Connect with us

Batam

Gubernur Ansar Tegaskan Tidak Ada Masyarakat Kelas Satu atau Dua di Kepri

redaksi.kabarbatamnews

Published

on

img 20221106 wa0042
Gubernur Ansar pada Konser Musik Batak di Sporthall Indoor Temenggung Abdul Jamal, Batam, Sabtu (05/11).

Batam, Kabarbatam.com – Sebagai orang nomor satu di Kepulauan Riau, Gubernur H. Ansar Ahmad menyatakan tidak membeda-bedakan suku bangsa masyarakat yang ada di Kepri. Terbukti dengan Gubernur Ansar mengusahakan hadir di kegiatan-kegiatan masyarakat Kepri.

“Saya bangga bersama orang batak, bersama pemerintah bahu membahu membangun Kepri ke depan lebih maju dan lebih baik lagi” kata Gubernur Ansar pada Konser Musik Batak di Sporthall Indoor Temenggung Abdul Jamal, Batam, Sabtu (05/11).

Acara yang diselenggarakan oleh Horas Bangso Batak di Kepulauan Riau ini turut dihadiri Kepala Pelabuhan Punggur
Herbert Damanik, Ketua Parni Kepri Alex Hutajalu, Ketua Perindo Kota Batam Albert Gultom dan Tim Percepatan Pembangunan Kepri Anggelinus.

Pada kesempatan itu Gubernur Ansar menegaskan, untuk membangun negeri, di Kepri ini tidak ada kelas satu atau kelas dua.

“Intinya membangun negeri ini kita bersama-sama, dengan hak yang sama dalam pembangunan ke depan,” ujarnya.

Tak lupa Gubernur Ansar memaparkan progres-program kerja dan proyek strategis yang sedang digesanya. Seperti pembangunan Jembatan Batam Bintan yang menurutnya akan mulai dilaksanakan pada Maret 2023.

“Kita juga mempunyai program bantuan pinjaman 20 Juta untuk UMKM berkerja sama dengan Bank Riau Kepri Syariah dengan bunga nol persen” ungkapnya.

Selain itu di Bulan Maret 2023 Gubernur Ansar menjelaskan juga akan mempersiapkan rumah singgah di Jakarta untuk masyarakat Kepri yang ingin berobat ke Jakarta. Lalu bantuan pendidikan juga diberikan, dengan sistem online agar bantuan ini tepat sasaran.

“Tahun ini kita juga akan membuka kelas baru sebanyak 134 kelas di Batam, jadi ajaran tahun baru ini tidak ada lagi yang kekurangan kelas, 4 sekolah baru akan dibangun di awal 2023. saya akan mengupayakan untuk pendidikan agar dipermudah” tutupnya (rsa)

Advertisement

Trending