Connect with us

Headline

Cegah Virus Polio, Instansi Terkait di Karimun Vaksinasi Penumpang Tujuan Malaysia

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F35515448

Karimun, Kabarbatam.com – Kabar ditemukannya kasus polio tipe I CVDPV oleh Kementerian Kesehatan Malaysia yang dialami seorang anak laki-laki berusia tiga bulan di Sabah, Malaysia, mendapat perhatian sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Berawal dari surat edaran HK.02.02II/3074/12019 terkait kasus polio yang terjadi di Malaysia, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kabupaten Karimun, Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, serta stakeholders dan instansi terkait menggelar rapat koordinasi membahas tentang kewaspadaan dan respon terhadap kejadian luar biasa (KLB) Tipe I CVDPV.
Hal ini dimaksudkan agar hal serupa tidak terjadi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Rapat koordinasi tersebut dihelat, Senin (23/12/2019) lalu.
Kepala Kantor KKP Kelas II Tanjungbalai Karimun, Bakhtiar Agus Wijaya, seusai menggelar rapat koordinasi menyampaikan hal-hal untuk meminimalisir resiko sirkulasi virus polio di Indonesia, khususnya di wilayah Tanjungbalai Karimun sebagai kewaspadaan sekaligus respon terhadap virus polio.
“Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia mengimbau agar dilakukan imunisasi, dalam upaya memastikan dan meningkatkan waktu imunisasi polio yang rutin, baik itu BOPV maupun IPV yang tinggi (lebih dari 95%) dan merata di setiap desa atau wilayah dengan melakukan sweeping dan drop out follow up (DOFU),” kata Bakhtiar.
Untuk memastikan dan menjaga kualitas imunisasi, pihaknya akan melakukan monitor secara berkala, dimana kualitas vaksin dan rantai dingin.
“Mengingat saat ini terdapat keterbatasan maupun ketersediaan vaksin IPV, diharapkan akan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan vaksin,sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit nomor SR.02.06/4/2833/2019 tanggal 21 November 2019,” jelas Bakhtiar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Drs. Rachmadi,Apt, M.AP mengatakan, polio merupakan penyakit yang bisa membuat penderita lumpuh dan virusnya bisa menyebar dengan berbagai cara.
Poliomielitis atau polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus. Di sekitar 0,5% dari kasus polio terdapat kelemahan otot yang mengakibatkan kelumpuhan. Poliovirus biasanya menyebar dari orang ke orang melalui feses yang terinfeksi memasuki mulut.
“Juga dapat menyebar melalui makanan atau air yang mengandung kotoran manusia dan kadang-kadang dari air liur yang terinfeksi,” jelas Rachmadi.
Kepala KKP Kelas II Tanjung Balai Karimun beserta stakeholders lainnya menghimbau kepada masyarakat yang ingin menuju ke Malaysia dalam jangka waktu tertentu akan diwajibkan vaksinasi polio.
“Kita sosialisasikan kepada masyarakat yang mau berpergian ke Malaysia dalam jangka waktu lebih dari 4 minggu, akan kami wajibkan untuk divaksinasi polio di mini lab atau Kantor Kesehatan Pelabuhan Kabupaten Karimun,” tambah Bakhtiar.
Pihaknya berharap dengan digelarnya rapat koordinasi bersama stakeholders beserta instansi terkait lainnya ini, mampu meningkatkan pengawasan terhadap virus polio di seluruh pintu masuk Pelabuhan Tanjungbalai Karimun. (gik)

Advertisement

Trending