Headline
Puisi Haru dari Rumah Bahagia Bintan, Dimanakah Mereka yang Kutimang-timang Dahulu?

Bintan, Kabarbatam.com – Hidup ini bagaikan mentari dari timur ke barat.
Dimanakah mereka yang kutimang-timang dahulu. Diimanakah mereka yang kuberi kasih sayang dahulu
Kini hanya doa yang dapat kuberikan untuk mereka. Mentari pun akan tenggelam
Hati yang susah tiada lagi.
Kepada sesama kita saling sayang menyayangi. Kepada ilahi hidup ini kuserahkan. Senja yang indah selalu kunanti.
Itulah penggalan puisi yang dibacakan oleh Juriah (74 tahun), seorang nenek lanjut usia (Lansia) penghuni Rumah Bahagia Bintan di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) saat menyambut kedatangan rombongan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri, Kamis (8/2/2024).
Hampir semua rombongan pengurus PWI Kepri yang dipimpin oleh Sekretaris dan Bendahara PWI Kepri, Amril dan Ady Indra Pawennari, serta Ketua Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2024 PWI Kepri, Henky Mohari, larut dalam kesedihan saat mendengarkan lantunan puisi nenek Juriah yang dibacakan dengan penuh penghayatan itu.
Tampak salah satu pengurus PWI Kepri, Dwi Komalawaty tak dapat membendung air matanya. Begitu juga dengan Bendahara PWI Kepri, Ady Indra Pawennari. Matanya berkaca-kaca menahan haru yang berkecamuk di dalam batinnya. Bahkan, sebagian dari Lansia penghuni Rumah Bahagia itu, juga menteskan air matanya.
“Jujur, aku tak dapat menahan haru ketika nenek itu sampai pada penggalan puisinya, dimanakah mereka yang kutimang-timang dahulu dan dimanakah mereka yang kuberi kasih sayang dahulu. Itu sedih banget. Langsung terbayang orang tuaku,” komentar Dwi Komalawaty usai mendengarkan puisi nenek Juriah yang mengaku berasal dari Desa Penaga, Kecamatan Teluk Bintan itu.
Ketua Harian Pengurus Rumah Bahagia Bintan, Mariani (67 tahun) mengatakan, jumlah Lansia yang berada di bawah pengasuhannya sebanyak 40 orang, yang terdiri dari laki-laki 20 orang dan perempuan 20 orang.
“Rumah Bahagia ini berdiri sejak tahun 2007 atau 17 tahun yang lalu. Mereka (para Lansia) ini berasal dari berbagai suku atau etnis. Ada Melayu, Jawa, Batak, Minang, Buton dan China. Yang tertua nenek Embun (91 tahun) dari Tembeling dan termuda nenek Sanam (64 tahun) dari Toapaya. Mereka ke sini setelah melalui seleksi yang cukup ketat oleh Dinas Sosial Kabupaten Bintan,” katanya.
Banyak kisah haru yang menyayat hati dari cerita para Lansia yang diasuh di Rumah Bahagia Bintan itu. Namun, tak semua cerita itu dapat ditulis dengan pertimbangan kemanusiaan. Mereka tak ingin lagi mengungkit luka lama karena merasa sudah “Bahagia” di Rumah Bahagia.
Rombongan pengurus PWI Kepri berada di Rumah Bahagia Bintan tersebut, untuk menyerahkan bantuan PWI Kepri Peduli dalam rangka menyambut HPN yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2024. Bantuan PWI Kepri Peduli itu, berupa pampers untuk 40 orang Lansia penghuni Rumah Bahagia Bintan. (ady indra pawennari)









-
Batam2 hari ago
Tanggapi Instruksi Kapolri, Romo Paschal Minta Polda Kepri Serius Usut Trafficking di Batam
-
Batam2 hari ago
Kapolri Tekankan Keberlanjutan PSN Rempang Eco City, Dorong Stabilitas dan Percepatan Investasi di Kepri
-
Natuna2 hari ago
Jamin Kemudahan Investasi KEK, Cen Sui Lan Terima Kunjungan Investor Bangun Smelter Pasir Kuarsa di Natuna
-
Batam3 hari ago
Resmikan Gold Coast International Ferry Terminal Bengkong, Menko AHY: Untuk Perkuat Konektivitas
-
Headline2 hari ago
Kolaborasi Berkelanjutan Bersama PLN, Gubernur Ansar Resmikan Listrik 24 Jam di Pulau Parit Karimun
-
Batam2 hari ago
Kapolri Atensi Khusus Potensi Ancaman Penyelundupan PMI Ilegal melalui Pelabuhan Batam
-
Batam10 jam ago
Kepala BP Batam Tegaskan RSBP Batam Akan Berdiri Secara Mandiri
-
Parlemen19 jam ago
Ketua DPRD Kota Batam Pastikan Anggota Dewan Jalankan Fungsi Pengawasan sesuai Tupoksi