Connect with us

Ekonomi

Ekspor Produk Elektronik Kepri Mencapai USD1,02 Miliar

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

F5869824

Batam, Kabarbatam.com– Kinerja ekspor dan impor Provinsi Kepri berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Beberapa negara masih menjadi tujuan utama komoditas ekspor. Bahkan, Kazakhstan menjadi market baru bagi ekspor non migas Kepri.
Hal itu terungkap dalam laporan perkembangan ekspor Kepri – ekspor non migas berdasarkan negara tujuan yang dirilis oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri saat pemaparan “Mempertahankan Momentum Pertumbuhan Ekonomi Kepri”, Jakarta, 21 September 2019. 
BI mencatat bahwa, komoditas utama ekspor Kepri, hingga Juni 2019 yakni; produk elektronik senilai USD1,02 miliar; produk mesin senilai USD378,03 juta; produk kelapa sawit beserta olahannya senilai USD355,14 juta; produk kimia senilai USD331,63 juta, dan produk perkapalan sebesar USD199,53 juta. 
“Terkait dengan ekspor non migas Kepri ini, ada beberapa negara tujuan seperti Singapura, Amerika, Tiongkok, Jepang, dan Kazakhstan,” ungkap Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri Fadjar Majardi dalam paparannya, saat kegiatan Capacity Building Kehumasan yang diadakan Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepri di Jakarta. 
Singapura masih menjadi tujuan utama ekspor Kepri, setelah itu Amerika dan Tiongkok. “Cukup menarik karena saat ini Kazakhstan menjadi market baru bagi tujuan ekspor Kepri,” ujar Fadjar. 
Ekspor tujuan Singapura masih didominasi elektronik dan Mesin. Ekspor ke Amerika didominasi elektronik, bahan dari rajutan, dan mesin. Adapun Tiongkok yakni produk olahan dari CPO dan bahan dari plastik.
Sedangkan Jepang yakni elektronik dan timah, serta elektronik, besi dan baja, dan produk dari besi dan baja. “Kalau kita lihat, produk ekspor kita kini masuk ke Kazakhstan. Ini bisa menambah laju ekspor karena Kazakhstan dapat menjadi market baru,” tambah Fadjar. 
Di beritakan sebelumnya, perekonomian Kepri pada triwulan II tumbuh 3,9%. Ekonomi Kepri diperkirakan masih akan tumbuh hingga berada di angka 5% hingga akhir tahun 2019. 
Pertumbuhan tersebut, dari sisi pengeluaran, juga ditopang oleh kinerja investasi yang tumbuh menguat. Baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Selain itu, konsumsi rumah tangga juga tumbuh relatif stabil pada triwulan II/2019. Adapun, net ekspor Kepri mengalami kontraksi pada triwulan II/2019 bila dibandingkan triwulan sebelumnya.   
“Pada triwulan II/2019, kinerja net ekspor tercatat mengalami kontraksi setelah sebelumnya tumbuh positif pada triwulan I/2019,” pungkas Fadjar. (war)

Advertisement

Trending