Ekonomi
Menguat Nih, Kabar Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS Hari Ini 23 Juli 2021
Kabarbatam.com – Kabar nilai tukar Rupiah diprediksi melanjutkan penguatan seiring dengan mulai berkurangnya penambahan kasus positif virus corona di Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (22/7/2021), rupiah ditutup naik 0,41 persen atau 60 poin menjadi Rp14.482,50 per dolar AS.
Adapun, indeks dolar AS hingga 15.00 WIB terpantau datar di level 92,75.
“Pada perdagangan Jumat (23/7/2021), rupiah diprediksi akan menguat pada rentang Rp14.460 – Rp14.510 per dolar AS,” papar Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya.
Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah salah satunya ditopang oleh mulai berkurangnya penambahan kasus positif virus corona di Indonesia. Penambahan kasus Covid-19 dilaporkan sebanyak 33.772 orang, turun dari hari sebelumnya 38.257 orang.
Penambahan kasus kemarin juga merupakan yang terendah sejak 6 Juli, dan sudah cukup jauh di bawah rekor penambahan 56.757 yang dicatat pada Kamis pekan lalu.
“Terus menurunya kasus Covid-19 memperbesar peluang dilonggarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat atau yang saat ini disebut PPKM Level 3 dan 4, pada 26 Juli mendatang,” katanya.
Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik. “Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 menjadi 3,5 persen-4,3 persen dari proyeksi sebelumnya 4,1 persen-5,1 persen,” ungkap Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Juli 2021, Kamis (22/7/2021) seperti dikutip Bisnis.
Titik tengah dari proyeksi baru itu, lanjut Perry, adalah 3,9 persen. Menurut Perry, masih ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi 2021 lebih tinggi dari titik tengah tersebut.
Sementara itu, dari luar negeri, sambung Ibrahim, investor tengah menunggu keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) di kemudian hari. ECB secara luas diperkirakan akan mempertahankan sikap dovish dan menerapkan perubahan dalam strateginya untuk pertama kalinya.
“ECB secara luas diperkirakan akan tetap dovish, jadi ini dapat menyebabkan euro melemah terhadap dolar yang menyebabkan greenback naik, yang akan negatif untuk emas. Untuk saat ini, momentum jangka pendek emas tampaknya condong ke bawah,” ujarnya.(*)
-
Batam3 hari ago
Polda Kepri Gerebek Server Judi Online Terbesar di Batam, Omzet Capai Miliaran Per Bulan
-
Batam2 hari ago
Kampanye Akbar Paslon ASLI Jelang Masa Tenang Dipadati Ribuan Simpatisan dan Pendukung
-
Advertorial1 hari ago
Hari Pertama Setelah Cuti, Rudi Tinjau Proyek Infrastruktur Strategis untuk Wujudkan Kota Modern dan Bebas Kemacetan
-
Batam2 hari ago
Kendalikan Judi Online Beromzet Miliaran di Batam, Perjalanan Kakak Beradik Candra dan Anton Berakhir di Bui
-
Advertorial2 hari ago
Resmikan Sekretariat BPD KKSS Kota Batam, Warga KKSS Dihibur Atraksi Pesulap Mr. Mind Muhammad
-
Batam3 hari ago
Buka Rute Roro Batam-Johor, BP Batam Dorong Pengembangan Pariwisata dan UMKM Kota Batam
-
Batam22 jam ago
Usai Terima SK dari Ketua BPW Kepri, Pengurus BPD KKSS Batam Gelar Pelantikan Desember 2024
-
Batam2 hari ago
Belanja Fiktif Gunakan Anggaran RSUD Embung Fatimah, Kejari Batam Tetapkan 2 Orang Tersangka