Bright PLN Batam Berikan Bantuan kepada Korban Kebakaran Baloi Persero

Batam, Kabarbatam.com– Bright PLN Batam melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Peduli Sosial menyalurkan bantuan kepada warga yang rumahnya terbakar di kawasan Baloi Persero Batam.
Bantuan yang diberikan berupa uang tunai untuk membantu meringankan biaya para korban kebakaran mencari tempat tinggal sementara. Seperti diketahui, kebakaran menghanguskan 41 rumah warga di RT 06/RW 01, Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubukbaja, Batam.
“Mewakili segenap manajemen bright PLN Batam, kami turut prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa warga Baloi Indah. Bersama ini kami juga membawa bantuan dan berharap dapat meringankan beban bapak dan ibu sekalian,” ujar Manager CSR bright PLN Batam, Suprianto, Jumat (28/6/2019).
Suprianto mengatakan, melalui data yang diterima, tercatat sebanyak 43 Kepala Keluarga (KK) dan 188 jiwa yang rumahnya terbakar. Mereka terdiri dari; 49 laki-laki, 44 perempuan, 19 anak laki-laki, 20 anak perempuan, 14 balita, dan dua bayi.
“Awalnya kami ingin memberikan bantuan non tunai berupa sepatu dan peralatan sekolah lainnya bagi adik-adik yang keperluan sekolahnya turut terbakar, namun setelah melalui proses pendataan ternyata bantuan tersebut sudah ada yang memberikan,” kata Suprianto.
“Oleh karena itu, bantuan dialihkan ke uang tunai dengan harapan para korban kebakaran dapat mencari tempat tinggal sementara sembari kembali membangun rumah,” paparnya.
Suparmin, Ketua RT 06, Baloi Permai, saat ditemui usai menerima bantuan, mengaku sangat bersyukur mendapat bantuan dari bright PLN Batam.
“Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih kepada bright PLN Batam dan seluruh masyarakat atau lembaga yang telah membantu meringankan beban kami,” kata Suparmin.
Ia mengatakan, bantuan berupa sembako dan pakaian sudah banyak dan cukup. Melihat kondisi saat ini, sambung Suparmin, bantuan yang diberikan bright PLN Batam kepada warga sudah sangat tepat.
“Harapan kami, bantuan uang tunai ini dapat digunakan untuk menyewa tempat kos atau rumah kontrakan untuk dua atau tiga bulan ke depan sembari mereka kembali membangun rumahnya yang terbakar,” pungkasnya. (*)