.
Informasi yang diperoleh dari HRD PT Unisem, perusahaan ini memiliki 1.505 pekerja. Sebanyak 1.300 orang di antaranya merupakan karyawan tetap atau permanen. (aan)

Advertisement

Trending