Natuna
Budidaya Kerapu di Natuna Menjanjikan 4.000 Ton Kerapu Diekspor ke Hongkong

Natuna, Kabarbatam.com – Kepulauan Natuna merupakan surganya ikan. Tidak hanya untuk nelayan tangkap, tapi menjanjikan bagi nelayan Budidaya. Selama tahun 2023 lalu, dinas perikanan mencatat sekitar 4.000 ton ikan kerapu hasil budaya Diekspor ke Hongkong.
Sekretaris Dinas Perikanan Pemkab Natuna Dady Damhudy mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong peningkatan potensi pembudidayaan ikan laut di Natuna. Saat ini perairan Natuna masih mendukung dikembangkan budidaya ikan jenis kerapu yang mendapat pasar yang cukup tinggi.
“Perairan Natuna sangat berpotensi untuk budidaya ikan kerapu. Tahun lalu sekitar 4.000 ton ikan kerapu diekspor ke Hongkong. Jumlah ini masih bisa ditingkatkan berdasarkan hasil kajian, karena potensi lahan budidaya ikan laut mencapai 21 ribu hektar dan layak untuk iman kerapu sekitar 10 ribu hektare,” kata Dedy Damhudy dikantornya, Jumat (26/1).
Dedy Damhudy menuturkan, dorongan pemerintah daerah dalam peningkatan hasil budidaya melalui penyaluran bantuan benih ikan kerapu secara simultan kepada kelompok kelompok nelayan, saat ini tersebar hampir diseluruh Kecamatan. Namun wilayah pavorit budidaya berada pulau Sedanau.
Saat ini nelayan Budidaya sudah mulai beralih untuk membudidayakannya ikan kerapu yang memiliki potensi permintaan pasar ekspor tinggi. Sebelumnya nelayan membudidayakannya ikan Napoleon. Namun pemerintah sudah membatasi untuk menghindari kepunahan.
“Tahun lalu kami menyalurkan bantuan 16 ribu benih ikan kerapu kepada kelompok nelayan. Benih diberikan untuk kemandirian pembudidayaan. Dan ada 35 ribu benih ikan lele untuk kelompok pembudidaya ikan air tawar,” ujarnya.
Nelayan budidaya ikan air laut di Natuna saat ini mencapai 618 rumah tangga. Dan permintaan benih ikan kerapu ini sangat tinggi, sementara di daerah tidak lagi punya kewenangan melakukan pembenihan ikan laut, sudah berada dikewenangam kementerian.
“Budidaya ikan kerapu hanya butuh waktu sekitar 5 bulan sampai 6 usia panen. Harga jual lokal saat ini sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per kilogram. Dengan bantuan benih, nelayan budidaya dapat tumbuh mandiri. Untuk keramba nelayan rusak juga dibantu akomodir melalui alokasi dana dari APBD,” ujarnya.(Man)






-
Batam2 hari ago
374 Personel Polda Kepri Dimutasi: Ada Nama-nama Baru Kapolsek dan Perwira Polda, Simak Daftarnya
-
Batam1 hari ago
Rutan Batam Gelar Aksi Sosial, Ajak Masyarakat Batam Senam Pagi hingga Cek Kesehatan Gratis
-
Bintan2 hari ago
Defile Kafilah Bintan Meriahkan Malam Pembukaan STQH ke-XI Provinsi Kepri
-
Batam5 jam ago
BREAKING NEWS: Kebakaran Landa PT Desa Air Cargo di Kabil, Terdengar Dentuman Keras
-
Headline3 hari ago
Amsakar Tinjau Pelebaran Jalan Suprapto Dekat SP Plaza, Pastikan Proyek Lancar dan Lalu Lintas Aman
-
Batam3 hari ago
Dugaan Penolakan Pasien, Wali Kota Amsakar Sidak RSUD dan Sambangi Keluarga Alif
-
Batam6 jam ago
Siksa ART secara Brutal, Majikan di Batam Diringkus Satreskrim Polresta Barelang
-
Bintan2 hari ago
286 Atlet dari 29 Negara Ikuti OCBC Singapore National Championship di Bintan