Connect with us

Batam

Amsakar Dampingi Menteri Dukbangga Resmikan Kantor BKKN Kepri, Sinergi Quick Win dan Ketahanan Keluarga

Published

on

Img 20251025 wa0110
Wali Kota Amsakar mendampingi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., dalam peresmian Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau, di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, Sekupang, Jumat (24/10/2025).

Batam, Kabarbatam.com – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menunjukkan komitmen kuat terhadap pembangunan keluarga berkualitas dengan mendampingi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., dalam peresmian Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau, di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, Sekupang, Jumat (24/10/2025).

Img 20251025 wa0111

Kegiatan tersebut turut dihadiri Anggota DPR RI Rizki Faisal, Bupati Natuna Cek Sui Lan, perwakilan DPRD Kepri, Staf Ahli Gubernur Kepri, serta Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohania.

Dalam sambutannya, Amsakar menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Menteri dan rombongan di Kota Batam, Bandar Madani.

Img 20251025 wa0112

“Selamat datang di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Kami sangat bangga dan berharap kunjungan ini memberi inspirasi bagi kami di daerah untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Amsakar juga memaparkan potret umum Kota Batam sebagai gambaran dukungan daerah terhadap program BKKBN. Ia menjelaskan, Batam berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa, terdiri atas 12 kecamatan dan 64 kelurahan, serta termasuk salah satu dari sembilan daerah dengan tingkat kemandirian fiskal tertinggi di Indonesia.

Img 20251025 wa0106

Tak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, Pemko Batam juga memberi perhatian besar terhadap kelompok rentan. Saat ini, bantuan sosial sebesar Rp300 ribu per bulan disalurkan kepada sekitar 3.930 warga lanjut usia (lansia).

“Insyaallah, program ini terus kami perkuat sebagai wujud kepedulian terhadap warga lansia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Amsakar menegaskan dukungan penuh terhadap percepatan program nasional Quick Win BKKBN yang disinergikan dengan Kampung Keluarga Berkualitas. Saat ini, empat kader di setiap kelurahan tengah dilatih sebagai penggerak utama program tersebut.

Img 20251025 wa0109

Sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional BKKBN, Pemko Batam mengembangkan empat program unggulan penguatan keluarga di tingkat kelurahan.
Keempatnya mencakup:

1. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) — menegaskan peran ayah sebagai teladan dan pilar ketahanan keluarga;

2. GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) — melibatkan 544 tim atau 1.632 kader dalam pemetaan enam kategori pencegahan stunting sejak pranikah hingga anak usia lima tahun;

3. TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) — fokus pada penguatan kegiatan Bina Keluarga Balita dan pemetaan lokasi pengasuhan anak;

4. SIDAYA (Lansia Berdaya) — memberdayakan lebih dari 31.763 (data SIGA) keluarga lansia melalui pembentukan Sekolah Lansia di setiap kelurahan, agar mereka tetap aktif, produktif, dan mandiri.

Img 20251025 wa0107

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji.

Empat program tersebut menjadi bagian dari strategi Batam dalam memperkuat peran keluarga sebagai fondasi ketahanan sosial dan sumber daya manusia unggul, sejalan dengan semangat kolaborasi pemerintah daerah dan BKKBN.

“Kunjungan Bapak Menteri menjadi penyemangat kami membangun keluarga tangguh, masyarakat sehat, dan generasi Batam yang berkualitas,” tutur Amsakar.

Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, menekankan pentingnya bina ketahanan keluarga sebagai langkah strategis menghadapi berbagai persoalan sosial, seperti perceraian dan stunting.

“Kalau kita tahu sebab suatu persoalan dalam keluarga, maka bisa kita selesaikan melalui bina ketahanan keluarga,” ujarnya.

Img 20251025 wa0113

Ia juga mendorong setiap perusahaan, terutama di kawasan industri, untuk menyediakan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) bagi anak-anak pekerja. Menurutnya, keberadaan taman asuh kini menjadi bagian dari indikator PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Kami berharap perusahaan yang memiliki banyak karyawan, terutama perempuan, memberi ruang bagi taman asuh. Anak-anak mereka juga punya hak untuk tumbuh di lingkungan yang aman dan layak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wihaji menekankan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, BKKBN, dan dunia usaha dalam mewujudkan keluarga kuat dan generasi masa depan yang unggul. Ia berharap kehadiran gedung baru BKKBN Kepri menjadi momentum memperkuat semangat seluruh jajaran dalam menjalankan program ketahanan keluarga.

“Gedung boleh baru, tapi semangat pelayanan harus terus menyala demi terwujudnya keluarga Indonesia yang tangguh dan sejahtera,” pungkasnya. (*)

Advertisement

Trending