Batam
Pematangan Lahan di Simpang Polsek Nongsa Berdampak Banjir, Amdal Perusahaan Dipertanyakan
Batam, Kabarbatam.com – Aktifitas pematangan lahan yang berada persis di samping Pool Bus Trans Batam, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa mendapat sorotan tajam Anggota DPRD Provinsi Kepri Wahyu Wahyudin.
Bukan tanpa sebab, proyek pematangan lahan yang telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu itu, justru menimbulkan dampak banjir di pemukiman warga RT 01/RW 09, Kaveling Senjulung, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa dan membuat resah warga setempat.

Warga mengeluhkan, banjir yang menggenangi rumah mereka ketika musim penghujan tiba, bisa mencapai ketinggian betis orang dewasa. Akibatnya, menyebabkan kerusakan pada peralatan rumah tangga serta menghambat aktivitas sehari-hari.
Menanggapi keluhan warga, Anggota DPRD Provinsi Kepri Wahyu Wahyudin menjelaskan, bahwa banjir yang melanda pemukiman warga RT 01/RW 09, Kaveling Senjulung disebabkan karena adanya penyempitan drainase akibat pematangan lahan tersebut.

“Saya cukup miris dengan apa yang dirasakan warga RT 01/RW 09, Kaveling Senjulung, Kabil. Kenyamanan mereka terusik, karena dampak banjir akibat pematangan lahan yang kita nilai asal-asalan,” ungkap Wahyu Wahyudin kepda Kabarbatam.com, Senin (24/6/2024).
Sebagai solusi awal, Wahyu Wahyudin mengatakan bahwa secepatnya akan menyurati BP Batam dan Kelurahan setempat untuk menindaklanjuti persoalan yang dihadapi warga, dan menanyakan soal izin Amdal, serta meminta solusi yang tepat untuk mengatasi banjir di Kaveling Senjulung.
“Sebelum pematangan lahan dilakukan, seharusnya pihak perusahaan memperbesar kembali drainase sehingga tidak terjadi banjir seperti saat ini. Intinya, dalam waktu dekat kita minta Pemko Batam, atau BP Batam menerjunkan alat berat untuk normalisasi,” ujarnya.

Salah satu korban banjir, Rajarahma menuturkan, bahwa dalam kurun waktu setengah tahun ini, kediamannya sudah dua kali dilanda banjir. Bahkan, anaknya juga sempat tidak bisa sekolah karena akses jalan terendam genangan air.
“Apalagi hari Jum’at kemarin saat hujan subuh, kami tidak bisa tidur nyenyak karena seluruh perabotan di rumah terendam air. Kalau sudah begini, siapa yang mau tanggung jawab,” ungkap Rajarahma dengan nada kesalnya.

Rajarahma berharap, Pemerintah Kota Batam dapat segera turun ke lokasi untuk mengatasi permasalahan banjir dan memberikan solusi bagi warga. Warga terdampak, sudah sangat keresahan saat ini.
“Kami sudah sempat demo ke Kelurahan, namun belum ada solusi. Saya berharap, pemerintah bisa segera turun,” pungkasnya. (Atok)
-
Batam3 hari agoBeredar Video Dugaan Penganiayaan Kepala BC Batam Terhadap Bawahannya, Zaky: Itu Tidak Benar
-
Natuna18 jam agoDana Desa Rp52 Miliar di Natuna Rawan Salah Kelola, Kejati Kepri Ungkap Temuan Administratif
-
Batam16 jam agoMassa Simpatisan Padati Kantor DPC Partai Gerindra, Iman Sutiawan: Jaga Harkat Martabat Partai!
-
Natuna2 hari agoTol Laut Belum Maksimal, Pengusaha Natuna Keluhkan Keterbatasan Reefer Container
-
Batam1 hari agoHari Jadi ke-196 Batam, Amsakar-Li Claudia: Kota Maju Dibangun dari Kebersamaan
-
Headline3 hari agoCen Akan Perjuangkan Harga Jagung Tinggi ke Bulog
-
Headline2 hari agoInvestasi Pasir Kuarsa di Natuna Disorot, PT MMI Tegaskan Komitmen Patuh Hukum dan Lindungi Hak Masyarakat
-
Headline1 hari ago99% Layanan Telkomsel Pulih Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera Barat



