Polisi Sita Rp20 Juta saat OTT, Oknum PNS Dishub Batam Resmi Tersangka

Batam, Kabarbatam.com– Satreskrim Polresta Barelang menyita uang senilai Rp20 juta dari hasil OTT tersangka Efendi, oknum PNS Dishub Kota Batam.
Efendi ditangkap terkait pengiriman minuman keras (mikol) melalui Pelabuhan Raya di sekitar kawasan Industri Tanjung Harapan, Kecamatan Sekupang, Kota Batam. 
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki, SIK.MH, mengatakan Satreskrim Polresta Barelang mendapatkan informasi bahwa ada oknum Dishub kota Batam yang akan membantu atau mengurus pengiriman minuman beralkohol merek Chivas keluar Batam.
Chivas tersebut, ungkap Kapolres, akan dibawa tanpa prosedur yang benar serta melanggar hukum.
“Dari informasi tersebut pada Sabtu (27/7/2019) sekitar pukul 13.30 WIB, tepatnya di Pelabuhan Raya kawasan Industri Tanjung Harapan Kec. Sekupang, kita berhasil mengamankan tersangka EF yang merupakan oknum yang bekerja sebagai PNS di Dishub Batam,” ungkap Kapolres didampingi Wakapolresta Barelang, AKBP Mudji Supriyadi dan Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Andri Kurniawan.
Hengki menambahkan, dari barang bukti yang akan dikirim tersebut polisi menemukan minuman beralkohol merek Chivas, yang kita duga secara kontinue akan dikirim dari pelabuhan tidak resmi.
“Saat pemeriksaan, tim penyidik Satreskrim Polresta Barelang berhasil mengamankan beberapa dus minuman keras dan barang bukti lainnya berupa uang tunai Rp20 juta yang disita dari tangan tersangka,” tambahnya. 
Terhadap tersangka dijerat dengan UU RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
“Tersangka EF di jerat dengan Pasal 12 Huruf A dengan pidana penjara seumur hidup atau minimal 4 tahun, maksimal 20 tahun dengan denda paling sedikit Rp200 juta maksimal Rp1 miliar. Dan atau Pasal 11 dengan pidana penjara minimal 1 tahun, maksimal 5 tahun dengan denda minimal Rp50 juta maksimal Rp250 juta,” tambah Hengki. 
Sekarang dalam proses penyidikan, Kita akan tetap secara konsisten melalui upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran, apakah menerima gratifikasi ataupun penyelundupan barang barang keluar dari Batam tanpa prosedur. (Yun)