Connect with us

Parlemen

Rombongan DPRD Gianyar dan Serdang Bedagai Apresiasi PAD Kota Batam

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F30819584

BATAM, KABARBATAM.com– Anggota DPRD Kabupaten Gianyar Provinsi Bali dan anggota DPRD Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Batam, Kamis (9/5/2019). Mereka mengapresiasi capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam.
Sekadar diketahui, PAD Kota Batam sekitar Rp1,3 trilun. Rombongan anggota dewan tersebut mengapresiasi karena PAD Batam bisa mendekati separuh dari total APBD Batam. APBD Kota Batam sendiri sebesar Rp2,8 triliun.
Apresiasi itu disampaikan setelah Kabag Humas DPRD Kota Batam, Taufik, menyampaikan tentang capaian APBD dan PAD Kota Batam saat di depan kedua rombongan saat melakukan pertemuan di DPRD Kota Batam, Kamis (9/5/2019).
Kunjungan kerja rombongan anggota dewan dari dua kabupaten secara bersamaan ke DPRD Kota Batam itu untuk berbagi ilmu tentang beberapa hal. Komisi C DPRD Kabupaten Gianyar misalnya, membahas tentang rancangan detail Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan peraturan zonasi.
Sedangkan Komisi C DPRD Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, membahas tentang sistem perpustakaan dan PAD. “Para legislator dari Gianyar dan Serdang Bedagai itu mengatakan komposisi APBD Kota Batam sudah sangat bagus, dan model ini akan mereka contoh,” kata Taufik.
Kepala rombongan Komisi C DPRD Kabupaten Gianyar, Jurniati, mengatakan, kunjungan kerja (kunker) mereka ke Batam untuk membahas tentang rancangan detail (RTRW) dan peraturan zonasi.
“Di Bali ada Kecamatan Sukawati yang merupakan daerah industri kerajinan. Kebetulan di Batam adalah kota industri maka kami mau belajar dan berbagi pengalaman di Batam,” ujarnya saat berdiskusi.
Dijelaskan Jurniati, untuk RTRW di Kabupaten Gianyar, sudah dibahas oleh Provinsi Bali namun saat ini belum juga selesai. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Serdang Bedagai, Jordan Sigalingging mengatakan tujuan utamanya datang ke Batam ingin tahu tentang keperpustakaan.
“Mungkin sistem-sistem yang di Batam, yang belum ada pada (daerah) kami, bisa kami jadikan rujukan di daerah kami,” pungkasnya. (*)

Advertisement

Trending