Connect with us

Batam

Dewan Kepri Minta Provider Jaringan Telekomunikasi Gratiskan Kuota Internet Guna Mendukung Proses Belajar Daring

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F5782528

Batam, KABARBATAM.COM – Guna mendukung proses pembelajaran dalam jaringan (daring) di tengah pandemi Covid-19, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Riau bidang pendidikan, Wahyu Wahyudin menyarankan provider jaringan telekomunikasi menggratiskan kuota internet.
Dikatakannya, disituasi seperti ini dimana ekonomi tengah mengalami penurunan dampak Covid-19, tidak sedikit dosen, guru, mahasiswa, dan siswa kesulitan membeli kuota internet.
” Tidak menutup kemungkinan provider jaringan telekomunikasi masih tetap diuntungkan dalam kondisi sekarang ini, semua pihak baik itu pelajar menggunakan akses jaringan telekomunikasi untuk beraktivitas,” ungkap Wahyu, Sabtu (2/5/2020).
Sebelumnya, pihaknya sudah memberikan saran kepada Plt Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Isdianto agar segera menyurati provider jaringan telekomunikasi seperti Telkomsel, XL, dan Indosat untuk memberikan dana CSR nya.
“Bapak Plt Gubernur harus memastikan proses pembelajaran jarak jauh tetap berjalan di tengah wabah COVID-19 dengan memanfaatkan teknologi dan informasi yang tersedia,” terangnya.
Sementara itu, untuk daerah terluar di Provinsi Kepri seperti Kabupaten Natuna, Kabupaten Anambas yang kerap susah jaringan internet dan komunikasi, Wahyu menyarankan Dinas Komunikasi dan Informasi dapat bekerja sama dengan provider tertentu untuk menyediakan telefon satelit.
Laniut Wahyu menyampaikan, Saya banyak menerima aduan dari guru, orang tua, dan siswa yang tidak memiliki akses internet untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar di masa COVID-19 ini,” tuturnya.
Salah satunya Vivit Okilasari, seorang pelajar siswi SMAN di Serasan, Natuna mengatakan pembelajaran daring dari rumah harus terkendala karena jaringan internet. Disebabkan jaringan yang lemah.
Tak hanya itu, sejumlah siswa pun mengeluh tidak bisa membeli paket internet sejak sebulan terakhir belajar dari rumah .
” Kami tidak sekolah, tidak dapat uang jajan. Biasanya memang disisihkan buat beli paket internet,” keluh Vivit.
Aktivitas pembelajaran daring saat ini melalui website atau laman. Guru membagikan tugas via website dengan menyertakan link tugasnya, setelah diisi lalu dikirim lagi.
“Kadang guru mengirim tugas melalui Whats App. Siswa mengerjakan di kertas, setelah siap, dikirim lagi via aplikasi tersebut,” ujar Vivit.
Menanggapi keluhan yang dialami para siswa-siswi pelajar tersebut, Wahyu Wahyudin berharap provider jaringan telekomunikasi menggratiskan kuota internet untuk mendukung proses pembelajaran dalam jaringan (daring),” pungkasnya. (Tok)

Advertisement

Trending