Connect with us

Batam

Tanggapi Instruksi Kapolri, Romo Paschal Minta Polda Kepri Serius Usut Trafficking di Batam

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20250415 wa0225
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus.

Batam, Kabarbatam.com – Menyikapi intruksi Kapolri, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus akrab disapa Romo Paschal meminta Polda Kepri untuk lebih serius dalam mengusut tuntas praktik perdagangan manusia (trafficking) melalui sindikat pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural di Kota Batam.

Romo Paschal mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan Kapolda Kepri menyikapi instruksi Kapolri terkait perdagangan orang melalui pengiriman PMI non prosedural di pelabuhan-pelabuhan Internasional adalah mencopot Kapolsek Kawasan Pelabuhan dan menangkap semua mafia serta jejaringnya. Termasuk, oknum aparat dan lembaga lain yang terlibat.

“Intruksi Kapolri itu jelas, jangan sampai pelabuhan baru Gold Coast Batam ini, justru menjadi jalur baru perdagangan orang melalui pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara non prosedural,” ungkap Romo Paschal kepada wartawan Kabarbatam.com, Selasa (15/4/2025).

Menurut Romo, selama beberapa tahun terakhir, dapat disaksikan sendiri bagaimana pelabuhan-pelabuhan resmi di Batam justru menjadi “pintu depan” bagi mafia perdagangan orang menjalankan aksinya.

“Mereka meloloskan calon pekerja migran tanpa dokumen lengkap, dengan proses yang sistematis dan masif, seolah-olah semuanya berjalan legal dan resmi,” ujar Romo.

Lanjut, Romo menjelaskan, berdasarkan data dari Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepulauan Riau menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024 total 2.910 PMI yang dideportasi dari Malaysia. Sebanyak 1.405 diantaranya berangkat melalui pelabuhan internasional di Kepri.

Angka tertinggi berasal dari Pelabuhan Batam
Center dengan jumlah 1.014 orang. Bahkan, di tahun 2025 lebih mencemaskan, baru empat bulan berjalan, sudah ada 1.492 PMI yang dideportasi. 1.307 diantaranya, berangkat dari pelabuhan resmi Batam.

“Artinya, kita sedang menghadapi situasi yang sangat serius. Dan intruksi bapak Kapolri itu sangat jelas. Perdagangan orang tidak lagi sembunyi-sembunyi. la menyusup, lewat gerbang-gerbang resmi, dihadapan aparat, institusi negara bahkan mungkin dengan keterlibatan sebagian dari mereka,” tegasnya.

Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi khusus terhadap potensi ancaman penyelundupan tenaga kerja Indonesia non prosedural melalui pintu masuk pelabuhan di Kota Batam.

Hal ini diungkapkan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo saat meresmikan Pelabuhan Ferry Internasional Gold Coast Batam bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (15/4/2025).

Dalam kesempatan itu, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, menyampaikan apresiasi atas kehadiran pelabuhan baru ini yang dinilai akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di Batam, sekaligus mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

“Saya kira ini menjadi bagian ataupun bentuk optimisme dari rekan-rekan yang memiliki semangat investasi di wilayah Batam. Tentunya ini menjadi hal yang harus kita dukung dalam mewujudkan Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.

Kendati demikian, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo juga memberikan atensi serius terhadap potensi ancaman penyelundupan tenaga kerja ilegal yang semakin marak. Tidak hanya melalui pelabuhan-pelabuhan tidak resmi, namun juga pelabuhan resmi, baik domestik maupun internasional.

“Saya meminta seluruh petugas, termasuk dari kepolisian, bea cukai, imigrasi, serta seluruh stakeholder terkait, untuk benar-benar mengawasi secara ketat setiap titik keluar masuk wilayah Indonesia. Saya titip, tolong diawasi betul-betul,” tegas Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.

Tak hanya itu, Kapolri juga mewanti-wanti potensi penyelundupan narkoba melalui jalur laut, termasuk pelabuhan, yang kerap dimanfaatkan oleh jaringan kriminal. Untuk itu, Kapolri meminta seluruh petugas di lapangan agar tetap waspada dan terus meningkatkan patroli serta pengawasan di area rawan.

Kapolri menegaskan, pembangunan pelabuhan yang ditujukan untuk mendukung iklim ekonomi, investasi, dan pariwisata tidak boleh disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Di satu sisi, kehadiran pelabuhan internasional ini membuka peluang besar untuk meningkatkan investasi dan pariwisata, khususnya di wilayah Batam. Namun, saya mengingatkan agar peluang tersebut tidak disalahgunakan oleh oknum atau kelompok tertentu yang justru dapat merugikan bangsa, terutama masyarakat Batam. Oleh karena itu, Polri berkomitmen penuh untuk mengawal, menjaga, dan mengamankan seluruh rencana serta program investasi yang akan dilaksanakan di wilayah Kepri,” jelasnya.

Seperti diketahui, kehadiran Pelabuhan Ferry Internasional Gold Coast dianggap mampu memperkuat konektivitas regional, terutama dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Dengan fasilitas modern dan pelayanan yang semakin baik, pelabuhan ini diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan mancanegara, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata. (Atok)

Advertisement

Trending