Connect with us

Karimun

Ketua DPD Gelora Karimun Soroti Mahalnya Tarif Rapid Test dan PCR

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210202 230341
Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau Rezekila Azizah.

Karimun, Kabarbatam.com – Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau Rezekila Azizah menyoroti tarif Rapid Tes Antibodi, Antigen hingga Test Swab Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Menurut Rezekila, tarif rapid test dan test swab RT-PCR yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tersebut masih tergolong mahal dan sulit dijangkau oleh masyarakat.
Meskipun ada test yang digratiskan, masyarakat tetap harus mengambil test mandiri jika ingin bepergian atau memasuki suatu kota di Indonesia
Sebut saja, kata dia, seperti tarif rapid test antigen dan tes swab RT-PCR yang menjadi syarat bagi penumpang yang ingin bepergian ke luar daerah menggunakan moda transportasi udara.
Diketahui, batasan tertinggi tarif rapid test antigen yang ditetapkan oleh Kemenkes sebesar Rp 250 ribu untuk pulau jawa dan Rp 275 ribu untuk di luar pulau jawa.
Sementara itu, untuk tes swab RT-PCR saat ini batasan tarif tertinggi sebesar Rp 900 ribu.
“Penumpang masih mengeluh dengan mahalnya tarif rapid test ini. Bahkan, tarifnya lebih mahal dari tiket pesawat,” ujar Rezekila, Selasa (2/2/2021) pagi.
Dirinya meminta agar pemerintah segera mencari solusi agar tarif rapid test ini tidak lagi memberatkan masyarakat yang ingin bepergian ke luar daerah.
Pasalnya, kebijakan dari tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 itu sendiri juga menimbulkan rasa keberatan bagi penumpang.
Hal itu dikarenakan, jika hasil rapid test antigen seorang penumpang menunjukkan positif. Maka, penumpang tersebut harus melakukan tes swab PCR.
“Ini tentunya memberatkan penumpang, karena setelah membayar Rp. 275 ribu untuk antigen, lalu bayar lagi Rp. 900 ribu untuk test swab PCR,” katanya.
Ia menilai, dalam aturan penerbangan tersebut alangkah lebih baiknya langsung menerapkan test PCR bagi penumpang. Mengingat, hasilnya yang lebih akurat untuk mendeteksi COVID-19 dibanding rapid test antigen.
“Seharusnya ke depan diberlakukan tes swab PCR saja karena lebih akurat. Sehingga, dalam penerbangan itu nantinya tidak ada lagi penumpang yang terbebani untuk membayar dua kali hanya untuk test saja,” jelas Rezekila.
“Pemerintah sudah seharusnya menindaklanjuti keluhan penumpang mengenai harga rapid test Antigen dan tes swab RT-PCR ini. Setidaknya, ada keringanan lah karena tak semua masyarakat mampu,” tambahnya. (Yogi)

Advertisement

Trending