Connect with us

BP Batam

BP Batam Maksimalkan Skema Pengembangan Pelabuhan Batuampar

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F46865640

Batam, Kabarbatam.com– Ada beberapa konsep yang coba dikembangkan Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam rencana pengembangan Pelabuhan Batuampar, di antaranya yaitu BTO (Build-Transfer-Operate) sehingga pemerintah menang di depan dan tidak menerima aset sisa.
Hal itu diungkapkan Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Dwianto Eko Winaryo, saat menjadi pembicara seminar INAMARINE 2019 yang mengusung tema Suistanable Shipyard and Port Development, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Dwianto mengungkapkan, beberapa pelabuhan lain sudah menggunakan teknologi tinggi, alat bongkar muat yang juga lebih canggih.
“Fokus pengembangan Pelabuhan Batuampar adalah memaksimalkan container yard yang sebelumnya sudah ada. Kita mencoba untuk merelokasi 2 gudang milik BUMN ke sisi utara sehingga kita bisa memanfaatkan container yard yang ada di belakang gudang tersebut menjadi terbuka yang mencapai 10 hektare,” ungkapnya.
Dwianto menerangkan, tahap pengembangan selanjutnya adalah melakukan dredging (pengerukan) untuk bisa menerima kapal-kapal yang TEUsnya cukup besar, sehingga bisa menjadi efisien dan penambahan alat bongkar muat.
Saat ini sudah ada 2 HMC (Harbour Mobile Crane) dan 2 RTG (Rubber Tyred Gentry Crane) yang sudah beroperasi hasil dari Kerja Sama Operasi (KSO) alat dengan PT Pelindo I. Hingga Juni 2019, total TEUs di Pelabuhan Batuampar hampir mencapai 439.000 TEUs, dengan rincian 309.000 TEUs ada di Pelabuhan Batuampar sedangkan sisanya berasal dari Pelabuhan Kabil dan tempat lainnya.
Dwianto berharap, ke depannya tahap pemaksimalan dermaga utara, khususnya konstruksi lama, dapat direvitalisasi bersama dengan dermaga timur dan selatan.
“Revitalisasi membutuhkan biaya cukup besar, sehingga skema-skema kerja sama ini harusnya dapat kita dorong. Kami memang sudah kehabisan waktu untuk bisa melaksanakan itu dengan skema-skema yang alternatif, jadi kami melihat bahwa ada BUMN yang cukup punya kekuatan dana untuk bisa membantu BP Batam mengembangkan ini secara cepat,” kata Dwianto.
Sejauh itu, menurut Dwianto, BP Batam selalu intens membahas pengembangan Pelabuhan Batuampar bersama Kementerian Keuangan terkait dengan administrasi yang perlu disiapkan.
Selain Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, pembicara dalam seminar tersebut adalah Ketua Himpunan Ahli Pelabuhan Indonesia (HAPI) Wahyono Bimarso, Konsultan Bidang Maritim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Daniel M. Rosyid. (*)

Advertisement

Trending