Connect with us

Headline

Bupati Natuna Paparkan Isu Strategis Pertahanan Laut Natuna Utara kepada Pimpinan Mabes TNI AL

Published

on

Img 20250707 wa0088
Bupati Natuna, Cen Sui Lan, menjadi nara sumber utama dalam forum diskusi bertajuk "Analisis Penerapan Strategi Pertahanan Laut dalam Menghadapi Ancaman Pelanggaran di Wilayah Laut Natuna Utara", yang digelar Markas Besar TNI Angkatan Laut melalui Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Senin (7/7).

Natuna, Kabarbatam.com – Bupati Natuna, Cen Sui Lan, menjadi nara sumber utama dalam forum diskusi bertajuk “Analisis Penerapan Strategi Pertahanan Laut dalam Menghadapi Ancaman Pelanggaran di Wilayah Laut Natuna Utara”, yang digelar Markas Besar TNI Angkatan Laut melalui Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Senin (7/7).

Kegiatan berlangsung secara daring dari Kantor Bupati Natuna melalui platform Zoom Meeting, dan turut dihadiri Sekretaris Daerah Natuna, Boy Wijanarko. Dari pihak Seskoal, hadir Ketua Tim Peneliti bersama jajaran yang mengoordinasikan pengumpulan data secara virtual.

Diskusi ini menyoroti tiga isu strategis pertahanan laut, salah satunya terkait potensi dan bentuk ancaman di wilayah perairan Laut Natuna Utara.

Dalam pemaparannya, Bupati Cen Sui Lan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pertahanan dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia, khususnya di kawasan perbatasan.

“Sebagai kepala daerah, kami siap memberikan data, informasi, dan panduan strategis yang dibutuhkan untuk mendukung sistem pertahanan maritim nasional,” ujar Cen Sui Lan.

Ia juga menyoroti posisi geografis Natuna yang sangat strategis dan kerap menjadi fokus perhatian nasional. Karena itu, ia menekankan perlunya koordinasi intensif antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat sistem pertahanan kawasan.

Diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara dosen Seskoal dan Bupati Natuna. Salah satu topik yang mencuat adalah pandangan Bupati terhadap dinamika aktual di perairan Natuna Utara.

Cen Sui Lan menekankan pentingnya penguatan pengawasan laut dan keterlibatan aktif masyarakat pesisir dalam menjaga keamanan maritim. Ia juga mendorong peningkatan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi maritim guna memperkuat pemantauan kawasan.

Forum ini diharapkan menjadi awal dari penguatan kolaborasi antara pemerintah daerah dan TNI AL dalam merespons potensi pelanggaran kedaulatan serta berbagai ancaman strategis lainnya di wilayah perairan Indonesia.

Sebagai informasi, Laut Natuna Utara merupakan kawasan perbatasan strategis yang dalam beberapa tahun terakhir kerap menghadapi tekanan geopolitik, termasuk pelanggaran zona ekonomi eksklusif (ZEE) oleh kapal asing. Forum ini menjadi ruang dialog penting dalam merumuskan strategi pertahanan laut yang adaptif dan berbasis data kawasan. (Man)

Advertisement

Trending