Karimun
Kapolres Karimun Beri Penghargaan kepada Nelayan Penyelamat 2 ABK Mengapung di Laut

Karimun, Kabarbatam.com – Seorang nelayan mendapat penghargaan dari Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan.
Nelayan itu bernama Tengku Azhar, ia mendapatkan perhargaan tersebut, atas jasanya menyelamatkan dua orang Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia yang mengapung selama 7 jam di Perairan STS Internasional, Kepulauan Riau, Sabtu (6/6/2020) sekira pukul 03.00 Wib.
Orang nomor satu di Polres Karimun ini menyampaikan, aksi heroik yang dilakukan oleh Tengku Azhar tersebut telah membantu tugas kepolisian.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Tengku Azhar yang telah membantu tugas Kepolisian,” ujar AKBP Muhammad Adenan, Senin (8/6/2020).
Menurut Adenan, apa yang dilakukan oleh nelayan tersebut juga merupakan bentuk kepedulian masyarakat dalam membantu tugas kepolisian.
“Bapak Tengku Azhar adalah salah satu contoh kepedulian masyarakat memelihara Harkamtibmas demi terwujudnya Perpolisian Masyarakat yang baik di wilayah hukum Polres Karimun” ucap mantan Kapolres Bangka Barat ini.
Sementara itu, Tengku Azhar, nelayan yang menemukan kedua ABK Indonesia tersebut mengaku bangga bisa membantu tugas kepolisian.
“Kami berterimakasih kepada polres Karimun yg telah memberikan penghargaan kepada kami, ini adalah suatu kebanggaan bagi kami dapat membantu tugas kepolisian”, ungkap Tengku Azhar
Diberitakan sebelumnya, dua Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia ini ditemukan mengapung selama 7 jam, usai melompat dari sebuah kapal tangkap ikan asal china bernama Lu Qing Yuan Yu 213.
Dua orang pria yang ditemukan tersebut adalah Reynalfi (22) asal Pematang Siantar, Sumatera Utara dan Andri Juniansyah (30) asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Kami tidak tahan, sengaja kami melompat, karena selama diatas kapal itu kerap mendapat penyiksaan seperti lelet sedikit ditendang, dicaci maki, tidur hanya boleh 3 jam,hingga handphone kami disita sehingga tidak bisa menelpon keluarga dirumah,” ujar Andri.
Hal tersebutlah membuat keduanya nekat untuk melompat dari kapal berbendera China tersebut.
“Kami tidak ingin mati tersiksa, lebih baik kami melompat ke laut daripada harus menghadapi mereka,” ujarnya lagi.
Dari keterangan mereka, diketahui sebelumnya mereka ditawari suatu pekerjaan di pabrik tekstil Korea, namun bukan negeri ginseng yang dikunjungi, keduanya justru dibawa ke Singapura dan diperkerjakan dikapal tersebut.
“Kuat dugaan keduanya merupakan korban dari perdagangan manusia atau Human Trafficking,” tutup Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan. (Yogi)









-
Headline3 hari ago
Wakil Walikota Raja Ariza Resmikan Cue Spot Billiard Tanjungpinang
-
Batam2 hari ago
Bawa Kabur Motor Ojek Online, Pria di Batam Ditangkap Kurang dari 24 Jam
-
Batam2 hari ago
Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan dan Lalu Lintas Barang BP Batam Tinjau Kesiapan Arus Balik Lebaran
-
Batam8 jam ago
Kepala BP Batam dan Wakil Kepala BP Batam Tinjau Penataan Sungai Baloi Indah
-
Riau1 hari ago
Kapolda Riau Herry Heryawan Hadiri Perayaan Aghi Ghayo Onam di Kabupaten Kampar
-
Headline1 hari ago
Pemkab Natuna Gelar Apel di Hari Pertama Kerja usai Libur Lebaran
-
Batam24 jam ago
Pastikan Pasokan Listrik Aman Jelang Idulfitri 1446 H, PLN Batam Siaga Penuh
-
Batam24 jam ago
Promo Cahaya Ramadan PLN Batam Hadirkan Banyak Keuntungan, Sudah 700 Pelanggan yang Bergabung