Kepri
Tiba di Natuna, Gubernur dan Kepala BNPB Kerahkan Kekuatan Penuh Cari 47 Korban Longsor di Serasan
Natuna, Kabarbatam.com – Bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat.
Kepala Badan Penangggulangan Bencana Nasional (BNPB) RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. ikut serta bersama Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad meninjau langsung lokasi tanah longsor.
Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. tiba di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Kabupaten Natuna, Selasa (7/3) menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

Setibanya di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Natuna, Kepala BNPB RI langsung menggelar rapat untuk memberikan arahan kepada Gubernur, Danrem, Kapolda serta seluruh Forkopimda atau perangkat daerah lainnya yang terlibat langsung dalam proses evakuasi para korban tanah longsor di Serasan, Kabupaten Natuna.
Letjen TNI Suharyanto dalam arahannya meminta agar lokasi kejadian tidak menjadi kendala. Evakuasi harus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara. Tidak menjadikan lokasi yang terpencil dan kondisi cuaca yang tidak stabil mempengaruhi proses pencarian.

“Setelah ini kita tetapkan sebagai darurat bencana, maka kita harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan. Sebanyak 47 orang yang dinyatakan hilang itu relatif banyak. Makanya kita harus cari dengan maksimal, sampai betul-betul tidak mungkin ditemukan lagi,” kata Suharyanto.
Untuk masyarakat yang saat ini berada di pengungsian, Suharyanto juga meminta agar kebutuhan sehari-harinya terjamin, baik berupa sandang, papan dan pangannya.
“Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapat bantuan makanan, pakaian dan sebagainya. Kita harus perhatikan betul-betul sampai status darurat bencana selesai,”ujarnya.

Ditegaskannya lagi, meskipun lokasi kejadian cenderung sulit diakses karena jauh dan harus berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu di laut Natuna, namun Suharyanto meminta agar standar perlakuan penanganan bencana dilakukan secara seksama.
“Justru harus lebih maksimal lagi karena kondisi geografis dan cuaca mengharuskan kita demikian,” tegasnya.
Turut serta dalam rombongan dari Jakarta yaitu Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Kapusdatin BNPB Dr. Abdul Muhari, personil Basarnas, dan sejumlah jurnalis media nasional.
Juga hadir dan tiba di Ranai, Natuna, Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun, dan sejumlah perwira Polda Kepri dan TNI.

Setibanya di Ranai, rencananya Gubernur Ansar bersama Letjen TNI Suharyanto akan langsung menuju pulau Serasan menggunakan kapal laut. Namun karena kondisi cuaca dan jarak tempuh yang jauh akhirnya dalam rapat diputuskan ditunda untuk menuju Serasan, yakni menjadi subuh (dini hari).
Jarak pulau Serasan dari ibukota Kabupaten Natuna di Ranai berkisar 330 mil dengan waktu tempuh 12 jam.
Sebelumnya Gubernur Ansar juga telah memerintahkan KMP Bahtera Nusantara 1 untuk membawa personel dan peralatan evakuasi ke pulau Serasan. KMP Bahtera Nusantara 1 dengan kapasitas 295 orang dan 36 unit kendaraan mengangkut beberapa personil Kemensos, TNI, Polri, KSOP, BPTD, dan Pemda.

“Kita harus cepat untuk membawa personil dan peralatan ke pulau Serasan karena kondisinya darurat, semua armada yang memungkinkan untuk turun akan kita kirim ke sana,” kata Gubernur Ansar.
Sebelumnya, longsor terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan Timur,
Senin (6/3) pukul 11.15 WIB. Longsor disebut menyapu 27 rumah warga di Desa Pangkalan.
Rilis Tim Gabungan Tanggap Bencana
Serasan dan Serasan Timur pada (07/03) pukul 07:00 WIB mencatat data korban meninggal teridentfikasi sebanyak 6 Orang, data meninggal belum terindentifikasi sebanyak 4 Orang.
Sementara yang dinyatakan hilang sejumlah 47 Orang. Adapun korban luka berat ada 4 Orang, dan korban kritis sejumlah 4 Orang (3 orang dikirim ke Pontianak via Bukit Raya dan 1 orang dikirim ke Ranai via Indra Perkasa).
Saat ini jumlah orang yang mengungsi di pengungsian PLBN sebanyak 219 Orang, pengungsian Puskesmas : 215 Orang, pengungsian Pelimpak dan Mesjid Alfurqon sebanyak 500Â orang, dan pengungsian SMA 1 Serasan ada 282 orang. Total Pengungsi berjumlah 1.216 Orang.
Gubernur Ansar juga sudah bergerak cepat dengan mengirimkan bantuan logistik sebanyak 200 paket. Setiap paketnya berisikan mie instan 2 dus, sarden 5 kaleng, minyak goreng 5 kilogram, gula 2 kilogram, teh 2 kotak, Susu bubuk 2 kotak, peralatan mandi 1 paket, peralatan makan 1 paket, dan peralatan masak 1 paket.
Dalam rombongan yang berangkat dari Jakarta, Basarnas juga mengirimkan enam personel unit K9 yang akan membantu mencari warga yang masih tertimbun longsor.
Begitupun dengan Polda Kepri juga mengerahkan personel dan jajarannya untuk bergabung bersama tim SAR Gabungan dari Basarnas, TNI, BPBD Kepri, dan relawan melakukan pencarian terhadap korban yang masih belum ditemukan di lokasi longsor. (jlu)
-
Batam2 hari agoKawasan Industri Wiraraja Buka Lowongan Besar-Besaran 2026, Tahap Awal 10 Ribu Orang
-
Headline22 jam agoAdy Hermawan Resmi Nahkodai DPD Hanura Kepri, Ini Pesan Ketum Oesman Sapta Odang
-
Headline3 hari agoDilantik Wagub, Henky Mohari Terpilih Lagi Ketuai KPID Kepri: Siap Bersinergi dengan Semua Pihak
-
Batam21 jam agoAda Penyambungan Pipa Jalur Bundaran Bandara, Pelanggan ABHi di Wilayah Ini Agar Segera Menampung Air
-
Batam3 hari agoAda Pekerjaan Penyambungan Pipa di Bengkong Seken, Ini Wilayah Terdampak Aliran Air Mengecil
-
Batam2 hari agoOptimalkan Tata Kelola Kelembagaan, Kepala BP Batam Sambangi Kejati Kepri
-
Batam3 hari agoBejat, Seorang Ayah di Sagulung Tega Cabuli Anak Kandungnya
-
Batam2 hari agoPeraih Anugerah Investasi BP Batam 2025, Li Claudia: Perkuat Kolaborasi untuk Batam Lebih Maju dan Modern



