Headline
Saatnya yang Muda Berkarya
HAMPIR semua perubahan besar terhadap tatanan dunia dilakukan oleh pemuda-pemuda hebat.
Soekarno menggagas Sumpah Pemuda ketika berumur 27 tahun. Napoleon Bonaparte menaklukkan hampir seluruh daratan Eropa dalam umur yang sangat muda.
Thoriq Bin Ziyad menaklukkan Andalusia ketika berumur 18 tahun dan Solahudin Al Ayubbi membebaskan Palestina ketika berumur 17 tahun.
Jenderal Sudirman menjadi panglima besar tentara Indonesia dan berhasil memimpin pasukan pejuang melawan agresi Belanda dalam umur 38 tahun.
Mack Zuberg pendiri Facebook menjadi miliader ketika berumur 27 tahun. Bill Gates berhasil merajai dunia software dunia pada umur 42 tahun.
Artinya, muda dalam artian di sini tidak saja dari sisi usia (18-50 tahun) semata. Melainkan usia muda yang brilian, penuh dedikasi, totalitas, motivasi, dan tentunya memiliki cita-cita esar dalam menghasilkan sebuah karya besar untuk masyarakat banyak.
Ada juga beberapa tokoh yang tidak pada usia muda berhasil seperti penenu resep Kentucky Fried Chicken (KFC) atau Donald Trumph yang sukses menjadi Presiden Amerika. Tapi itu kasusnya sangat kasuistik.
Begitu juga terhadap sejarah negeri ini. Bagaimana para pemuda dan pelajar Nusantara (ketika itu belum ada nama Indonesia) bersama gerakan Boedi Oetomo melakukan sebuah pergerakan fenomenal yang luar biasa sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda pada 1928
Mengisahkan tentang semangat kebangsaan, spirit persatuan, dan motivasi bersama dalam mewujudkan cita-cita untuk merdeka dari penjajahan melalui perjuangan politik kebangsaan (nation state).
Puncaknya adalah, Proklamasi kemerdekan Indonesia pada 17 Agustus tahun 1945.
Kita tentu juga tak akan pernah lupa dengan sosok jenius BJ Habibie, presiden ke-3 RI yang sangat brilian dan cerdas. Pria yang akrab disapa Eyang Habibie itu dapat menyelesaikan gelar doktoral dan profesor pada umur 26 tahun.
Dia merupakan profesor dan doktor termuda di Jerman pada zamannya.
Dan Eyang Habibie jugalah yang membuat grand design ide Batam hari ini menjadi kota metropolis bertaraf dunia.
Bayangkan, Batam hari ini digagas oleh Habibie sejak 48 tahun lalu.
Eyang Habibie kemudian diminta pulang ke Indonesia oleh Soeharto juga dalam usia muda. Maka lahirlah purwarupa pesawat CN250 dan Batam yang kita nikmati hari ini.
Artinya, kalau berbicara peran pemuda atau korelasi usia muda dengan sebuah prestasi dan karya nyata, usia muda atau pemuda lebih memiliki potensi, semangat, dedikasi, motivasi untuk berbuat yang terbaik.
Karena kepuasan batin seorang pemuda adalah kepada bagaimana dia mewujudkan sebuah mimpi yang visioner menjadi kenyataan.
Seorang pemuda akan terproteksi dini dari berbagai macam pengaruh negatif, khususnya dalam hal politik dan pemerintahan. Seorang pemuda pastinya akan lebih fokus memilih prestasi atau prestise bagi dirinya.
Bung Karno pernah berkata, “Berikan aku 10 pemuda, maka akan aku guncang dunia.” Ucapannya bukan omong kosong. Bung Karno membuktikannya dengan mensinergikan potensi para pemuda Indonesia pada zaman seperti Yamin, Syahrir, dan seterusnya.
Indonesia menjadi negara pelopor Asia Afrika dan gerakan non blok yang disegani dunia.
Untuk itulah, sudah saatnya pada era milenial ini para politikus, tokoh, masyarakat, dan pejabat memberikan ruang kepada para pemuda untuk menjadi pemimpin nasional baik di pusat maupun daerah.
Era dan zaman sudah berubah. Dari kolonial ke era milenial. Dari zaman kaset dan telepon kabel, berubah menjadi gawai.
Perubahan ini mesti disikapi dan dilakoni oleh generasi yang sesuai dengan kondisinya. Tantangan dunia global ke depan semakin besar. Hampir tak ada lagi batasan teritorial berbasis negara. Semua dilampaui oleh era digitalisasi pada semua lini.
Hari ini ketika kita berbicara revolusi industri 4.0, Jepang, Tiongkok, dan Amerika plus India sedang berpacu menyiapkan era society 5.0. Semua berjalan begitu cepat.
Ide dan kreativitas telah mengalahkan modal uang, bahkan kekuatan senjata.
Ilmu pengetahuan dan uang, sekarang bergeser menjadi era artificial inteligent (kecerdasan buatan). Apapun bentuk komoditas kehidupan, semua serba digital.
Lalu siapakah yang akan sanggup menyambut tonggak estafet ini? Siapa yang sanggup berlari, berpacu, dan berkompetisi melahirkan ide kreativitas saat ini? Jawabannya adalah para pemuda Indonesia. Karena merekalah yang mempunya defacto of power terhadap kondisi hari ini.
Mari kita beri kesempatan, dan dukung penuh para pemuda Indonesia untuk berbuat dan berkarya melahirkan konsep, ide kreativitas brilian dalam membangun Indonesia ke depan.
InsyaAllah, Indonesia Golden Era 2045 menjadi tiga negara besar adi kuasa dunia akan terwujud dengan gemilang. InsyaAllah. Salam Pemuda. Salam masa depan Indonesia.
Penulis: Haris Junardian Lambey (Haris Lambey)
-
Batam2 hari ago
Kampanye Akbar Paslon ASLI Jelang Masa Tenang Dipadati Ribuan Simpatisan dan Pendukung
-
Advertorial1 hari ago
Hari Pertama Setelah Cuti, Rudi Tinjau Proyek Infrastruktur Strategis untuk Wujudkan Kota Modern dan Bebas Kemacetan
-
Batam2 hari ago
Kendalikan Judi Online Beromzet Miliaran di Batam, Perjalanan Kakak Beradik Candra dan Anton Berakhir di Bui
-
Advertorial2 hari ago
Resmikan Sekretariat BPD KKSS Kota Batam, Warga KKSS Dihibur Atraksi Pesulap Mr. Mind Muhammad
-
Batam1 hari ago
Usai Terima SK dari Ketua BPW Kepri, Pengurus BPD KKSS Batam Gelar Pelantikan Desember 2024
-
Batam3 hari ago
Belanja Fiktif Gunakan Anggaran RSUD Embung Fatimah, Kejari Batam Tetapkan 2 Orang Tersangka
-
Batam2 hari ago
Merinding, Ratusan Perahu Nelayan Pulau Terong Batam Sambut Kunjungan Ansar-Nyanyang
-
Batam2 hari ago
Masuki Masa Tenang, H. Muhammad Rudi Ajak Tim Pemenangan dan Relawan Jaga Kekompakan