Natuna
Budidaya Kerapu di Natuna Menjanjikan 4.000 Ton Kerapu Diekspor ke Hongkong
![Img 20240126 Wa0201](https://kabarbatam.com/wp-content/uploads/2024/01/IMG-20240126-WA0201.jpg)
Natuna, Kabarbatam.com – Kepulauan Natuna merupakan surganya ikan. Tidak hanya untuk nelayan tangkap, tapi menjanjikan bagi nelayan Budidaya. Selama tahun 2023 lalu, dinas perikanan mencatat sekitar 4.000 ton ikan kerapu hasil budaya Diekspor ke Hongkong.
Sekretaris Dinas Perikanan Pemkab Natuna Dady Damhudy mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong peningkatan potensi pembudidayaan ikan laut di Natuna. Saat ini perairan Natuna masih mendukung dikembangkan budidaya ikan jenis kerapu yang mendapat pasar yang cukup tinggi.
“Perairan Natuna sangat berpotensi untuk budidaya ikan kerapu. Tahun lalu sekitar 4.000 ton ikan kerapu diekspor ke Hongkong. Jumlah ini masih bisa ditingkatkan berdasarkan hasil kajian, karena potensi lahan budidaya ikan laut mencapai 21 ribu hektar dan layak untuk iman kerapu sekitar 10 ribu hektare,” kata Dedy Damhudy dikantornya, Jumat (26/1).
Dedy Damhudy menuturkan, dorongan pemerintah daerah dalam peningkatan hasil budidaya melalui penyaluran bantuan benih ikan kerapu secara simultan kepada kelompok kelompok nelayan, saat ini tersebar hampir diseluruh Kecamatan. Namun wilayah pavorit budidaya berada pulau Sedanau.
![](https://kabarbatam.com/wp-content/uploads/2024/05/Harris-baru.webp)
Saat ini nelayan Budidaya sudah mulai beralih untuk membudidayakannya ikan kerapu yang memiliki potensi permintaan pasar ekspor tinggi. Sebelumnya nelayan membudidayakannya ikan Napoleon. Namun pemerintah sudah membatasi untuk menghindari kepunahan.
“Tahun lalu kami menyalurkan bantuan 16 ribu benih ikan kerapu kepada kelompok nelayan. Benih diberikan untuk kemandirian pembudidayaan. Dan ada 35 ribu benih ikan lele untuk kelompok pembudidaya ikan air tawar,” ujarnya.
Nelayan budidaya ikan air laut di Natuna saat ini mencapai 618 rumah tangga. Dan permintaan benih ikan kerapu ini sangat tinggi, sementara di daerah tidak lagi punya kewenangan melakukan pembenihan ikan laut, sudah berada dikewenangam kementerian.
“Budidaya ikan kerapu hanya butuh waktu sekitar 5 bulan sampai 6 usia panen. Harga jual lokal saat ini sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per kilogram. Dengan bantuan benih, nelayan budidaya dapat tumbuh mandiri. Untuk keramba nelayan rusak juga dibantu akomodir melalui alokasi dana dari APBD,” ujarnya.(Man)
![](https://kabarbatam.com/wp-content/uploads/2024/04/Gambar-WhatsApp-2024-04-17-pukul-14.15.12_23aa6fe8.jpg)
![](https://kabarbatam.com/wp-content/uploads/2023/03/DPRD-karimun.jpg)
![](https://kabarbatam.com/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220318-WA0004.jpg)
-
Anambas13 jam ago
Aksi Cepat Tanggap Lanal Tarempa Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Perairan Tarempa
-
Batam2 hari ago
BPW KKSS Kepri Tunjuk Arifuddin Jalil Plt Ketua KKSS Kota Batam
-
Headline14 jam ago
Koalisi Besar Usung Amsakar – Li Claudia Chandra, Kemana PDIP dan PKS Akan Berlabuh?
-
Batam5 hari ago
Jasad Wanita Ditemukan Membusuk Tak Jauh dari Bangunan Apartemen Pollux Habibie Batam
-
Batam21 jam ago
Wasit Dianggap Curang, Tim Sepak Bola Batam Minta Wasit Popda Kepri Dievaluasi
-
Batam5 hari ago
ABK Kapal Tongkang Hilang di Perairan Kabil, Tim Basarnas Masih Lakukan Pencarian
-
Headline6 hari ago
Program Ansar Gratiskan SPP untuk Siswa SMA/SMK dan SLB Mulai Terealisasi Bulan Ini
-
Headline2 hari ago
DJPL 44 Perusahaan Tambang Bauksit di Bintan Rp145 Miliar Raib, Laporan LI-BAPAN Kepri Direspons Kejagung