Nasional
LPSK Dukung Polda Kepri Jerat Pelaku Pengiriman PMI Ilegal dengan UU Pemberantasan TPPO

Jakarta, Kabarbatam.com – Praktik penyelundupan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal masih terjadi di sepanjang jalur perbatasan Indonesia, Malaysia dan Singapura. Kasus terbaru, kapal pengangkut PMI ilegal tenggelam di Perairan Johor, Malaysia pada 15 Desember 2021. Sebanyak 21 orang meninggal dunia.
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu prihatin atas masih maraknya praktik penyelundupan PMI ilegal dengan cara-cara berisiko menantang maut, seperti pada kasus tenggelamnya kapal pengangkut PMI ilegal pertengahan Desember 2021.
Dia mengapresiasi langkah cepat Ditreskrimum Polda Kepri yang langsung meringkus pemilik kapal. “Dengan penangkapan tersebut diharapkan membuka jalan untuk mengungkap pelaku-pelaku lain sehingga dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Edwin di Jakarta, Selasa (4/1-2022).
LPSK, lanjut Edwin, mendukung Polda Kepri untuk menjerat para pelaku dengan Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Hal itu sangat beralasan mengingat modus operandinya telah mengarah pada tindak pidana perdagangan orang.
“Harus ditutup peluang bagi para pelaku untuk disangkakan dengan pelanggaran pasal tindak pidana administrasi yang terdapat dalam UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia,” tegas Edwin.
Edwin mengatakan, meskipun semua negara memperketat perbatasan dan pemeriksaan orang asing datang ke negaranya karena situasi pandemi Covid 19, ternyata hal itu tidak menyurutkan pelaku perdagangan orang untuk berupaya mengirimkan pekerja migran dengan berbagai cara.
Salah satunya, kata dia, dengan cara-cara mengirimkan PMI illegal masuk melalui jalur-jalur “gelap”. “Perlu tindakan tegas dan keras bagi para pelaku-pelaku perdagangan orang karena korban nyawa terus berjatuhan,” ujarnya.
Selanjutnya, masih kata Edwin, LPSK siap memberikan perlindungan kepada para korban perdagangan orang, termasuk keluarga atau ahli waris korban yang telah meninggal dunia akibat tenggelamnya kapal di Perairan Johor Malaysia. Sebagai korban (ahli waris/keluarganya), mereka dapat mengajukan hak-hak korban atas restitusi atau ganti kerugian yang ditujukan kepada pelaku kejahatan.
Tidak hanya korban, LPSK juga siap memberikan perlindungan kepada saksi-saksi dan saski pelaku yang mengetahui cara kerja para pelaku sejak proses perekrutan, penampungan, dan pengiriman pekerja migran sebagai korban perdagangan orang.(*)









-
Headline1 hari ago
Wakil Walikota Raja Ariza Resmikan Cue Spot Billiard Tanjungpinang
-
Batam2 hari ago
Kapolresta Barelang Tinjau Kesiapan Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Roro Telaga Punggur
-
Headline2 hari ago
10 BPW se-Sumatera Dukung Andi Amran Sulaiman Jadi Ketua Umum KKSS
-
Batam3 hari ago
Ada Penggantian Gate Valve di Sei Harapan, Suplai Air di Tj Riau & Sekitarnya Mengalir Kecil
-
Batam2 hari ago
Tinjau Sejumlah Titik Objek Vital, Polda Kepri Pastikan Kelancaran Arus Balik Mudik Lebaran 2025
-
Batam17 jam ago
Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan dan Lalu Lintas Barang BP Batam Tinjau Kesiapan Arus Balik Lebaran
-
Bintan2 hari ago
Meriahkan Syawal, Gubernur Ansar Hadiri Festival Lagu Hari Raya Idul Fitri di Kijang Bintan
-
Batam10 jam ago
Bawa Kabur Motor Ojek Online, Pria di Batam Ditangkap Kurang dari 24 Jam