Connect with us

Headline

Silaturahmi Kelompok Nelayan Kepri: Jangan Sampai Kita jadi Penonton di Laut Sendiri

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Persatuan Kelompok Nelayan Karimun Berazam (PKNKB) menerima kunjungan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lingga dan Kota Batam.

Karimun, Kabarbatam.com – Persatuan Kelompok Nelayan Karimun Berazam (PKNKB) menerima kunjungan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lingga dan Kota Batam.
Pertemuan ketiga perhimpunan para nelayan itu berlangsung hangat di salah satu restoran di Coastal Area, Selasa (17/11/2020).
Distrawandi, ketua HNSI Lingga mengatakan, kedatangan pihaknya bertujuan untuk memperkuat silaturahmi serta menyatukan pendapat dalam mengurangi konflik-konflik terkait wilayah zona tangkap nelayan.
Menurutnya, konflik-konflik yang terjadi di wilayah zona tangkap nelayan atau fishing ground dapat dicegah dengan menjaga kearifan lokal antar nelayan.
Selain itu, kearifan lokal juga sangat diperlukan nelayan, guna memaksimalkan pendapatannya. Dalam hal ini pemerintah daerah masing-masing Kabupaten Kota hendaknya dapat menyatukan ke-binausahaan para nelayan.
“Supaya nelayan kita tidak jadi penonton di laut mereka sendiri. Sejauh ini kita melihat nelayan kita masih belum bebas di laut mereka sendiri. Contohnya di Natuna dan Anambas, nelayan dari luar yang datang kesitu seperti nelayan Jakarta, Pantura dan lainnya. Kemana nelayan kita disini, mereka hanya bisa melihat dan mendengar kekayaan lautnya,” ujar Wandi melalui sambungan telepon, Senin (23/11/2020).
Wandi menuturkan, problematika itu juga turut dirasakan oleh nelayan Kabupaten Karimun, termasuk juga Batam, Lingga, Bintan dan Tanjungpinang.
Perairan di seluruh Kabupaten Kota di Kepri memang memiliki kekayaan laut dengan segala potensi yang begitu besar. Namun, lagi-lagi nelayan dari luar daerah yang menguasai lokasi tangkap mereka.
“Makanya saya katakan bahwa kearifan lokal itu penting. Oleh karena itu satukan dulu nelayan di Kepri, kita kumpulkan baru sampaikan apa potensi yang ada pada laut kita,” ucapnya.
Kemudian, dijelaskannya bahwa nelayan di Karimun memiliki kekuatan yang sangat maksimal.
Untuk itu dia berharap para tokoh dan nelayan di Kabupaten Karimun agar dapat membuat wadah besar yang mewadahi semua nelayan agar dapat disatukan.
Perihal wadah tersebut, Wandi mengungkapkan bahwa pengurus HNSI di Karimun saat ini sedang terjadi kevakuman dan ketua yang lama pun sudah demisioner. Sehingga organisasi tersebut harus segera digerakkan demi kemajuan nelayan.
“Perlu dijelaskan juga, kedatangan kami dari HNSI Lingga dan HNSI Kota Batam adalah dalam rangka silaturahmi dengan nelayan di Kabupaten Karimun. Untuk saling bertukar pikiran mengenai persoalan nelayan di daerah masing-masing. Alhamdulillah kami disambut oleh pengurus Persatuan Kelompok Nelayan Karimun Berazam (PKNKB),” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PKNKB Kabupaten Karimun, Alfanani mengatakan, silaturahmi tersebut tentunya bertujuan untuk menyatukan persepsi tentang nelayan dan soal kelautan dan perikanan.
“Semoga silaturahmi ini memunculkan gagasan dan ide baru bagi kita semua khususnya di Kabupaten Karimun. Demi kemajuan para nelayan, sehingga apa yang disampaikan oleh Ketua HNSI Kabupaten Lingga dan Ketua HNSI Kota Batam, dalam hal kearifan lokal itu sangat tepat, agar kita tetap menjadi tuan di daerah sendiri,” ujar Alfanani.
Dewan Pendiri dan Pembina PKNKB Karimun, Nyimas Novi Ujiani menyambut positif silaturahmi antar 3 kelompok nelayan dalam menyatukan persepsi dan bertukar pendapat atas kondisi nelayan yang terjadi saat ini.
“Beberapa hal yang dibahas menjadi koreksi bersama. Terutama untuk pemerintah daerah Kabupaten Karimun mengenai batas zona tangkapan bagi nelayan, yang merupakan kearifan lokal dan harus diketahui nelayan,” ujar Nyimas Novi.
“Jangan sampai persoalan zona tangkapan nelayan menjadi masalah, atau menimbulkan gesekan antar nelayan. Sehingga peran dari stakeholder terkait serta para nelayan sangat diperlukan, dalam pemanfaatan wilayah kearifan lokal,” tambahnya. (Yogi)

Advertisement

Trending