Headline
Cen Sui Lan Sedih Masih Sangat Minimnya Perhatian Pemerintah Pusat terhadap Nelayan Natuna

Natuna, Kabarbatam.com – Bupati Natuna, Cen Sui Lan, menyampaikan secara terbuka berbagai keluhan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat Natuna di perbatasan, dalam Rapat Koordinasi Forum Sinkronisasi Pengawasan dan Penegakan Hukum di Wilayah Yurisdiksi Indonesia, yang digelar di Ballroom Jelita Sejuba, Sepempang, Rabu (18/6).
Forum yang dihadiri Asisten Deputi Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan Brigjen TNI Purwito, Cen mengungkap kondisi sulit yang dialami nelayan tradisional Natuna akibat lemahnya perlindungan di laut dan maraknya praktik illegal fishing, khususnya oleh kapal asing asal Vietnam.
“Natuna itu 99 persen laut. Tapi yang kita jaga justru hanya daratannya yang tidak sampai satu persen. Sementara di laut, ratusan kapal asing bisa beroperasi hampir sepanjang tahun tanpa tersentuh,” ujar Cen.
Cen menyoroti ketimpangan perlindungan dan perhatian dari pemerintah pusat terhadap wilayah Natuna sebagai kawasan perbatasan yang strategis. Ia menyebut, dengan alat tangkap seadanya dan kapal kecil, nelayan lokal tak mampu bersaing.
“Natuna ini kaya, tapi masyarakatnya miskin. Saya sebagai Bupati merasa sedih. Empat bulan menjabat, saya merasa belum bisa berbuat apa-apa,” ucapnya.
Ia juga menyoroti regulasi yang menurutnya tidak berpihak kepada daerah kepulauan. Aturan mengenai batas wilayah laut seperti 4 mil dan 12 mil dinilai menyulitkan daerah untuk mengelola potensi sumber daya laut mereka sendiri.
“Kalau pusat tidak mampu sendiri, kenapa tidak libatkan swasta? Kirimkan kapal-kapal besi agar nelayan kami bisa masuk ke laut lepas. Jangan hanya kapal dari luar yang diberi izin, sementara nelayan lokal tak punya alat tangkap memadai,” tegasnya.
Menurutnya, keberhasilan menjaga kedaulatan tidak hanya diukur dari aspek pertahanan militer, tetapi juga dari kesejahteraan masyarakat lokal. Oleh karena itu, ia meminta agar ada intervensi nyata dari pemerintah pusat untuk mendukung kemandirian dan perlindungan masyarakat Natuna.
“Pertahanan tidak cukup dengan pasukan. Kalau masyarakatnya lapar, bagaimana bisa menjaga kedaulatan? Kita butuh perlindungan dan perhatian nyata,” katanya.
Di akhir sambutannya, Cen menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat melalui berbagai kunjungan ke Natuna. Namun ia menekankan bahwa yang paling penting adalah tindakan nyata.
“Semoga rakor ini membawa dampak yang nyata bagi perbaikan kondisi kami di perbatasan,” pungkasnya. (*)






-
Headline3 hari ago
Amsakar Wakafkan 2 Bulan Gaji untuk BWI Batam, Ajak Pejabat dan Warga Ikut Berkontribusi
-
Batam1 hari ago
50 Pelajar Paskibraka Batam Resmi Dikukuhkan, Amsakar: Berikan yang Terbaik untuk Merah Putih
-
Batam2 hari ago
Kadin Desak Pemerintah Gesa Jaringan Pipa Gas Pulau Pemping untuk Penuhi Kebutuhan Industri di Kepri
-
Batam2 hari ago
Tekan Angka Pengangguran, BP Batam Luncurkan Inovasi MANTAB: Bangun Manajemen Talenta Batam
-
Batam2 hari ago
Beroperasi 24 Jam, Proyek Pemotongan Bukit Belakang KPLI-B3 Kabil Ancam Keselamatan Warga
-
Batam2 hari ago
PLN Batam Beri Diskon Tambah Daya 80 Persen Sambut HUT ke-80 RI
-
Natuna2 hari ago
Pemkab Natuna Luncurkan Pinjaman UMKM Rp20 Juta Tanpa Bunga, Ini Syaratnya
-
Headline2 hari ago
Sekda Kepri Pimpin Rapat Persiapan HUT ke-80 RI, Pastikan Semua Persiapan Berjalan Baik