Connect with us

Kepri

Ketua DPRD Kepri Soroti Minimnya Serapan Anggaran APBD 2020

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F70007936
Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak.

Tanjungpinang, Kabarbatam.com– Ketua DPRD Kepulauan Riau Jumaga Nadeak mengungkapkan bahwa, pandemi Covid-19 saat ini turut berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Sehingga diperkirakan jumlah masyarakat miskin meningkat, termasuk di Provinsi Kepri.
Selain akibat pandemi covid tersebut, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak juga berpendapat, meningkatnya masyarakat miskin di Kepri juga disebabkan serapan anggaran yang kurang.
“Berdasarkan data BPS terjadi kenaikan angka kemiskinan di Kepri. Selain akibat Covid-19, hal itu juga disebabkan minimnya serapan APBD 2020, “ujar Jumaga Nadeak kepada wartawan di Kantor DPRD Kepri, Senin 20 Juli 2020.
Jumaga Nadeak menjelaskan selama ini, selain di sektor Ekonomi, salah satu pendongkrak pendongkrak perekomian yakni berasal dari serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Akan tetapi sambung Jumaga, kenyataanya hingga semester II 2020 ini, serapan APBD Kepri relatif cukup minim sekitar 36 %,”ujarnya.
Kondisi ini, lanjut positisi PDI-P ini menjadi salah satu yang menyebabkan bertambahnya penduduk miskin di Kepri secara signifikan. “Bahkan pendapatan anggota Dewan juga minim,”sebutnya.
Atas hal itu, Jumaga juga mengingatkan pemerintah provinsi Kepri, untuk segera melaksanakan kegiatan yang sudah tertera dan disahkan di APBD 2020, khususnya dalam kegiatan fisik dan kegiatan pengadaan lainya.
“Selain itu, kami juga meminta agar pemerintah berupaya semaksimal mungkin dalam meningkatkan pendapatan daerah pada masa new normal ini. Kita meminta Pemprov bekerja lebih gesit demi mensejahterakan masyarakat,”tegasnya.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Maret 2020 jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau mengalami peningkatan sebanyak 4.208 jiwa. Dari 127.758 jiwa pada September 2019 menjadi 131.966 jiwa per Maret 2020.
Sementara itu, serapan anggaran APBD 2020 Kepri hingga semester II Juli 2020, baru 36,48 persen atau sekitar 1,40 triliun dari Rp.3.945,833.287.695 triliun total APBD 2020 Kepri. Sementara sisanya, hingga saat ini belum dapat dilaksanakan dan diserap sejumlah OPD di Provinsi Kepri.
Menanggapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri Isdianto mengatakan, meningkatnya angka kemiskinan pada tahun 2020 ini disebabkan pandemi COVID-19.
Menurutnya, pada kondisi tersebut sebagian besar masyarakat Kepri cukup merasa kesulitan ekonomi. Maka, tak heran pada jumlah penduduk miskin meningkat. “Itu akibat wabah pandemi COVID-19, tidak heran angka kemiskinan meningkat,”ujarnya. (red)

Advertisement

Trending