Batam
BLE Resmi Diluncurkan, Menko Maritim dan Investasi: Untuk Memacu Daya Saing Batam

Batam, Kabarbatam.com – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, dan Kepala Badan Pengusahaan Batam HM Rudi resmi melaunching Batam Logistic Ecosystem (BLE), di Kantor BP Batam, Rabu (18/3/2021).
Turut hadir para pejabat di kementerian/lembaga terkait Kepala Staf Angkatan Laut, Dirjen Bea Cukai, Pangkogabwilhan I, Kapolda Kepri, Kepala Kanwil Bea Cukai Kepri, Danrem, Kepala Bea Cukai Batam, Sekdaprov Kepri, dan beberapa pejabat utama di lingkungan BP Batam.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE) hari ini tak lain adalah untuk meningkatkan daya saing Batam dan Indonesia di dunia internasional. Letak dan posisi geografis Batam, yang berhadapan dengan sejumlah negara, sangat strategis menjadikan wilayah ini sebagai pusat pengembangan logistik di Tanah Air.
“Kita menyambut baik launching BLE hari ini. Kita ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Batam menurun hingga diangka -3 persen, dengan peluncuran hari ini, kita harapkan bisa membangkitkan lagi ekonomi Batam. Selain itu, ini akan meningkatkan daya saing Batam di kancah internasional,” ungkapnya.
Sri Mulyani mengatakan, peluncuran BLE ini butuh dukungan dan kerja sama seluruh komponen, agar Indonesia dan Batam khususnya mampu bersaing dalam hal ecosystem.
“Mohon dukungan dari kita semua agar ini dapat berjalan lancar. Saya juga telah instruksikan para jajaran (Bea Cukai) agar bekerja mengawal ini secara optimal. Ada Dirjen Bea Cukai yang baru, saya minta agar lebih banyak turun ke lapangan dan bekerja,” ungkapnya.
Sri Mulyani juga menekankan agar segala proses perizinan kaitannya dengan Bea Cukai agar lebih dipermudah, terutama untuk pemasukan barang, ekspor-impor, terutama layanan ship to ship.
“Layanan yang tadinya tiga hari, kini sudah satu hari. Dari satu hari, dipermudah lagi menjadi dua atau satu jam,” ungkapnya. Hal ini bertujuan agar segala proses perizinan berjalan lancar dan pelaku usaha mendapatkan berbagai kemudahan.
“Ini yang kita harapkan agar BLE ini dapat berjalan baik. Mari bersama kita lakukan perbaikan dan pemulihan ekonomi. Dalam hal ini, Kemenkeu juga bekerja sama lintas kementerian, termasuk Kemendag di bawah kepemimpinan Bapak Muhammad Luthfi,” ungkapnya.
Di tempat sama, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi peluncuran BLE di Batam. Menko Luhut melihat, Batam memiliki potensi besar sebagai pusat logistik. Tidak hanya karena letaknya yang strategis, tetapi juga didukung infrasruktur yang memadai.
Meski demikian, masih ada beberapa hal yang mesti dibenahi. Di antaranya lost logistik yang masih perlu ditekan, untuk menciptakan daya saing Batam. “Kita ketahui, di masa pandemi ini, pemerintah banyak melakukan reformasi, termasuk efisiensi dan transparansi. Tetmasuk soal ekosistem ini. Kalau saat ini masih ada 23,3% lost kita di logistik, kalau bisa kita tekan di angka 17%, bahkan jika bisa di bawah angka tersebut,” ungkapnya.
Pemerintah, sambung Menko Luhut, mendukung penuh pekuncuran BLE ini. Untuk mewujudkan ini, Menko mengajak seluruh pemangku kepentingan agar bekerja secara serius. Pihaknya juga menyampaikan kepada Menkeu Sri Mulyani agar dapat membuka jalur cepat untuk mendukung BLE.
“Kita minta dukungan salah satunya pelabuhan ‘udara’. Supaya kita mampu mengelola ini dengan optimal. Kalau kita bekerja bersama-sama, kita pasti bisa. Mari kita bekerja secara integrasi, sesuai kewenangan masing-masing,” ungkapnya.
Ditambahkan Menko Luhut, ada sekitar 81 ribu kapal yang lalu lalang di Selat Malaka. Tetapi hanya 100 unit kapal yang masuk lego jangkar ke Kepri, sesuai laporan yang disampaikan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
“Kalau kita mampu tingkatkan 20% saja, maka potensi yang bisa kita peroleh mencapai 20 triliun lebih. Saya ingin agar ini betul-betul dimaksimalkan, karena ada sembilan tempat yang menjadi pilihan lokasi kapal-kapal tersebut berlabuh yakni 6 titik di Singapura dan 3 titik lainnya di negara seberang,” ungkapnya.
Menko Luhut menginginkan agar tahun ini Indonesia, dalam hal ini Kepri minimal bisa mendapatkan empat atau lima tempat bagi kapal-kapal di Selat Malaka untuk berlabuh.
“Kita harus mampu menjadi negara yang benar-benar diperhitungkan. Tadi ada beberapa tempat yang kita tinjau. Saya ingin, agar lokasi tersebut mampu dikelola dengan baik, termasuk perairan Karang Singa. Segera dilengkapi rambu-rambu dan alat kontrol bagi kapal yang melintas,” ungkapnya.
Untuk proses perizinan, Menko Luhut juga menekankan agar semua pihak dapat mempermudah proses perizinan untuk mendukung BLE, sekaligus investasi yang Kepri. “Ini juga yang ingin saya tekankan agar semua proses perizinan dipermudah, jangan ada yang dipersulit agar investor merasa nyaman berusaha di wilayah ini,” pungkasnya.
Pihaknya berharap agar semua stakeholders dapat bekerja dengan baik. Pihaknya juga berharap agar kementerian/lembaga terkait, seperti TNI-Polri, Bea Cukai, otoritas terkait dapat menjalankan fungsinya dengan baik. (war)









-
Headline1 hari ago
Wakil Walikota Raja Ariza Resmikan Cue Spot Billiard Tanjungpinang
-
Batam2 hari ago
Kapolresta Barelang Tinjau Kesiapan Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Roro Telaga Punggur
-
Headline1 hari ago
10 BPW se-Sumatera Dukung Andi Amran Sulaiman Jadi Ketua Umum KKSS
-
Batam3 hari ago
Ada Penggantian Gate Valve di Sei Harapan, Suplai Air di Tj Riau & Sekitarnya Mengalir Kecil
-
Batam2 hari ago
Tinjau Sejumlah Titik Objek Vital, Polda Kepri Pastikan Kelancaran Arus Balik Mudik Lebaran 2025
-
Batam12 jam ago
Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan dan Lalu Lintas Barang BP Batam Tinjau Kesiapan Arus Balik Lebaran
-
Bintan2 hari ago
Meriahkan Syawal, Gubernur Ansar Hadiri Festival Lagu Hari Raya Idul Fitri di Kijang Bintan
-
Batam5 jam ago
Bawa Kabur Motor Ojek Online, Pria di Batam Ditangkap Kurang dari 24 Jam