Kepri
Terkait Observasi WNI, Ketua DPRD Natuna Tegaskan Bahwa Natuna Masih Aman
Natuna, Kabarbatam.com- Ketua DPRD Natuna Andes Saputra mengatakan bahwa situasi dan kondisi Natuna saat ini masih dalam keadaan aman, menjawab keresahan masyarakat terkait lokasi observasi ratusan WNI dari Wuhan di Natuna.
“Situasi di Kabupaten Natuna dalam keadaan aman,” kata Andes saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan di Ruang Rapat Paripurna, DPRD Natuna, Jl. Yos Sudarso, Ranai, Kamis (6/2/2020) siang.
Andes menghimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan merebaknya virus Corona di China, khususnya di Wuhan.
Ia mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan RI maupun pihak terkait lainnya telah menjelaskan, proses penyebaran virus Corona bukan melalui udara, melainkan melalui saluran pernapasan manusia dan cara bersin dan batuk.
“Tidak mungkin orang bersin atau batuk, imbas air liurnya sampai dengan jarak 1 km, maka dari itu masyarakat Natuna jangan khawatir,” himbaunya.
Meski demikian, kata Andes lagi, masyarakat diminta untuk tetap menggunakan masker saat sedang melakukan aktivitas luar ruangan, sebagai bentuk antisipasi akan hal virus tersebut.
“Mari kita sama-sama mensosialisasikan kepada masyarakat kita, bahwa Natuna masih dalam situasi aman, namun kita tetap antisipasi kalau kita ke luar rumah harus pakai masker untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Sebelumnya kata Andes, pihaknya bersama Bupati dan Wakil Bupati Natuna, serta sejumlah tokoh masumyarakat, telah melakukan upaya menemui Presiden RI, guna menyampaikan aspirasi masyarakat.
Namun dikarenakan jadwal Presiden yang begitu padat, akhirnya koordinasi hanya dapat dilakukan bersama kabinet terkait.
Dalam hal ini, sambung Andes, Pemerintah Pusat mengakui adanya keterlambatan informasi rencana awal di observasinya WNI dari Wuhan di Natuna, yang mengakibatkan keresahan masyarakat Natuna.
“Pemerintah pusat telah mengaku adanya keterlambatan, dengan alasan waktu yang singkat mengharuskan Pemerintah mengevakuasi segera saudara-saudara kita dari Wuhan,” terangnya.
Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah pusat juga telah mengabulkan sejumlah tuntutan masyarakat Natuna. Di antarnya, Menteri Kesehatan akan berkantor sementara di Natuna.
Selain itu, juga akan dibangun posko-posko kesehatan dan penambahan medis bagi WNI dari Wuhan yang di observasi, dan bagi masyarakat Natuna sendiri.
Diterangkan Andes, Komisi IX DPR RI juga telah melakukan koordinasi bersama DPRD dan Pemerintah Daerah Natuna, meminta Pemerintah Pusat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Natuna. (Fan)









-
Headline12 jam ago
TNI AL Tangkap Kapal Asing Bermuatan 1,9 Ton Narkotika di Perairan Karimun
-
Batam1 hari ago
23 WNA Langgar Izin Tinggal Terjaring Operasi Wira Waspada Imigrasi Batam
-
Batam2 hari ago
Tak Butuh Waktu Lama, Pelaku Eksibisionis di Nongsa Berhasil Ditangkap
-
Batam2 hari ago
DPC PDIP Batam Resmi Bersikap, Menyurati DPP Pekan Depan Terkait Tahapan Klarifikasi Kasus Mangihut
-
Batam2 hari ago
Dianggap Tak Adil Soal Rekrutmen Tenaga Kerja, Anwar Anas Layangkan Surat untuk Batamindo: Isinya Menohok!
-
Natuna1 hari ago
Bupati Natuna Hadiri Rakor Sinergi Antikorupsi di KPK, Bukan Dipanggil Terkait Dugaan Kasus
-
Ekonomi2 hari ago
Gubernur Ansar dan JAPFA Resmikan Farm Layer dan Pullet di Bintan: Bangun Ketahanan Pangan Ayam Petelur, Perkuat Ekonomi Kepri
-
Batam1 hari ago
BP Batam Tepis Tuduhan Keterlibatan dalam Mafia Lahan, Ariastuty: Tidak Berdasar dan Tak Sesuai Fakta