Connect with us

Ekonomi

Desak Pemda Berikan Relaksasi, Kadin Kepri Sambangi Jepang dan AS Tarik Minat Investor

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210430 003609
Ketua Kadin Kepri Akhmad Maruf Maulana.

Batam, Kabarbatam.com – Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Kepulauan Riau, Akhmad Ma’ruf Maulana turut hadir dalam Acara Forum Grup Diskusi (FGD) Optimalisasi Ekspor pada Rabu (25/5) di Swiss-Bel Hotel, Batu Ampar, Kota Batam.
Dalam acara yang diselengarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri tersebut, Ma’ruf Maulana turut memberikan kata sambutan.

Dalam sambutannya, Ma’ruf mengatakan bahwasanya saat ini Kadin Kepri sudah memfasilitasi dan mempermudah para investor untuk berinvestasi di Kepri.

“Saat ini kami Kadin Kepri memiliki Program BBK Murah yang kami rasa sangat membantu untuk menarik investor masuk ke Kepri,” kata Ketua Kadin tersebut.

Ma’ruf mengatakan melalui Program BBK Murah Kadin Kepri akan mengratiskan sewa lahan selama 5 tahun kepada investor. Tidak hanya itu saja, tetapi Kadin Kepri juga akan memberi bantuan berupa free perizinan.

“Melalui Program BBK Murah ini, Kadin Kepri akan memberikan sewa lahan gratis kepada investor yang masuk ke kepri selama 5 tahun. Tidak hanya itu, perihal perizinan juga akan kita support,” tutur Ma’ruf dalam sambutannya.

Lebih lanjut terkait perizinan yang akan disupport oleh Kadin Kepri berupa, Perizinan Lingkungan termasuk AMDAL dan ANDALALIN, UKL UPL, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), serta perizinan lainnya
yang dirasa perlu.

Dan semuanya akan ditanggung dalam Program BBK Murah. Ma’ruf mengatakan, saat ini salah satu kendala yang membuat investor tidak tertarik berinvestasi di
Kepri dikarenakan biaya (cost) yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, Kadin Kepri memberikan fasilitas diatas untuk menarik para investor.

Namun, program ini akan kita akomodir bagi para investor dengan nilai investasi diatas Rp. 250 Miliar.

“Saya rasa solusi yang diberikan Kadin Kepri sudah sangat tepat. Dimana hal-hal yang dirasa memberatkan investor untuk berinvestasi sudah kita akomodir melalui Program BBK Murah. Tetapi
program ini akan kita berikan kepada para investor dengan nilai investasi di atas Rp 250 M,” lanjut ma’ruf.

Menurut Ma’ruf Langkah yang diambil oleh Kadin Kepri sangat berbanding terbalik dengan kebijakan pemda. Dia mengatakan, seharusnya pemda yang membuat gerakan-gerakan yang dapat menarik minat
investor agar datang berinvestasi di Kepri, bukannya malah mempersulit dan mencekik para investor dengan biaya (cost) yang tinggi.

“Intinya pemda harusnya memberikan relaksasi. Bukan malah menekan dengan biaya atau cost yang tinggi,” ujarnya

Ma’ruf menjabarkan regulasi oleh pemda yang dirasa membuat investor tidak berminat berinvestasi di Kepri. Salah satunya terkait perizinan yang memakan banyak biaya.

“Untuk biaya pengurusan UKL-UPL yang di dalamnya termasuk rekom kelayakan saja sudah memakan biaya Rp45 juta. Belum lagi untuk andalalin yang berada di jalan nasional bisa habisin biaya sebesar Rp160 juta.”

“Kalau dihitung-hitung untuk perizinan saja sudah habis hampir 210 juta, termasuk dokumen UKLUPL, perfek air limbah ke permukaan badan air, survey rona awal, andalalin dengan status jalan nasional dan izin lingkungan, belum lagi jika lebih dari 300 unit mesti ada kajian air limbah ke badan air

dengan biaya Rp15 juta/unit. Ya, kalo ditotalin semuanya bisa habis Rp750 juta untuk perizinan saja,” urai Ma’ruf.

Diakhir sambutannya, Ma’ruf mengatakan bahwa pada bulan Juli atau Agustus Kadin Kepri akan berkunjung ke Jepang dan Amerika untuk mempromosikan Program BBK Murah dengan harapan dapat menarik para investor dari kedua negara tersebut.

“Insya Allah saya mewakili Kadin Kepri akan mengunjungi Jepang dan Amerika pada bulan Juli atau Agustus mendatang, untuk mempromosikan Program BBK Murah kepada investor disana. Kami
berharap dengan adanya program ini, para investor di kedua negara tersebut akan berinvestasi di Kepri,” ucap Ma’ruf. (*)

Advertisement

Trending