Connect with us

Batam

Limbah KPLI B3 Kabil Bocor, Cemari Lingkungan Sekitar Pemukiman Warga

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F20257024
Limbah diduga mengandung B3 mencemari lingkungan sekitar pemukiman warga. (Foto: Kabarbbatam.com/Atok Suprapto)

Batam, Kabarbatam.com – Pencemaran lingkungan kembali terjadi, kali ini saluran limbah mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) bocor dan diduga sengaja dibuang oleh pemiliknya tepat berada di belakang Kawasan Pengelolaan Limbah Industri B3, Kabil, Kecamatan Nongsa.
Diduga kuat, limbah yang mengandung B3 berwarna hitam pekat itu, berasal dari aktivitas perusahaan di kawasan KPLI B3 Kabil.
Menurut sumber yang enggan namanya dipublikasikan, mengatakan, bahwa aktifitas tersebut sudah cukup lama berlangsung.
“Dimana, muaranya ini semua berasal dari belakang kawasan KPLI B3. Sebab disana terdapat dua gorong-gorong berdiameter sekira 50 cm yang kemungkinan besar digunakan untuk membuang limbah yang mengandung B3 tersebut,” ungkap sumber kepada Kabarbatam.com, pada Kamis (10/9/2020).
“Jadi, modusnya perusahaan ini sengaja membuang limbahnya di saat musim hujan lebat melalui gorong-gorong tersebut. Biasanya mereka membuang dimalam hari agar terhindar dari pantauan masyarakat,” bebernya.
Setelah dibuang ke Parit sungai, limbah yang mengandung B3 itu akan mengalir sendirinya sampai tembus ke laut.
Jadi saat ini sebagaimana yang kita lihat, parit sungai sudah tertutup akibat dampak timbunan tanah dari kawasan PT BBS.
Karena parit sungai sudah tertutup, jadi limbah yang mengandung B3 ini mengendap persis di dekat peternakan hewan yang tidak jauh dari pemukiman warga setempat.
Sumber itu menyebut, memang, status lahan yang di huni warga diseputaran ini masih berstatus ruli yang dihuni lima KK. “Ya artinya dampak limbah ini juga sangat mempengaruhi hajat banyak orang disini.”
Sementara itu, salah satu warga setempat, mengaku sangat menyayangkan pencemaran lingkungan disekitarnya yang lepas dari pantauan dinas terkait.
Pasalnya, sumber air bersih untuk keperluan masyarakat sehari-hari disana hanya mengandalkan sumur bor.
“Sumber air kita disini hanya mengandalkan sumur bor, sehingga adanya pencemaran lingkungan tersebut sangat berdampak terhadap kami,” keluhnya.
“Apalagi, pencemaran lingkungan disini bermusim pak. Setelah hujan lebat, parit sungai disini tampak berwarna hitam pekat dan bau menyengat. Dan ini bukan menjadi rahasia umum lagi ,” tambahnya.
Ia berharap, dalam hal ini dinas terkait tidak tutup mata, “baiknya dinas terkait segera bertindak tegas terhadap pelaku yang sengaja melakukan pencemaran lingkungan disini,” harapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kawasan KPLI B3 belum dapat konfirmasi guna dimintai keterangan lebih lanjut. (Tok)

Advertisement

Trending