Connect with us

Headline

Harga Tiket Mahal, Hambat Kemajuan Geopark Natuna

Published

on

IMG 20251205 WA0217
Bupati Natuna Cen Sui Lan dalam kegiatan Indonesia Geopark Leader Forum yang digelar Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta. (Foto- ist)

Jakarta, Kabarbatam.com – Di hadapan para pemangku kepentingan geopark nasional, Bupati Natuna Cen Sui Lan mendesak pemerintah pusat menuntaskan persoalan tiket pesawat yang kian mahal.

Menjadi hambatan utama yang menurutnya menahan laju pengembangan Geopark Natuna menuju panggung global.

Persoalan tersebut disampaikan Cen Sui Lan dalam paparannya di Indonesia Geopark Leader Forum yang digelar Kementerian PPN/Bappenas di Ruang Rapat Djunaedi Hadisumarto (DH), Jakarta, Rabu, (3/12/2025) kemarin.

Forum bertema “Building Knowledge for Indonesia’s Geopark Development” tersebut mempertemukan kepala daerah, kementerian, dan berbagai pemangku kepentingan untuk menyusun arah pembangunan geopark nasional secara berkelanjutan.

Acara dibuka Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang menegaskan pentingnya komitmen daerah dalam menjadikan geopark sebagai identitas global.

Di Natuna, potensi besar sekaligus hambatan utama pengembangan Geopark Natuna. Salah satu persoalan krusial yang ia sorot ialah mahalnya harga tiket pesawat menuju Natuna dan sebaliknya.

Indonesia kini memiliki 12 geopark berstatus UNESCO Global Geopark dan 11 geopark nasional. Aset besar yang harus dikelola serius.

Dalam sesi pemaparan, Cen Sui Lan menekankan bahwa Geopark Natuna menyimpan kekayaan geologi, lanskap unik, dan keanekaragaman hayati yang berpotensi menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Namun, kata dia, optimalisasi geopark mensyaratkan kerja bersama pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri pariwisata.

“Natuna memiliki keunikan geologi yang tidak dimiliki daerah lain. Potensi ini harus didukung kebijakan yang konkret,” ujarnya.

Cen tak menutup persoalan mendasar yang selama ini menghambat percepatan wisata Natuna. Yakni harga tiket pesawat yang melambung. Kondisi itu membuat minat kunjungan wisatawan merosot signifikan.

“Harga tiket pesawat yang mahal menjadi hambatan utama pengembangan geopark di Natuna. Ini harus segera diselesaikan,” tegasnya.

Cen menilai aksesibilitas udara sebagai kunci utama agar kunjungan wisatawan tumbuh, terutama ketika Geopark Natuna mulai diperkenalkan dalam skala nasional dan internasional. Selain harga tiket, perlunya pembangunan bandara sipil dengan fasilitas modern dan representatif.

“Bandara modern akan membuka ruang ekonomi baru, memperkuat konektivitas, dan mendukung aktivitas pariwisata dan logistik. Ini investasi penting bagi masa depan Natuna,” tuturnya.

Pemaparan Cen mendapat perhatian peserta forum. Masalah serupa, kata sejumlah peserta, juga dialami banyak daerah kepulauan yang memiliki potensi geopark namun belum ditopang infrastruktur memadai.

Forum tersebut menjadi ruang diskusi antara pemerintah daerah dan kementerian untuk merumuskan strategi pengembangan geopark nasional yang lebih inklusif dan terintegrasi.

Cen Sui Lan berharap pemerintah pusat memberi perhatian lebih pada infrastruktur penunjang wisata Natuna dalam upaya mempercepat langkah menuju pengakuan global Geopark Natuna.

“Pengembangan pariwisata bukan hanya soal promosi, tetapi memastikan wisatawan mendapatkan akses terbaik menuju Natuna,” katanya.

Kehadiran Cen dalam forum ini menegaskan komitmennya menjadikan Natuna sebagai geopark unggulan Indonesia yang mampu memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat. (Man)

Advertisement

Trending