Connect with us

Batam

Peminat SMAN 3 Batam Tinggi, Uba Prihatin Ruang Kelas Minim dan Desak Gubernur Segera Bertindak!

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20230715 Wa0018
Anggota Komisi IV DPRD Kepri Uba Ingan Sigalingging didampingi Kepala SMAN 3 Batam saat memberikan keterangan kepada wartawan, di SMAN 3 Batam.

Batam, Kabarbatam.com – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau masih menimbulkan masalah.

Pasalnya, ratusan calon siswa baru di SMA Negeri 3 Kota Batam justru masih menunggu untuk diterima meski telah memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Anggota Komisi IV DPRD Kepri Uba Ingan Sigalingging mengatakan, peristiwa ini tidak hanya terjadi pada SMA Negeri 3 Batam saja, bahkan ribuan siswa baru juga mengalami hal serupa di sekolah-sekolah lainnya.

“SMA Negeri 3 Batam bisa disebut masyarakat sebagai sekolah favorit. Tetapi kita melihat situasi dan kondisinya tidak seperti yang kita bayangkan bahwa sekolah ini luar biasa dalam pembangunan Infrastruktur. Infrastruktur jauh dari kata layak untuk menampung jumlah calon siswa baru disini,” ujar Uba Ingan Sigalingging saat sidak ke SMAN 3 Batam, Jum’at (14/7/2023) sore.

Dalam situasi ini, tegas Uba, Gubernur Kepri harus memiliki kebijakan dan prioritas terhadap pendidikan di Kepri ini. Kalau SMA Negeri 3 saja kondisinya begini, bagaimana sekolah-sekolah yang lainnya.

“Saya tidak ingin berspekulasi tentang kebijakan Gubernur, tetapi sampai hari ini belum ada kita mendapatkan statment Gubernur bahwa bagaimana mengatasi siswa yang tidak diterima (di sekolah),” jelasnya.

Uba menjelaskan, kelas belajar murid di SMA Negeri 3 Batam sempit dan gedung masih perlu direnovasi. Bagaimana pemerintah Provinsi Kepri melihat hal ini.

Komisi IV DPRD Kepri selalu mengingatkan, bahwa Pemerintah perlu serius dalam meningkatkan taraf pendidikan di Kepri. Tidak hanya ditanggapi setengah-setengah tetapi harus benar-benar maksimal dan direalisasikan.

“Dengan kondisi yang ada saat ini, kami meminta Gubernur kurangilah pencitraan dan benahi sekolah ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 3 Batam, Silvia Andriyani mengatakan, jumlah calon siswa baru SMA Negeri 3 yang belum tertampung saat ini sebanyak 113 siswa.

“Meski telah ada alternatif sekolah lainnya, mereka tetap ingin sekolah di sini. Sementara, kondisi sekolah kita sudah tidak memungkinkan lagi untuk bisa menerima siswa sebanyak itu,” terangnya.

Silvia Andriyani menuturkan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 ini, SMAN 3 Batam telah membuka 12 ruang kelas dengan jumlah siswa 432 orang. Masing-masing kelas diisi oleh 36 orang siswa.

“Kami tinggal menunggu arahan pimpinan saja. Untuk menerima siswa baru dengan jumlah yang begitu besar, tentu harus kita lihat bagaimana kemampuan sekolah kami. Kebijakan ada pada Dinas Pendidikan Provinsi Kepri,” bebernya.

Pada tahun sebelumnya, kata Silvia, jumlah murid dalam satu kelas diisi 60 orang. Hal itu dirasakan sangat tidak nyaman bagi siswa dan cukup memprihatinkan.

“Dengan kondisi kelas saat ini, kerap kali kita temukan murid yang duduk pada bangku bagian belakang, memilih tidur sehingga tidak bisa menangkap materi dengan sepenuhnya yang diberikan oleh guru,” jelasnya .

Tak hanya itu, tenaga pengajar (guru) juga harus dipikirkan. Tidak serta merta, penambahan jumlah siswa baru sementara guru malah kekurangan.

Saya menghimbau kepada orang tua wali murid, tidak memaksakan anaknya untuk sekolah di SMA Negeri 3 Batam. Dengan kondisi kelas yang tidak memungkinkan, sangat berdampak pada perkembangan siswa dalam menuntut ilmu,” pungkasnya. (Atok)

Advertisement

Trending