Connect with us

Batam

Terbawa Arus saat Memancing, Tim SAR Gabungan Evakuasi Dua Warga Tenggelam di Perairan ASL Shipyard Tanjung Uncang

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20240313 Wa0078

Batam, Kabarbatam.com – Hari ketiga pencarian, Risky (15) salah satu korban tenggelam saat memancing di perairan PT. ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Kota Batam berhasil ditemukan, Rabu (13/3/2024).

Diketahui, saat proses pencarian berlangsung, tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban Risky (15) sekutar pukul 09.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia, mengambang di seputaran perairan PT ASL Shipyard.

“Pada pukul 09.30 WIB, korban atas nama Riski akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia mengapung di perairan PT. ASL dengan koordinat 1° 04′ 54.9″ N 103° 52′ 34.7″ E, berjarak 1,3 Nm dari titik lokasi kejadian. Kemudian, korban langsung di bawa ke RS Bhayangkara Batam,” ungkap Kepala Basarnas Tanjungpinang Slamet Riyadi.

Slamet Riyadi menjelaskan, kejadian ini bermula saat Wahidin Tanjung (36) bersama dengan 4 orang korban lainnya yaitu Sholauddin Alayubi (15), Saiful Azis (17), Riski (15) dan Daffa (11) berencana untuk pergi memancing di perairan PT. ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Kota Batam, Senin (11/03/2024).

Pada saat itu, kelima orang korban berangkat dari Pelabuhan Pandan Bahari kurang lebih pada pukul 16.10 Wib menggunakan kapal sampan dayung.

“Tak lama mereka tiba di lokasi, namun sampan yang mereka naiki terbawa arus gelombang air laut ke bawah kapal tugboat yang sedang melaksankan lego jangkar di perairan PT. ASL. Atas insiden itu, tiga orang korban atas nama Wahidin Tanjung, Sholauddin Alayubi dan Saiful Azis berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang dan menaiki kapal tugboat yang sedang lego jangkar. Sementara, korban atas nama Riski dan Daffa tidak dapat menyelamatkan diri dan dinyatakan hilang,” ujarnya.

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Pos SAR Batam, Polsek Batuaji, Polairud, TNI AL, KPLP, Security PT. ASL serta masyarakat nelayan setempat tiba di lokasi kejadian dan langsung melaksanakan koordinasi dan pencarian terhadap kedua korban tersebut.

Pencarian hari pertama dilaksanakan dengan menggunakan metode penyisiran di sekitar area korban tenggelam. Namun hingga pukul 22:00 Wib, tanda-tanda korban masih nihil.

“Akhirnya, setelah melaksanakan kesepakatan bersama keluarga korban dan seluruh Tim SAR Gabungan, operasi SAR dilanjutkan dengan pemantauan hingga esok hari tanggal 12 Maret 2024 pukul 07:00 Wib,” tutur Slamet Riyadi.

Lanjut, Slamet Riyadi menyampaikan, keesokan harinya, pada tanggal 12 Maret 2024, setelah melaksanakan briefing pagi Tim kembali melanjutkan pencarian korban.

“Akhirnya, pada pukul 09.35 Wib korban pertama atas nama Daffa ditemukan meninggal dunia berada di bawah kapal, dalam kondisi terlilit propeller kapal,” jelasnya.

Setelah dilaksanakan proses penyelaman, dengan hati-hati korban kemudian berhasil di evakuasi ke permukaan pada pukul 11:34 WIB, untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Batam Polda Kepri.

Saat ini, kedua korban tenggelam Risky (15) dan Daffa (12) yang sebelumnya sempat dinyatakan hilang telah berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan dalam kondisi meninggal dunia.

Sementara, tiga orang korban lainnya, yakni Wahidin (36), Ayub (15), Saiful (16) dinyatakan selamat setelah berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang dan menaiki kapal tugboat yang sedang lego jangkar. (Atok)

Advertisement

Trending