Bijak Bermedsos, Divisi Humas Polri Ajak Generasi Millenial Batam Tolak Hoax

Batam, Kabarbatam.com– Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini seiring munculnya beragam media sosial, arus informasi juga datang begitu cepat. Namun tidak semua informasi menyajikan akurasi, tetapi hoax yang harus menjadi musuh bersama.
Hal inilah yang menjadi salah satu catatan dalam diskusi yang digelar Divisi Humas Polri, dalam kegiatan bertajuk Generasi Millenial Anti Hoax Bersama Divisi Mabes Polri Wilayah Hukum Polda Kepri, di Pacific Hotel, Jodoh, Kota Batam, Kamis (25/7/2019).
Sejumlah pembicara hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Kombes Pol Heru Yulianto, Kepala Desiminasi Divisi Humas Polri; Hendrasmo, Staf Ahli Kemenkominfo; Ageng Rara Cindoswari, Dosen Ilmu Komunikasi UPB; dan Wahyu Aji dari Good News From Indonesia (GNFI).
Hadir juga Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga. Kabid Humas tampil di awal acara membacakan sambutan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal.
Diskusi ini dipandu oleh Shohibul Abidin, dosen Ilmu Komunikasi yang juga mantan wartawan. Tampil sebagai pembicara pertama, Heru Yulianto merilis data pengguna media sosial di Indonesia. Jumlahnya mencapai 130 juta pengguna dari total jumlah penduduk Indonesia.
“Sebanyak 150 juta pengguna internet, dan 79% dari 130 juta adalah pengguna aktif setiap hari,” ujarnya.
Dengan semakin pesatnya teknologi dan derasnya arus informasi saat ini, kata Heru, masyatakat Indonesia, khususnya generasi millenial harus hati-hati menggunakan medsos.
“Terutama jika Anda menerima informasi. Dipastikan terlebih dahulu, apakah informasi tersebut benar atau tidak. Jika tidak, Anda turut menyebarkan informasi hoax. Ini tentu akan merugikan anda,” ujarnya.
Seperti diketahui informasi hoax banyak berseliweran di medsos menjelang masa Pemilu hingga selesai Pemilu. Bahkan Kami bersama Kemenkominfo dan tim siber yang dimiliki oleh negara menemukan banyak hoax di medsos. Bahkan hingga saat sidang MK beberapa waktu lalu.
Heru juga menampilkan beberapa contoh berita hoax, yang ditampilkan di layar. Penyebar hoax ditangkap karena dinilai telah meresahkan masyarakat. “Kesimpulannya, medsos ini implementasi dari diri kita. Kapan Anda tidak bijak bermedsos, tentu akan merugikan Anda. Saring sebelum sharing,” ujarnya.
Hendrasmo mengatakan, kita punya tantangan besar di era digital saat ini, dimana hampir semua masyarakat terkoneksi dengan internet.
“Dunia telekomunikasi semakin berkembang. Kita sudah memasuki era 4G dan 5G. Jika sudah di era 5G, maka arus informasi semakin kencang,” ujarnya.
Sehingga ini menjadi perhatian kita agar jangan sampai kita menjadi bagian dari orang yang menyebarkan hoax. Ageng Rara atau akrab disapa Ibu Cindo mengatakan, tiap individu harus punya keterampilan dalam berkomunikasi. Etika komunikasi, kata Cindo, juga harus dipegang baik, terutama bagi generasi millenial.
“Hoaks itu bisa dilawan, dengan literasi komunikasi dan media yang baik. Termasuk etika yang harus dijaga,” ungkapnya.
Wahyu Aji menambahkan, era digital adalah era dimana semua orang bisa mengakses informasi. Dalam hal ini, pihaknya mendorong generasi millenial berbagi informasi yang baik tentang Indonesia, baik melalui tulisan, Video, atau gambar atau medsos.
“Saya ingin mengajak generasi millenial mampu merekam berbagai potensi yang dimiliki Indonesia. Berbagi informasi atau berita yang baik tentang Indonesia di medsos. Bukan hoax yang dapat merugikan kita,” pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan instansi dan lembaga terkait di Batam dan Provinsi Kepri, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, mahasiswa, penggiat media sosial, organisasi kemahasiswa, jurnalis, pimpinan media dan tamu undangan lainnya. Dan di akhir acara, beberapa peserta mendapatkan bingkisan dari Polda Kepri setelah berhasil menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan tema kegiatan. (Aan)