Connect with us

Batam

Ansar Ahmad: “Saya Dua Periode Bupati Bintan, Tapi Bangun BLK di Karimun”

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20241026 Wa0261
Ansar dalam kampanye dialogis di Kavling Flamboyan, Sagulung, Kota Batam, Sabtu (26/10/2024) siang.

Batam, Kabarbatam.com – Calon Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyatakan bahwa pembangunan sedianya juga harus mengedepankan prinsif pemerataan serta manfaatnya.

Hal ini disampaikan Ansar dalam kampanye dialogis di Kavling Flamboyan, Sagulung, Kota Batam, Sabtu (26/10/2024) siang.

Menurut Cagub Kepri nomor urut 1 ini, pembangunan oleh Pemprov Kepri tidak berfokus pada satu wilayah saja, melainkan menyebar di seluruh kabupaten/kota.

Ansar juga menyampaikan jika pembangunan yang dilaksnakan Pemprov Kepri di periode pertamanya memimpin, juga mengedepankan azas manfaatnya.

Img 20241026 Wa0262

“Kita selalu memikirkan manfaat pembangunan dalam jangka panjang, berkesinambungan, dan sebisanya berdampak positif terhadap sektor lainnya,” terang Ansar.

Ia mencontohkan Balai Latihan Kerja (Gedung Workshop) yang dibangun di Tanjungbalai Karimun.

Dibangunnya BLK di Karimun dikarenakan Kabupaten ini potensial berkembang sebagai kawasan industri dan investasi.

“Maka para generasi yang ada di Karimun harus disiapkan sejak dini. Supaya bisa mengisi pekerjaan di posisi yang baik,” ujar Ansar.

“Saya dua periode menjadi Bupati Bintan. Tapi saya tidak membangun BLK di Bintan. Saya memilih Karimun karena BLK lebih penting dibangun di sana,” tambah Ansar lagi.

Img 20241026 Wa0263

Keyakinan akan berkembangnya Kabupaten Karimun sebagai kawasan investasi dan industri ini disebut Ansar telah pula diimbangi dengan infrastruktur pendukung.

Salah satunya adalah perluasan landasan (run away) Bandara Raja Haji Abdullah, Karimun.

“Tahun depan diupayakan perpanjangan 200 meter lagi sehingga bisa didarati pesawat besar, minimal Boeing 737, sehingga investor bisa datang langsung ke Karimun tanpa harus melalui jalur laut,” papar Ansar.

Permasalahan transportasi disebut Ansar selama ini menjadi salah satu kendala pengembangan investasi di Kabupaten berjuluk Negeri Berazam itu.

“Selama ini banyak investor yang enggan datang karena harus lewat jalur laut yang juga memakan waktu cukup lama,” tutup Ansar. (*)

Advertisement

Trending