Batam
Antisipasi Dampak Tarif Baru Impor AS, Bea Cukai Batam Bertemu dengan Puluhan Pengusaha
Batam, Kabarbatam.com – Bea Cukai Batam mengadakan Audiensi terkait antisipasi dampak dari penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat di ruang aula lantai 3 Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai tipe B Batam, Kamis (17/4/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 30 perusahaan di Batam dengan berbagai jenis usaha terutama yang berkaitan dengan kegiatan ekspor impor dengan tujuan negara Amerika Serikat.

Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi, Evi Octavia menjelaskan, bahwa adapun latar belakang digelar kegiatan audiensi ini adalah sehubungan dengan akan diberlakukannya tarif resiprokal atau tarif timbal balik oleh Amerika Serikat kepada berbagai negara sebagai mitra dagangnya dalam hal ini termasuk Indonesia.
“Tarif resiprokal pastinya akan berdampak terhadap perusahaan-perusahaan di batam yang melakukan kegiatan ekspor impor dengan tujuan negara Amerika Serikat,” ujar Evi Octavia, Sabtu (19/4/2025).

Dalam kegiatan audiensi tersebut, para peserta yang merupakan perwakilan dari sekitar 30 perusahaan di batam menyampaikan permasalahan yang dihadapi maupun kemungkinan dampak yang akan dialami perusahaan atas kebijakan tarif resiprokal tersebut.
Menurut Evi, sebagai contoh dampak kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat terhadap Indonesia sebesar 32% adalah meningkatnya pesanan dan tenggat waktu dari customer atas pengiriman barang ke Amerika dalam waktu 90 hari sebelum berlakunya tarif resiprokal. Hal ini menuntut percepatan proses produksi dan kepabeanan.
“Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Kemudian, potensi PHK besar-besaran terkait usahanya terhadap unsur dollar AS hingga potensi turunnya penerimaan pajak. Atas permasalahan tersebut maka dilakukan diskusi bersama terkait langkah-langkah yang dapat diambil serta kebijakan terbaik dapat dilakukan untuk tetap mendukung proses bisnis perusahaan yang terdampak di Batam,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Bea Cukai Batam menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen mendukung kelancaran proses bisnis para pelaku usaha.
“Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan memperluas cakupan program EPIC 100—program percepatan kepabeanan yang sebelumnya telah diterapkan kepada 100 perusahaan di Batam. Program ini akan dioptimalkan khusus untuk perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor-impor dengan tujuan Amerika Serikat, guna meningkatkan daya saing dan efisiensi proses logistik,” tutur Evi.
Selanjutnya, adapun untuk permasalahan yang belum ditemukan jalan keluarnya akan dikumpulkan dan di eskalasi ke tingkat lebih tinggi sehingga harapannya adalah mendapatkan solusi terbaik guna tetap mendukung kondisi ekonomi terus berkembang khususnya terhadap perusahaan- perusahaan di Batam.
“Kegiatan Audiensi terkait antisipasi dampak dari penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat ini mencerminkan komitmen Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.”
“Kami mendorong pelaku usaha untuk selalu mematuhi ketentuan hukum dan tidak tergiur praktik berisiko. Dengan sinergi antara Bea Cukai dan dunia usaha, diharapkan Batam dapat tetap tumbuh sebagai pusat perdagangan yang tangguh di tengah tantangan global.” pungkasnya. (R/Atok)
-
Batam3 hari agoBeredar Video Dugaan Penganiayaan Kepala BC Batam Terhadap Bawahannya, Zaky: Itu Tidak Benar
-
Natuna21 jam agoDana Desa Rp52 Miliar di Natuna Rawan Salah Kelola, Kejati Kepri Ungkap Temuan Administratif
-
Batam19 jam agoMassa Simpatisan Padati Kantor DPC Partai Gerindra, Iman Sutiawan: Jaga Harkat Martabat Partai!
-
Natuna2 hari agoTol Laut Belum Maksimal, Pengusaha Natuna Keluhkan Keterbatasan Reefer Container
-
Batam1 hari agoHari Jadi ke-196 Batam, Amsakar-Li Claudia: Kota Maju Dibangun dari Kebersamaan
-
Headline3 hari agoCen Akan Perjuangkan Harga Jagung Tinggi ke Bulog
-
Headline3 hari agoInvestasi Pasir Kuarsa di Natuna Disorot, PT MMI Tegaskan Komitmen Patuh Hukum dan Lindungi Hak Masyarakat
-
Headline2 hari ago99% Layanan Telkomsel Pulih Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera Barat



