Connect with us

BP Batam

Dorong Pelestarian Budaya Melayu, Puisi Karya Kepala BP Batam Guncang Panggung KSM ke-26

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20250519 wa0074
Kepala Badan Pengusahaan Batam Amsakar Achmad, menghadiri pembukaan kegiatan Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-26 yang berlangsung di kawasan Harbour Bay, Kota Batam, Sabtu (17/5/2025).

Batam, Kabarbatam.com – Kepala Badan Pengusahaan Batam Amsakar Achmad, menghadiri pembukaan kegiatan Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-26 yang berlangsung di kawasan Harbour Bay, Kota Batam, Sabtu (17/5/2025).

KSM merupakan agenda tahunan yang menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya Melayu dari dalam negeri maupun negara-negara serumpun, seperti; Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Img 20250519 wa0073

Selain memperkuat silaturahmi lintas negara, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan kultural antarbangsa, serta memperkuat identitas dan kearifan budaya lokal di tengah tantangan arus globalisasi.

Dalam sambutannya, Amsakar Achmad menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Ia menekankan pentingnya pelestarian budaya Melayu sebagai bagian dari upaya menjaga jati diri daerah dalam memperkuat daya saing Batam melalui nilai-nilai kebudayaan.

Img 20250519 wa0076

“Kegiatan ini adalah cerminan komitmen kita bersama dalam melestarikan budaya Melayu. Mari kita jaga silaturahmi dengan negara-negara serumpun agar ekonomi dan investasi di Batam bisa terus tumbuh signifikan,” ujar Amsakar.

Dalam kesempatan tersebut, Amsakar juga membacakan sebuah puisi ciptaannya yang berjudul “Uwak”. Puisi itu pun menggugah perhatian tamu undangan baik dari dalam negeri maupun mancanegara, sebagai bentuk kontribusi personalnya terhadap pelestarian budaya melalui seni sastra.

Img 20250519 wa0075

“Kami terus berupaya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan seni dan budaya yang berdampak positif terhadap pembangunan sosial, pariwisata, dan hubungan regional. Melalui kolaborasi lintas sektor, pemerintah optimis Batam akan terus berkembang sebagai kota modern yang tetap berakar kuat pada nilai budaya lokal,” pesan Amsakar. (*)

Advertisement

Trending