Connect with us

Batam

Dua Nelayan Warga Batam Dibebaskan Bakamla RI setelah Memasuki Perairan Malaysia

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

Img 20210426 wa0183
Dua orang nelayan bernama Abdul Rahman dan Gusti Riyandi bertemu keluarga setelah dibebaskan oleh Bakamla RI saat memasuki wilayah perairan Malaysia.

Batam, Kabarbatam.com – KN Bintang Laut-401 Bakamla RI menjemput dua orang nelayan asal Batam beserta kapalnya setelah memasuki perairan Malaysia.

Dua orang nelayan bernama Abdul Rahman dan Gusti Riyandi tanpa disengaja memasuki wilayah perairan Malaysia saat mencari ikan.

Serah terima dilaksanakan oleh Pengarah Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Laksma Nurul Hizam bin Zakaria kepada Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Barat Laksma Bakamla Hadi Pranoto, S.Sos.,M.Si.(Han) di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia sebelah selatan, Tanjung Setapa Malaysia, Senin (26/4/2021) siang.

“Dua nelayan warga Batam ditangkap kapal APMM KM Satria 3802 tanpa disengaja saat mencari ikan memasuki perairan Malaysia. Hal ini disebabkan mereka tidak mengetahui batas wilayah Indonesia,” ujar Laksma Bakamla Hadi Pranoto.

Selain itu, kapal yang digunakan dua nelayan tersebut juga tidak dilengkapi peralatan navigasi yang dapat mengetahui perbatasan perairan.

“Hasil koordinasi dan komunikasi antara APMM dan Bakamla RI dengan mengedepankan eratnya kerja sama dan hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia, akhirnya kedua nelayan tersebut dapat dipulangkan,” ungkap Laksma Bakamla Hadi Pranoto.

Proses penjemputan dimulai pukul 07.00 WIB, saat KN Bintang Laut-401 bertolak dari Pelabuhan Batuampar menuju titik Rendezvous (RV) pukul 10.00 WIB dan dilakukan proses pemindahan nelayan yang telah disepakati antara Bakamla RI dengan APMM.

Tepat Pukul 10.00 WIB, KN Bintang Laut-401 tiba di titik temu di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia sebelah Selatan Tanjung Setapa Malaysia.

Selanjutnya, serah terima langsung dilaksanakan di atas KN Bintang Laut-401 dengan prosesi penandatangan berkas serah terima nelayan yang ditandatangani oleh Laksma Nurul Hizam Bin Zakaria dan Laksma Bakamla Hadi Pranoto disaksikan oleh perwakilan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, perwakilan Dinas Perikanan Kota Batam dan perwakilan HNSI Batam.

Usai prosesi penandatanganan, dua nelayan langsung menjalani Rapid Tes Swab Antigen agar dapat dipastikan kedua nelayan dalam kondisi sehat.

“Tidak bisa dipungkiri dalam konteks pengamanan perairan, Indonesia dan Malaysia memiliki tantangan yang sama. Mengingat hubungan baik antara Bakamla RI dan APMM telah berlangsung lama, penguatan dan implementasi kerja sama lebih lanjut bidang operasi serta sharing informasi perlu dilakukan,” tutur Laksma Bakamla Hadi Pranoto.

Tangis haru bercampur bahagia tampak diwajah keluarga saat Laksma Bakamla Hadi Pranoto menyerahkan kedua nelayan yang disaksikan Lurah Tanjung Uma di Pelabuhan Batu Ampar. (Atok)

Advertisement

Trending